Amalan-amalan yang Tidak Boleh Ditunda Pelaksanaannya
loading...
A
A
A
Ada 5 amalan yang tidak boleh ditunda-tunda pelaksanaannya, bahkan harus disegerakan sebab bila tidak akan menjadi dosa. Amalan apa saja dan apa alasannya?
Menurut Al-Habib Quraisy Baharun yang menukil Kitab Hilyatul Auliya' karya Abu Nu'aim Al Ashbahani menyebutkan perkataan berikut ini dari Hatim Al Ashom dia berkata:
“Tergesa-gesa itu dari setan, selain dalam lima tempat, maka sesungguhnya tergesa-gesa dalam hal itu termasuk sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, yaitu: Memberi makan kepada tamu, jika menginap; mengurusi mayat orang yang mati; mengawinkan anak perempuan jika telah baligh; membayar utang jika telah jatuh tempo pembayarannya; dan taubat dari dosa jika terlanjur mengerjakannya.”
Dikutip dari kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Jawi, berikut penjelasan tentang 5 amalan yang harus disegerakan tersebut:
“Barangsiapa yang memberi makan kepada saudaranya yang muslim dengan makanan seleranya, maka Allah mengharamkan dia ke neraka.”
Hadis lainnya diriwayatkan dari Abdulullah bin Amr bin Al-Ash bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa yang memberi roti saudaranya yang muslim hingga merasa kenyang dan memberi air hingga merasa segar, maka dijauhkan dari neraka yang jarak antara keduanya tujuh parit, jarak tiap parit ke parit yang lain adalah perjalanan tujuh ratus tahun.” (HR. An-Nasai, Ath Thabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi).
“Barangsiapa menikahkan anak perempuannya, maka Allah memakaikan mahkota kepadanya dengan mahkota raja-raja.” (HR. Ibnu Syahin).
“Sesungguhnya imbalan orang mukmin yang diberikan pertama kali setelah ia mati, ialah diampuninya dosa seluruh orang yang mengantarkan jenazahnya.” (HR. Al-Baihaqi).
Dalam hadis lain diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
“Apabila seorang warga surga meninggal dunia, maka Allah merasa malu menyiksa orang yang memikul jenazahnya, orang yang mengantarkan jenazahnya dan orang yang menyalatinya.” (HR. Ad-Dailami).
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Tuhan Yang Maha Menerima taubat dan Maha Pengampun.” (HR. Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Abu Dawud).
Wallahu A'lam
Menurut Al-Habib Quraisy Baharun yang menukil Kitab Hilyatul Auliya' karya Abu Nu'aim Al Ashbahani menyebutkan perkataan berikut ini dari Hatim Al Ashom dia berkata:
“Tergesa-gesa itu dari setan, selain dalam lima tempat, maka sesungguhnya tergesa-gesa dalam hal itu termasuk sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, yaitu: Memberi makan kepada tamu, jika menginap; mengurusi mayat orang yang mati; mengawinkan anak perempuan jika telah baligh; membayar utang jika telah jatuh tempo pembayarannya; dan taubat dari dosa jika terlanjur mengerjakannya.”
Dikutip dari kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Jawi, berikut penjelasan tentang 5 amalan yang harus disegerakan tersebut:
1. Memberi makan kepada tamu
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu mengatakan, bahwa sesunggunya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:“Barangsiapa yang memberi makan kepada saudaranya yang muslim dengan makanan seleranya, maka Allah mengharamkan dia ke neraka.”
Hadis lainnya diriwayatkan dari Abdulullah bin Amr bin Al-Ash bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa yang memberi roti saudaranya yang muslim hingga merasa kenyang dan memberi air hingga merasa segar, maka dijauhkan dari neraka yang jarak antara keduanya tujuh parit, jarak tiap parit ke parit yang lain adalah perjalanan tujuh ratus tahun.” (HR. An-Nasai, Ath Thabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi).
2. Menikahkan anak saat sudah baligh
Dari Aisyah radhiyallahu'anha, bahwa sesungguhnya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa menikahkan anak perempuannya, maka Allah memakaikan mahkota kepadanya dengan mahkota raja-raja.” (HR. Ibnu Syahin).
3. Mengurus jenazah
Mengurus jenazah dalam hal ini adalah mulai dari memandikan, mengafani, menyalati dan menguburkan jenazah segera mungkin. Sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya imbalan orang mukmin yang diberikan pertama kali setelah ia mati, ialah diampuninya dosa seluruh orang yang mengantarkan jenazahnya.” (HR. Al-Baihaqi).
Dalam hadis lain diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
“Apabila seorang warga surga meninggal dunia, maka Allah merasa malu menyiksa orang yang memikul jenazahnya, orang yang mengantarkan jenazahnya dan orang yang menyalatinya.” (HR. Ad-Dailami).
4. Membayar utang
Bila kita sudah memiliki kemampuan membayar utang terutama mereka yang memiliki utang, segera bayarkan. Jangan pernah ditunda-tunda, karena azal tidak pernah mengenal waktu. Jangan sampai kita meninggal, masih meninggalkan utang.5. Bertaubat
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar, beliau menyatakan bahwa ia sempat menghitung bahwa dalam satu majelis, Rasulullah mengucapkan seratus kali sebagai berikut:“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Tuhan Yang Maha Menerima taubat dan Maha Pengampun.” (HR. Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Abu Dawud).
Wallahu A'lam
(wid)