Ingin Menjadi Haji Mabrur, Jemaah Diimbau Hindari Rafats, Fusuq, dan Jidal
loading...
A
A
A
MADINAH - Jelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah diminta mematuhi larangan berhaji . Larangan tersebut yakni menghindari Rafats, Fusuq, dan Jidal.
"Dikarenakan jamaah sudah niat haji otomatis sudah masuk larangan ihram. Waspada pada larangan ihram, jangan sampai melanggar," ujar Petugas Bimbingan Ibadah Daker Madinah Asep Dadan Wildan, Minggu (18/6/2023).
Wildan menyebut ketiga larangan dalam berhaji yaitu Rafats, Fusuq, dan Jidal tersebut tidak boleh dilakukan selama melaksanakan ibadah haji.
Rafats adalah perbuatan dosa yang disebabkan oleh gejolak hawa nafsu. Sedangkan Fusuq yaitu, perbuatan dosa yang disebabkan oleh sifat-sifat tercela, seperti sombong, iri hati, dan adu domba.
Adapun Jidal adalah perbuatan yang disebabkan oleh tidak adanya kesabaran hingga timbul pertengkaran dan berbantah bantahan. "Perbanyak talbiyah, agar menyadarkan dalam keadaan ihram, jika tidak seperti keadaan normal sehingga lupa sudah berihram," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, jemaah diimbau untuk mematuhi aturan yang diterapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Aturan tersebut dibuat melalui survei untuk kemaslahatan jemaah.
"Selain itu mental juga perlu disiapkan, utamanya larangan jidal ini potensi terjadi karena panas, capek, kurang tidur, antrean kamar mandi, bakal sering terjadi. Mental kita harus dijaga, kalau tidak dijaga kita melanggar tanpa disadar," jelas dia.
Selain itu, jemaah juga harus menyiapkan doa. Sebab saat wukuf di Arafah merupakan saat-saat diterimanya doa.
Rasulullah SAW Abersabda, "Orang-orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah adalah Duta Allah, jika mereka meminta maka mereka akan diberi, jika mereka berdoa, maka doa mereka akan dikabulkan, jika mereka memohon ampun maka Allah akan ampuni."
"Saat itulah Al hajju Al Arafah, hajinya adalah arafah, makanya persiapkan doa terbaik. Jangan sampai melewati saat utama berdoa kepada Allah. Yang sering terjadi, awal-awal berdoa tapi lupa dengan aktivitas lain, lebih baik istirahat lalu manfaatkan waktu untuk berdoa," tutupnya.
"Dikarenakan jamaah sudah niat haji otomatis sudah masuk larangan ihram. Waspada pada larangan ihram, jangan sampai melanggar," ujar Petugas Bimbingan Ibadah Daker Madinah Asep Dadan Wildan, Minggu (18/6/2023).
Wildan menyebut ketiga larangan dalam berhaji yaitu Rafats, Fusuq, dan Jidal tersebut tidak boleh dilakukan selama melaksanakan ibadah haji.
Rafats adalah perbuatan dosa yang disebabkan oleh gejolak hawa nafsu. Sedangkan Fusuq yaitu, perbuatan dosa yang disebabkan oleh sifat-sifat tercela, seperti sombong, iri hati, dan adu domba.
Adapun Jidal adalah perbuatan yang disebabkan oleh tidak adanya kesabaran hingga timbul pertengkaran dan berbantah bantahan. "Perbanyak talbiyah, agar menyadarkan dalam keadaan ihram, jika tidak seperti keadaan normal sehingga lupa sudah berihram," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, jemaah diimbau untuk mematuhi aturan yang diterapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Aturan tersebut dibuat melalui survei untuk kemaslahatan jemaah.
"Selain itu mental juga perlu disiapkan, utamanya larangan jidal ini potensi terjadi karena panas, capek, kurang tidur, antrean kamar mandi, bakal sering terjadi. Mental kita harus dijaga, kalau tidak dijaga kita melanggar tanpa disadar," jelas dia.
Selain itu, jemaah juga harus menyiapkan doa. Sebab saat wukuf di Arafah merupakan saat-saat diterimanya doa.
Rasulullah SAW Abersabda, "Orang-orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah adalah Duta Allah, jika mereka meminta maka mereka akan diberi, jika mereka berdoa, maka doa mereka akan dikabulkan, jika mereka memohon ampun maka Allah akan ampuni."
"Saat itulah Al hajju Al Arafah, hajinya adalah arafah, makanya persiapkan doa terbaik. Jangan sampai melewati saat utama berdoa kepada Allah. Yang sering terjadi, awal-awal berdoa tapi lupa dengan aktivitas lain, lebih baik istirahat lalu manfaatkan waktu untuk berdoa," tutupnya.
(kri)