Doa dan Zikir Setelah Salat Qobliyah Subuh Lengkap
loading...
A
A
A
Doa dan zikir setelah salat qobliyah subuh ini hendaknya dihafal dan dipahami ketika kita akan melaksanakan salat sunah Subuh tersebut. Doa dan zikir oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam biasa disebut dengan doa ma’tsur atau zikir ma’tsur.
Berikut ini adalah bacaan yang dilantunkan Rasulullah SAW yang ma’tsur sebelum mengerjakan salat subuh dan sesaat setelah melaksanakan salat qabliyah subuh.
Dijelaskan oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya yang berjudul Nihayah az-Zain:
Allahumma inni asaluka rahmatan min ‘indika tahdii bihaa qalbi wa tajma’u bihaa syamlii wa talumma bihaa syu’atsii wa taruddu bihaa alfatii wa tushlihu bihaa diinii wa tahfadhu bihaa ghaaibii wa tarfa’u bihaa syaahiday wa tuzakkii bihaa ‘amalii wa tubayyidhu bihaa wajhii wa tulhimunii bihaa rusydii wa ta’shimunii bihaa min kulli suuin allahumma a’tinii iimaanan shaadiqan wa yaqiinan ‘alaal a’daai wa muraafaqatal an biyaai.
Artinya:
“Ya Allah, aku meminta padaMu kerahmatan di sisiMu yang dapat menunjukkan hatiku, mengumpulkan yang terserak dariku, memperbaiki apa yang kusut padaku mengembalikan padaku kesenanganku, memperbaiki agamaku, menjaga batinku (dari sifat-sifat buruk), mengangkat lahiriahku (dengan amal baik), mensucikan amalku, memutihkan wajahku, mengilhamkan petunjuk padaku, dan menjagaku dari segala kejelekan”
“Ya Allah berikanlah padaku iman yang sungguh-sungguh dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kekafiran dan rahmat yang dengannya aku memperoleh kemuliaanMu di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku memohon pada-Mu sebuah keberuntungan ketika perjumpaan (denganMu), derajat para syuhada’, kehidupan orang-orang yang bahagia, pertolongan atas musuh dan berdampingan dengan para nabi (di surga).
Allaahumma innii as-aluka rahmatan min ‘indika tahdii bihaa qolbii wa tajma’u bihaa syamlii wa taruddu bihal fitnata ‘annii.
Artinya:
“Ya Allah, aku memohon rahmat dariMu untuk petunjuk hatiku, mengutuhkan keluargaku, dan menghindarkan fitnah dariku”
Syekh Muhammad an-Nawawi kemudian melanjutkan pemaparan mengenai wirid lain yang dianjurkan untuk dilafalkan di antara salat sunah dan salat fardhu subuh.
Berikut ini adalah wirid yang mempunyai keutamaan agung (fadhlun ‘adhîm) itu:
Subhaana man ta’azzazza bil ‘adzamati subhaana man taradda bil kibriyaai subhaana man tafarrada bil wahdaaniyyati subhaana manihtajaba binnuri subhaana man qahharal ‘ibaada bil mauti subhaana man la yufawwutuhu fautub subhaanl awwalil mubdiu subhaan aakhiril mufnii subhaana man tusammii qabla an yusamman subhaana man ‘allama aadamal asmaa a subhaana man kaana ‘arsyuhu ‘alal maai subhaana man laa ya’lamu qadrahu ghairuhu.
Artinya:
“Maha Suci Dzat yang menjadi mulia dengan keagungan. Maha Suci Dzat yang mampu membinasakan dengan penuh kebesaran. Maha Suci Dzat yang menyendiri dengan sifat wahdaniyah. Maha Suci Dzat yang terhalangi oleh cahaya. Maha Suci Dzat yang menundukkan hambanya dengan kematian. Maha Suci Dzat yang tidak akan sirna. Maha-suci Dzat yang Maha Awal dan menjadi permulaan. Maha Suci Dzat yang Maha Akhir dan mensirnakan (segala hal). Maha Suci Dzat yang menamai (diriNya) sebelum diberi nama. Maha Suci Dzat yang mengajarkan Nabi Adam berbagai macam nama-nama. Maha Suci Dzat yang ‘ArsNya berada di atas air. Maha Suci Dzat yang tidak mengetahu terhadap derajatNya selain diriNya.”
Setelah melakukan doa dan wirid, kemudian dilanjutkan dengan membaca zikir setelah salat qobliyah subuh, yakni:
• Ya Hayyu Ya Qayyum Laa Ilaaha Illa Anta (40 kali)
• Al Ikhlas (11 kali)
• Al Falaq (1 kali)
• An Nas (1 kali)
• Subhanallah wa Bihamdihi, Subhanallahil Adhim, Astaghfirullah (100 kali)
Setelah melantunkan zikir, bisa membaca doa seperti berikut:
Allahumma Robbi Jibrila wa Mikaila wa Isroofiila wa ‘Izrooiila, wa Robbi Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Ajirnii minan naar.
Berikut ini adalah bacaan yang dilantunkan Rasulullah SAW yang ma’tsur sebelum mengerjakan salat subuh dan sesaat setelah melaksanakan salat qabliyah subuh.
Dijelaskan oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya yang berjudul Nihayah az-Zain:
Allahumma inni asaluka rahmatan min ‘indika tahdii bihaa qalbi wa tajma’u bihaa syamlii wa talumma bihaa syu’atsii wa taruddu bihaa alfatii wa tushlihu bihaa diinii wa tahfadhu bihaa ghaaibii wa tarfa’u bihaa syaahiday wa tuzakkii bihaa ‘amalii wa tubayyidhu bihaa wajhii wa tulhimunii bihaa rusydii wa ta’shimunii bihaa min kulli suuin allahumma a’tinii iimaanan shaadiqan wa yaqiinan ‘alaal a’daai wa muraafaqatal an biyaai.
Artinya:
“Ya Allah, aku meminta padaMu kerahmatan di sisiMu yang dapat menunjukkan hatiku, mengumpulkan yang terserak dariku, memperbaiki apa yang kusut padaku mengembalikan padaku kesenanganku, memperbaiki agamaku, menjaga batinku (dari sifat-sifat buruk), mengangkat lahiriahku (dengan amal baik), mensucikan amalku, memutihkan wajahku, mengilhamkan petunjuk padaku, dan menjagaku dari segala kejelekan”
“Ya Allah berikanlah padaku iman yang sungguh-sungguh dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kekafiran dan rahmat yang dengannya aku memperoleh kemuliaanMu di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku memohon pada-Mu sebuah keberuntungan ketika perjumpaan (denganMu), derajat para syuhada’, kehidupan orang-orang yang bahagia, pertolongan atas musuh dan berdampingan dengan para nabi (di surga).
Doa qobiliyah Subuh yang pendek
اللهم انى اسألك رحمةمن
عندك تهدي بهاقلبي وتجمع بهاثملي وتردبهاالفتنةعني
عندك تهدي بهاقلبي وتجمع بهاثملي وتردبهاالفتنةعني
Allaahumma innii as-aluka rahmatan min ‘indika tahdii bihaa qolbii wa tajma’u bihaa syamlii wa taruddu bihal fitnata ‘annii.
Artinya:
“Ya Allah, aku memohon rahmat dariMu untuk petunjuk hatiku, mengutuhkan keluargaku, dan menghindarkan fitnah dariku”
Syekh Muhammad an-Nawawi kemudian melanjutkan pemaparan mengenai wirid lain yang dianjurkan untuk dilafalkan di antara salat sunah dan salat fardhu subuh.
Berikut ini adalah wirid yang mempunyai keutamaan agung (fadhlun ‘adhîm) itu:
سُبْحَانَ مَنْ تَعَزَّزَّ بِالْعَظَمَةِ سُبْحَانَ مَنْ تَرَدَّى بِالْكِبْرِيَاءِ سُبْحَانَ مَنْ تَفَرَّدَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ سُبْحَانَ مَنِ احْتَجَبَ بِالنُّوْرِ سُبْحَانَ مَنْ قَهَّرَ الْعِبَادَ بِالْمَوْتِ سُبْحَانَ مَنْ لَا يُفَوُّتُهُ فَوْتٌ سُبْحَانَ الْأَوَّلِ اَلْمُبْدِىءُ سُبْحَانَ الْآخِرِ اَلْمُفْنِيْ سُبْحَانَ مَنْ تُسَمِّىْ قَبْلَ أَنْ يُسَمًّى سُبْحَانَ مَنْ عَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ سُبْحَانَ مَنْ كَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ سُبْحَانَ مَنْ لَا يَعْلَمُ قَدْرَهُ غَيْرُهُ
Subhaana man ta’azzazza bil ‘adzamati subhaana man taradda bil kibriyaai subhaana man tafarrada bil wahdaaniyyati subhaana manihtajaba binnuri subhaana man qahharal ‘ibaada bil mauti subhaana man la yufawwutuhu fautub subhaanl awwalil mubdiu subhaan aakhiril mufnii subhaana man tusammii qabla an yusamman subhaana man ‘allama aadamal asmaa a subhaana man kaana ‘arsyuhu ‘alal maai subhaana man laa ya’lamu qadrahu ghairuhu.
Artinya:
“Maha Suci Dzat yang menjadi mulia dengan keagungan. Maha Suci Dzat yang mampu membinasakan dengan penuh kebesaran. Maha Suci Dzat yang menyendiri dengan sifat wahdaniyah. Maha Suci Dzat yang terhalangi oleh cahaya. Maha Suci Dzat yang menundukkan hambanya dengan kematian. Maha Suci Dzat yang tidak akan sirna. Maha-suci Dzat yang Maha Awal dan menjadi permulaan. Maha Suci Dzat yang Maha Akhir dan mensirnakan (segala hal). Maha Suci Dzat yang menamai (diriNya) sebelum diberi nama. Maha Suci Dzat yang mengajarkan Nabi Adam berbagai macam nama-nama. Maha Suci Dzat yang ‘ArsNya berada di atas air. Maha Suci Dzat yang tidak mengetahu terhadap derajatNya selain diriNya.”
Setelah melakukan doa dan wirid, kemudian dilanjutkan dengan membaca zikir setelah salat qobliyah subuh, yakni:
• Ya Hayyu Ya Qayyum Laa Ilaaha Illa Anta (40 kali)
• Al Ikhlas (11 kali)
• Al Falaq (1 kali)
• An Nas (1 kali)
• Subhanallah wa Bihamdihi, Subhanallahil Adhim, Astaghfirullah (100 kali)
Setelah melantunkan zikir, bisa membaca doa seperti berikut:
اللهما ربي جبريلة وميكيلة وإسروفيلا وإزرويلا وروبي سيدنا محمدين شل الله عليه وسلم أجرني منانار
Allahumma Robbi Jibrila wa Mikaila wa Isroofiila wa ‘Izrooiila, wa Robbi Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Ajirnii minan naar.