Tadabur Surat An-Nur Ayat 1: Hukum-hukum Allah yang Wajib Dilaksanakan Manusia

Sabtu, 24 Juni 2023 - 21:35 WIB
loading...
Tadabur Surat An-Nur Ayat 1: Hukum-hukum Allah yang Wajib Dilaksanakan Manusia
Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Ustaz Muchlis Al-Mughni saat mengisi kajian di Masjid Cut Meutia Menteng Jakarta Pusat. Foto/Ist
A A A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf

Surah An-Nur ini dibuka dengan penegasan Allah tentang ketentuan hukum-hukum-Nya yang wajib dilaksanakan oleh manusia. Surat An-Nur ini sebagian besar memuat petunjuk Allah yang berhubungan dengan kemasyarakatan dan rumah tangga.

Berikut tadabur Surat An-Nur ayat 1 dan hikmahnya. Allah berfirman:

ُوْرَةٌ اَنْزَلْنٰهَا وَفَرَضْنٰهَا وَاَنْزَلْنَا فِيْهَآ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Suurotun anzalnaahaa wa faradhnaahaa wa anzalnaa fiihaaa Aayaatim baiyinaatil la'allakum tadzakkaruun.

Artinya: "(Inilah) suatu surah yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum)nya, dan Kami turunkan di dalamnya tanda-tanda (kebesaran Allah) yang jelas, agar kamu ingat." (QS An-Nur Ayat 1)

Pesan dan Hikmah
1. Sebuah surat yang agung nan mulia yang ditegaskan dua kali dengan kata "Kami turunkan", mengisyaratkan serta menguatkan bahwa surat ini sangat penting dan berasal dari Allah semata.

2. Kata surat dalam ayat ini bisa dipahamai sebagai Nur atau cahaya. Berkat cahaya kita bisa melihat segala sesuatu. Allah itu cahaya, artinya berkat cahaya Allah segala sesuatu menjadi terang benderang apa yang ada di langit dan bumi. Apa jadinya jika Alah tidak mengarunia kita cahaya. Al-Qur'an pun juga disebut cahaya secara maknawi. Begitupun Rasulullah SAW dikenal dengan Nur Muhammad.

3. "Dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum)nya". Bahwa hukum-hukum yang dijelaskan dalam surat ini mengikat dan harus dipatuhi demi kebaikan individu, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

4. Karakter hukum Islam itu jelas dan tegas. Ada dua tipe ayat, Muhkamat dan mutasyabihat. Ayat Mutasyabihat disebut sebagai ayat yang samar-samar. Biasanya, ayat Mutasyabihat sering berkaitan dengan sifat Allah. Dimana kita tidak bisa memahami hal tersebut secara literal. Salah satu contohnya adalah ayat yang menjelaskan tentang keberadaan Allah. Seperti dalam surat Thaha ayat 5 disebutkan bahwa Allah ber-istiwa di atas Arsy. Di Surat Al-Baqarah ayat 115, Allah berada di berbagai tempat di muka bumi. Untuk ayat seperti ini, maka pemahaman ayat seperti ini dikembalikan kepada ayat muhkamat.

Adapun Ayat Muhkamat memiliki arti yang pasti dan tidak samar. Artinya, pemahaman ayat Muhkamat adalah pemahaman yang tidak meragukan. Contoh, jika bicara mengenai keberadaan Allah, maka pemahamannya akan didasarkan pada firman Allah pada surat Asy-Syura ayat 11, yaitu: "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia."

5. Ayat-ayat yang diturunkan ini harus dipelajari dengan baik dari para ahlinya yang bersanad sampai kepada Rasulullah, sehinga benar-benar menjadi pengingat sekaligus penuntun dalam kehidupan kita.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1501 seconds (0.1#10.140)