Doa yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW saat Tertimpa Kesedihan yang Bertubi-tubi

Kamis, 25 Mei 2023 - 18:52 WIB
loading...
Doa yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW saat Tertimpa Kesedihan yang Bertubi-tubi
Imam Ahmad dalam Musnad-nya meriwayatkan bahwa Nabi mengajarkan dia ketika menghadapi masalah hidup. Foto/Ilustrasi: ist
A A A
Tiap insan tentu pernah mengalami kesusahan. Aneka kekurangan, ujian, adalah cara Allah SWT untuk membuat kita semakin yakin bahwa manusia selalu membutuhkan Allah dalam hidupnya. Rasulullah SAW pernah menyampaikan sabdanya terkait menghadapi masalah hidup. Ini disebutkan dalam hadis riwayat Imam al-Bukhari ,

ما أصاب المؤمن من هم ولا غم ولا حزن حتى الشوكة يشاكها إلا كفر الله من خطايا


Tidaklah orang yang beriman ditimpa kegundahan, kesulitan, kesedihan bahkan rasa sakit tertusuk duri sekalipun, melainkan Allah hapus dosa-dosanya karena merasakan itu semua.



Imam Ahmad dalam Musnad-nya juga meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa yang dapat dibaca yang memiliki faidah menghilangkan masalah hidup tersebut.

اللهم إني عبدك, وابن عبدك, ابن أمتك, ناصيتي بيدك, ماضٍ فيّ حكمك, عدل فيّ قضاؤك, أسألك بكل اسم هو لك سمّيت به نفسك, أو أنزلته في كتابك أو علّمته أحدا من خلقك, أو استأثرت به في علم الغيب عندك أن تجعل القرآن ربيع قلبي, ونور صدري, وجلاء حزني, وذهاب همّي وغمّي


Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu. (Juga) anak dari hamba-Mu, anak dari ibu (yang juga) hamba-Mu. Dalam kuasa-Mu diriku. Ketetapan-Mu telah ditetapkan padaku, Takdir-Mu lah yang Maha Adil padaku. Aku bermohon kepada-Mu dengan semua nama-Mu yang Engkau namai sendiri diri-Mu dengan nama-nama itu, atau yang Engkau turunkan nama itu di dalam kitab suci-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang ciptaan-Mu, atau yang Engkau khususkan nama itu (tersimpan) di dalam ilmu yang tidak terlihat; agar Engkau menjadikan Al-Qur’an penyubur hati, cahaya hati, pengusir kesedihan, kegundahan dan kesulitan.

Doa yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW saat Tertimpa Kesedihan yang Bertubi-tubi


Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba laki-laki-Mu, dan anak dari hamba perempuan Mu. Ubun-ubunku ada dalam genggaman-Mu (tiada daya dan upaya selain dari-Mu). Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu— dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang mana Engkau namakan diri dengannya, nama yang Engkau tulis dalam Kitab-Mu, nama yang Engkau ajarkan pada seorang dari makhluk-Mu, atau nama yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib…

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)