3 Larangan bagi Umat Muslim saat Iduladha, Salah Satunya Puasa

Selasa, 27 Juni 2023 - 16:46 WIB
loading...
3 Larangan bagi Umat Muslim saat Iduladha, Salah Satunya Puasa
Ada beberapa perkara yan dilarang dilakukan saat merayakan Iduladha, salah satunya tidak boleh perpuasa di hari-hari Tasyrik. Foto ilustrasi/ist
A A A
Hari Raya Iduladha 2023/1444H akan segera tiba tak lama lagi. Momen istimewa ini merupakan salah satu hari besar bagi umat Islam di bulan Dzulhijjah. Melalui hari spesial tersebut, umat Muslim saling berlomba-lomba untuk mendapatkan keutamaan di Hari Raya Idul Adha . Kegiatan yang bisa dilakukan adalah seperti berpuasa sunnah hingga berkurban .

Namun, ternyata ada sejumlah hal yang dilarang untuk umat Islam selama Iduladha. Berikut beberapa di antaranya.

Larangan saat Idul Adha

1. Larangan Puasa di Hari Tasyrik

Haram hukumnya bagi umat Muslim untuk berpuasa di hari Tasyrik (tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah). Puasa sunnah apapun pada tiga hari setelah perayaan Idul Adha tersebut tidak diperbolehkan.

Salah satu dalil larangan berpuasa pada Hari Tasyrik diterangkan dalam Hadis dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ


Artinya: "Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum." (HR Muslim 1141)

Terkait asal-usul hari Tasyrik, dulu masyarakat Arab memanfaatkan hari tersebut untuk menjemur daging. Tasyrik sendiri berasal dari akar kata bahasa Arab, yaitu شَرْقٌ (Syarq) yang bermakna timur. Tasyrik artinya menjemur.

Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan:"Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut Tasyrik karena Tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging kurban di terik matahari.

2. Larangan Memotong Kuku dan Rambut

Berikutnya adalah larangan untuk memotong kuku dan rambut. Namun, perlu diketahui bahwa larangan ini hanya berlaku bagi orang yang hendak berkurban di momen Idul Adha tersebut.

Larangan memotong kuku dan rambut bagi orang yang akan berkurban disebutkan dalam beberapa hadits, berikut salah satunya:

إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ فَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَمَسَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلَا مِنْ بَشَرِهِ شَيْئًا


Artinya: "Apabila telah masuk sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan kalian kamu hendak berqurban, maka janganlah mengambil rambut dan kulit sedikitpun, sampai selesai berkurban." (HR Muslim)

Bukan tanpa alasan, larangan saat Idul Adha ini ditujukan untuk memberikan keistimewaan sekiranya Allah SWT berkenan mengampuni orang yang berkurban dari ujung rambut hingga ujung kukunya.

3. Makan Sebelum Salat Iduladha

Selain kedua larangan di atas, terdapat juga anjuran bagi umat Muslim untuk tidak makan dulu sebelum salat Iduladha. Jadi, hal ini berbeda dengan sholat Idul Fitri yang justru dianjurkan makan terlebih dahulu

Anjuran tersebut didasarkan pada sunnah Nabi SAW:

“Diriwayatkan dari ‘Adullah Ibnu Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah Ibnu al-Husaib), ia berkata: Rasulullah SAW pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sampai sholat lebih dahulu.” (HR. at-Tirmidzi).

Ketika mencoba menerka alasannya, ketentuan ini mungkin disebabkan karena setelah melaksanakan salat Idul Adha, nantinya akan dilakukan penyembelihan kurban. Sehingga diharapkan umat Muslim dapat menikmati hidangan dari hewan kurban yang disembelih.



Wallahu a’lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1398 seconds (0.1#10.140)