Bacaan Istirja dan Keutamaannya Lengkap dengan Waktu yang Tepat Mengucapkannya
loading...
A
A
A
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az Zumar: 10)
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 153)
Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfal : 66)
Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah: 157)
Ayat ini menggunakan kata sholawat. Umumnya, istilah ini untuk Rasulullah; sholawat Nabi. Dan sholawat ini ada tiga macam. Pertama, sholawat dari Allah. Kedua, sholawat dari malaikat. Ketiga, sholawat dari manusia atau umatnya.
Menurut Ibnu Katsir, sholawat dari Allah artinya adalah pemberian rahmat dan kemuliaan. Jika dari malaikat, artinya adalah memohonkan ampunan. Dan jika dari umatnya artinya adalah doa agar beliau mendapat limpahan rahmat dan kemuliaan.
Maka sholawat dari Allah kepada manusia selain Rasulullah bisa bermakna rahmat, kemuliaan, dan keberkahan. Namun karena rahmat juga ada pada ayat ini, maka maknanya adalah keberkahan.
Tidaklah seorang hamba tertimpa musibah lalu ia mengatakan (yang artinya): “Sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah balasan pahala atas musibahku ini dan gantilah dengan yang lebih baik” melainkan Allah memberinya pahala atas musibah tersebut dan mengganti kehilangannya dengan sesuatu yang lebih baik. (HR. Muslim)
Wallahu A'lam
4. Mendapatkan Maiyatullah
Orang yang sabar dan mengucapkan istirja’ saat mendapat musibah, ia juga akan mendapatkan maiyatullah. Allah akan membersamainya.إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 153)
وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfal : 66)
5. Mendapatkan Keberkahan
Orang yang mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun saat mendapat musibah, Allah akan memberinya keberkahan. Bahkan keberkahan yang sempurna. Sebagaimana ayat berikutnya:أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah: 157)
Ayat ini menggunakan kata sholawat. Umumnya, istilah ini untuk Rasulullah; sholawat Nabi. Dan sholawat ini ada tiga macam. Pertama, sholawat dari Allah. Kedua, sholawat dari malaikat. Ketiga, sholawat dari manusia atau umatnya.
Menurut Ibnu Katsir, sholawat dari Allah artinya adalah pemberian rahmat dan kemuliaan. Jika dari malaikat, artinya adalah memohonkan ampunan. Dan jika dari umatnya artinya adalah doa agar beliau mendapat limpahan rahmat dan kemuliaan.
Maka sholawat dari Allah kepada manusia selain Rasulullah bisa bermakna rahmat, kemuliaan, dan keberkahan. Namun karena rahmat juga ada pada ayat ini, maka maknanya adalah keberkahan.
6. Mendapatkan Rahmat
Sebagaimana Surat Al Baqarah ayat 157 di atas, orang yang mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun saat mendapat musibah, Allah akan memberinya rahmat. Rahmat ini sangat kita perlukan baik di dunia maupun di akhirat. Dengan rahmat-Nya kita bisa masuk surga. Sebab pada hakikatnya, amal-amal kita tidaklah cukup untuk ‘membayar’ nikmat-nikmat-Nya di dunia.7. Mendapatkan Petunjuk
Orang yang mengucapkan istirja’ saat mendapat musibah, juga akan mendapatkan petunjuk dari Allah sebagaimana ayat tersebut. Dengan petunjuk-Nya, kita akan tetap berada di atas iman dan kebenaran. Dengan petunjuk-Nya, kita akan terbimbing dan selamat dari kesesatan.8. Mendapat Ganti yang Lebih Baik
Orang yang kehilangan sesuatu karena musibah lalu ia mengucapkan istirja’ dan doa yang Rasulullah ajarkan, Allah akan memberikan ganti yang lebih baik. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Imam Muslim:مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
Tidaklah seorang hamba tertimpa musibah lalu ia mengatakan (yang artinya): “Sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah balasan pahala atas musibahku ini dan gantilah dengan yang lebih baik” melainkan Allah memberinya pahala atas musibah tersebut dan mengganti kehilangannya dengan sesuatu yang lebih baik. (HR. Muslim)
Baca Juga
Wallahu A'lam
(wid)