Syaikh Al-Badr: Manfaat dan Faedah Haji Tak Bisa Dihitung

Sabtu, 10 Juni 2023 - 08:41 WIB
loading...
Syaikh Al-Badr: Manfaat dan Faedah Haji Tak Bisa Dihitung
Manfaat dan faedah haji tak mungkin bisa dihitung. Begitu juga dengan hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Foto/Ilustrasi: al-Quran reading
A A A
Haji adalah madrasah yang penuh keberkahan untuk membimbing jiwa, mensucikan hati, dan menguatkan iman. Di dalam proses manasik haji , kaum muslimin memperoleh pelajaran yang agung, hikmah yang mengesankan, dan faedah yang mulia dalam masalah akidah, ibadah, dan akhlak.

"Haji sesungguhnya adalah madrasah pembinaan keimanan yang akan meluluskan orang beriman yang bertakwa serta hamba Allah yang diberi taufik," ujar Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam bukunya berjudul "Alhaju Wal'iislah".

Allah SWT berfirman:

قال الله تعالى : وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ(27) لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ


Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka..” ( QS Al Hajj/22 : 27-28)



Syaikh Al-Badr mengatakan manfaat dan faedah haji tak mungkin bisa dihitung. Begitu juga dengan hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik.

Sesungguhnya firman Allah dalam ayat (مَنَافِعَ) ia adalah jamak dari manfaat. Kata (مَنَافِعَ) tampil dalam bentuk nakirah menunjukkan banyaknya manfaat yang terkandung di dalamnya.

Ditunjukkannya menfaat-manfaat ini adalah perkara yang dimaksudkan dalam ibadah haji karena huruf lam pada firman Allah ( لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ ) supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka adalah lam ta’lil yang berkaitan dengan firman-Nya (وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ) dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus.

Menurut Al-Badr, maksudnya, jika kamu seru mereka untuk berhaji niscaya mereka akan mendatangimu dengan berjalan kaki atau berkendaraan supaya mereka menyaksikan manfaat-manfaat haji. A

"rtinya, ia menghadirkan manfaat tersebut dan yang dimaksud dengan menghadirkan manfaat adalah ia menghasilkan dan mengambil manfaat dari hajinya," ujar Al-Badr.



Oleh karena itu, di antara bentuk kehormatan bagi setiap orang yang Allah beri taufiq dan kemudahan dalam melaksanakan ketaatan dan ibadah ini yaitu Allah berikan semangat yang tinggi dalam memperoleh manfaat, faidah, dan pelajaran dari hajinya.

Di saat yang sama, kata Al-Badr, ia juga mengharapkan pahala yang besar, pengampunan dosa, dan penghapusan keburukan.

Telah ditetapkan dari Nabi SAW bahwasanya beliau bersabda:

[arabOpen مَن حجَّ هذا البيتَ فلَم يرفُث ولم يفسُق رجع كيوم ولدته أمُّه


Barangsiapa yang berhaji ke Baitullah dan ia tidak melakukan keburukan ataupun kefasikan, ia akan kembali seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya”. (HR Bukhari dan Muslim)

Ditetapkan dari Nabi Muhammad SAW juga bahwa beliau bersabda:

تابعوا بين الحجِّ والعمرة، فإنَّهما ينفيان الفقرَ والذنوبَ كما ينفي الكيرُ خبثَ الحديد . رواه النسائي


Iringilah haji dengan umroh, maka sesungguhnya keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pandai besi menghilangkan karat besi.” (HR Nasa’i)

Pantaslah bagi orang yang memperoleh keuntungan dan memenangkan harta yang berharga ini untuk kembali ke negerinya dalam keadaan yang suci, jiwa yang baik, dan kehidupan baru yang dipenuhi oleh iman dan takwa serta kebaikan, perbaikan diri, keistikamahan, dan senantiasa mentaati Allah ‘Azza wa Jalla.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1149 seconds (0.1#10.140)