Benarkah Ada Istilah Mati Suri dalam Islam?
loading...
A
A
A
Mati suri disebut sebagai fenomena dimana seseorang hidup kembali setelah dinyatakan meninggal dunia, bahkan sebagian masyarakat meyakini apa yang diucapkan oleh orang yang baru saja mati suri itu adalah sesuatu yang benar, seperti kabar ghaib, peristiwa tentang masa depan, dan lainnya. Benarkah mati suri itu ada? Bagaimana dalam pandangan Islam?
Menurut Ustadz Raehanul Bahraen, dai alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta, dalam Islam tidak ada istilah mati suri. Dalam pandangan syariat Islam sendiri, orang yang sudah mati tidak mungkin akan hidup lagi, karena orang yang sudah mati artinya dia telah berpindah ke alam kubur atau alam barzakh. Barzakh artinya dinding pembatas yang tidak bisa ditembus.
Allah Ta'ala berfirman,
“Dia membiarkan dua laut (tawar dan asin) bertemu. Di antara keduanya ada pembatas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.” (QS Ar-Rahman: 19-20)
Seakan-akan cerminan alam kehidupan dan alam kematian , kedua laut tersebut benar-benar bertemu tanpa bercampur sama sekali seakan-akan ada pembatas yang memisahkan keduanya, itulah bukti kekuasaan Allah.
Begitulah hakikat kehidupan dan kematian, ada pemisah yang tidak mungkin ditembus. Jika seorang manusia telah meninggal dunia maka dia tidak mungkin akan hidup kembali, sebagaimana angan-angan orang-orang kafir yang telah mati. Allah berfirman,
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada (alam) barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun: 99-100)
Wallahu A'lam
Menurut Ustadz Raehanul Bahraen, dai alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta, dalam Islam tidak ada istilah mati suri. Dalam pandangan syariat Islam sendiri, orang yang sudah mati tidak mungkin akan hidup lagi, karena orang yang sudah mati artinya dia telah berpindah ke alam kubur atau alam barzakh. Barzakh artinya dinding pembatas yang tidak bisa ditembus.
Allah Ta'ala berfirman,
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ. بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ
“Dia membiarkan dua laut (tawar dan asin) bertemu. Di antara keduanya ada pembatas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.” (QS Ar-Rahman: 19-20)
Seakan-akan cerminan alam kehidupan dan alam kematian , kedua laut tersebut benar-benar bertemu tanpa bercampur sama sekali seakan-akan ada pembatas yang memisahkan keduanya, itulah bukti kekuasaan Allah.
Begitulah hakikat kehidupan dan kematian, ada pemisah yang tidak mungkin ditembus. Jika seorang manusia telah meninggal dunia maka dia tidak mungkin akan hidup kembali, sebagaimana angan-angan orang-orang kafir yang telah mati. Allah berfirman,
حَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّا ۗاِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada (alam) barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun: 99-100)
Wallahu A'lam
(wid)