Kisah Nenek Djumi Jemaah Tertua Kloter Pertama: Berangkat Haji Setelah Terhalang Pandemi

Kamis, 25 Mei 2023 - 10:34 WIB
loading...
Kisah Nenek Djumi Jemaah Tertua Kloter Pertama:  Berangkat Haji Setelah Terhalang Pandemi
Djumi binti Dul Djaim (kanan), jemaah tertua Kloter Pertama saat menunggu masuk kamar hotel di Madinah. Foto/Sucipto
A A A
MADINAH - Usia Djumi binti Dul Djaim memang tak lagi muda. Namun, semangatnya menunaikan ibadah haji patut diteladani. Perempuan berusia 83 tahun ini menjadi jemaah paling tua di Kelompok Terbang (Kloter) l asal Jakarta.

Ditemui di Hotel Plaza Badr Al Maqam, Madinah, Rabu (24/5/2023), Djumi yang mengenakan kerudung putih dengan slayer warna hijau tengah menunggu giliran naik lift.

Perempuan yang tinggal di Cipedak, Jakarta Selatan yang mengaku tidak sekolah ini menuturkan bagaimana dirinya bisa berangkat haji pada tahun ini. "Saya bukan orang punya, susah dari kecil. Enggak sekolah. Tapi alhamdulillah rezeki dari Allah, dibiayai menantu akhirnya bisa pergi haji," ucapnya.



Meski tanpa disertai suaminya sebagai pendamping, perempuan kelahiran 1940 ini mengaku berani berangkat haji karena memang sudah lama ingin menunaikan Rukun Islam yang kelima.

"Suami masih ada. Saya sempat ditawari umrah, tapi saya inginnya haji. Terus didaftarkan anak tahun 2013. Harusnya saya berangkat 2020 tapi enggak jadi karena pandemi. Tahun 2022, anak saya berangkat tapi saya enggak karena umurnya lebih dari 65 tahun. Alhamdulillah berangkat sekarang," katanya.

Perjuangan ibu dari sepuluh orang anak untuk bisa sampai ke Tanah Suci ini juga patut diacungi jempol. Meski telah dititipkan ke Marzuki, salah seorang tetangga rumahnya yang menjadi kepala regu, Djumi justru berpisah sejak turun dari pesawat hingga ke hotel.

Tidak hanya berpisah dengan ketua regu, Djumi juga berpisah dengan teman-teman sekamarnya. "Saya terpisah sejak turun dari pesawat, tapi ditolong sama petugas naik bus sampai ke hotel ini," katanya.

Setibanya di hotel bersama ratusan jemaah lainnya, Djumi masih belum bisa menempati kamarnya untuk beristirahat karena harus menunggu giliran. Meski terlihat lelah, Djumi tetap bersabar menunggu panggilan untuk menerima kunci kamar.

Sempat menunggu lebih dari setengah jam, Djumi akhirnya memutuskan naik tangga darurat. Hal itu dilakukan karena keinginannya bisa melaksanakan Arbain di Masjid Nabawi. Sambil melantunkan talbiyah, Djumi meniti anak tangga satu per satu hingga ke lantai lima.



Saat tiba di kamarnya, Djumi langsung disambut haru oleh teman-teman kamarnya, termasuk ketua regu. "Alhamdulillah bisa sampai kamar. Kami sempat cari ke mana-mana tapi enggak ketemu. Terima kasih sudah diantar," ucap teman-teman sekamarnya dan juga Marzuki.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1316 seconds (0.1#10.140)