Penyakit Jantung dan Radang Paru Penyebab Tingginya Angka Kematian Jemaah Haji Indonesia

Rabu, 12 Juli 2023 - 08:17 WIB
loading...
Penyakit Jantung dan...
Jemaah haji Indonesia saat dirawat. Foto/Dok MCH
A A A
MADINAH - Penyakit jantung dan radang paru menjadi penyebab tertinggi kematian jemaah haji setelah Arafah, Muzdalifah dan Mina. Jemaah haji diingatkan cukup istirahat dan tidak memaksakan kegiatan fisik.

Berdasarkan data di laman resmi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat hingga hari ini Selasa (11/7/2023) sebanyak 560 orang. "Faktor utama penyebab tingginya angka kematian jemaah haji tahun ini karena tingginya jumlah jemaah haji lansia," ujar Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2023 Imran, Selasa (11/7/2023).

Menurut Imran, jumlah jemaah haji usia 60 tahun ke atas mencapai 45% dari total kuota haji Indonesia sebanyak 229.000. Sementara tahun sebelumnya, jumlah jemaah haji yang usianya di atas 60 tahun sekitar 30% dari total kuota haji Indonesia. "Jemaah haji yang masuk kelompok berisiko tinggi (risti) jumlahnya sebesar 75% dari total kuota haji Indonesia tahun ini," katanya.

Setelah puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), kata Imran, jemaah haji yang meninggal dunia disebabkan beberapa penyakit yakni syok kardiogenik, infark miokard akut, dan sepsis. "Kematian jemaah haji setelah Arafah, Muzdalifah dan Mina paling tinggi karena penyakit jantung, disusul sepsis yang disebabkan pneumonia atau radang paru," ujar Imran.

Menyikapi persoalan ini, Imran mengingatkan, jemaah haji diharapkan untuk istirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri dalam aktivitas fisik. "Untuk mencegah pneumonia, jemaah haji dianjurkan untuk memakai masker, mengurangi kontak fisik seperti berjabat tangan, dan cuci tangan pakai sabun setelah aktivitas," ucapnya.

Berdasarkan data Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi pada 9 Juli 2023, ada sebanyak 120.858 jemaah haji yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sebanyak 54.881 jemaah haji terdeteksi hipertensi, dan sebanyak 22.502 jemaah haji mengalami myalgia atau sakit otot serta kelelahan.

Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah KH Zulkarnain Nasution mengimbau kepada jemaah haji Indonesia agar menjaga kesehatan agar jemaah haji bisa pulang ke Tanah Air dengan selamat dan sehat. "Angka kematian terus meningkat, kami mengimbau kepada jemaah haji agar tetap menjaga kesehatan," katanya.

Kiai Zulkarnain menjelaskan, cara menjaga kesehatan bisa dengan banyak minum air putih, mengonsumsi makanan, istirahat cukup, memakai alat pelindung diri (APD), dan menghindari sengatan panas secara langsung. Selain itu, mengendalikan diri agar tidak memforsir dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah yang melampaui kemampuan diri.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2094 seconds (0.1#10.140)