Doa saat Menghadapi Ujian Hidup Berat, Amalkan Doa Nabi Yunus Ini
loading...
A
A
A
Doa Nabi Yunus alaihissalam merupakan salah satu doa mustajab dari kumpulan doa-doa yang ada di Al-Qur'an. Bahkan dahsyatnya do'a ini langsung ditegaskan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Doa Dzun Nuun ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHOOLIMIIN (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih).
Ya, sebutan Nabi Yunus 'alaihi wa Sallam adalah Dzun Nuun. Doa tersebut dipanjatkan Nabi Yunus saat berada dalam perut Ikan. Beliau berada dalam tiga kegelapan saat berdo'a dengan lafazh tersebut, yakni kegelapan dalam perut ikan, kegelapan dasar laut, dan gelapnya malam.
Peristiwa Nabi Yunus 'alaihissalam memanjatkan do'a ini dalam perut ikan, diabadikan Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an.
Allah Ta'ala berfirman :
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiya’: 87-88).
Jadi, kisah ini mendatangkan hikmah bahwa sedalam apapun jurang, pasti ada dasarnya. Seberat apa pun ujian, pasti ada jalan keluarnya. Ingatlah janji Allah, bahwa Dia tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Sebab Allah itu Maha Adil, Ia tau betul kapasitas setiap hamba-Nya dalam menghadapi ujian. Apapun cobaan yg menimpa kita saat ini, Allah tahu kita mampu melewatinya
Lalu, mengapa doa Nabi Yunus ini sangat mustajab dan diijabah Allah? Karena dalam doa beliau tersebut terdapat pengakuan pada ketauhidan Allah ‘azza wa jalla dan pengakuan terhadap setiap dosa, kesalahan dan kezaliman yang diperbuat diri sendiri.
Wallahu a'lam
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ
“Doa Dzun Nuun ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHOOLIMIIN (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih).
Ya, sebutan Nabi Yunus 'alaihi wa Sallam adalah Dzun Nuun. Doa tersebut dipanjatkan Nabi Yunus saat berada dalam perut Ikan. Beliau berada dalam tiga kegelapan saat berdo'a dengan lafazh tersebut, yakni kegelapan dalam perut ikan, kegelapan dasar laut, dan gelapnya malam.
Peristiwa Nabi Yunus 'alaihissalam memanjatkan do'a ini dalam perut ikan, diabadikan Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an.
Allah Ta'ala berfirman :
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiya’: 87-88).
Jadi, kisah ini mendatangkan hikmah bahwa sedalam apapun jurang, pasti ada dasarnya. Seberat apa pun ujian, pasti ada jalan keluarnya. Ingatlah janji Allah, bahwa Dia tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Sebab Allah itu Maha Adil, Ia tau betul kapasitas setiap hamba-Nya dalam menghadapi ujian. Apapun cobaan yg menimpa kita saat ini, Allah tahu kita mampu melewatinya
Lalu, mengapa doa Nabi Yunus ini sangat mustajab dan diijabah Allah? Karena dalam doa beliau tersebut terdapat pengakuan pada ketauhidan Allah ‘azza wa jalla dan pengakuan terhadap setiap dosa, kesalahan dan kezaliman yang diperbuat diri sendiri.
Wallahu a'lam
(wid)