Muharram Bukan Bulan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Rabu, 19 Juli 2023 - 13:37 WIB
loading...
Muharram Bukan Bulan...
Dalam Sirah Nabawiyah disebutkan bahwa Nabi Muhammad ? Hijrah pada bulan Rabiul Awal, bukan bulan Muharram. Foto ilustrasi/SINDOnews
A A A
Muharram selalu diidentikkan dengan bulan Hijrah Nabi Muhammad ï·º dari Makkah ke Madinah 14 abad lebih lalu. Padahal fakta yang sebenarnya tidak demikian.

Muharram bukanlah bulan Hijrah Nabi Muhammad ï·º yang kini dijadikan sebagai bulan pertama dalam kalender Islam (kalender Hijriah). Lalu, kapan peristiwa Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah?

Dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam disebutkan bahwa Nabi Muhammad ï·º Hijrah pada bulan Rabiul Awal. Ada juga pendapat peristiwa Hijrah Nabi terjadi pada bulan Shafar.

Berdasarkan sanad dari Abdul Malik bin Hisyam berkata bahwa Ziyad bin Abdullah Al-Bakkai berkata kepadaku dari Abdullah bin Ishaq Al-Muthallibi yang berkata: "Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah (dulu namanya Yatsrib) pada Hari Senin di akhir waktu Dhuha, ketika matahari sedang tidak terlalu panas, Tanggal 12 Rabiul Awal. Itulah tanggal Hijrah Rasulullah ï·º seperti dikatakan Ibnu Hisyam."

Hal serupa juga dikemukakan oleh Syaikh Shafiyur-Rahman Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah (Kitab Ar-Rahiqul Makhtum). Kata Syaikh Shafiyur-Rahman, Rasulullah mulai Hijrah meninggalkan Gua Tsur pada malam Senin Tanggal 1 Rabiul Awal Tahun 1 Hijriyah (16 September 622 M). Nabi sampai di Quba Hari Senin tanggal 8 Rabiul Awal Tahun 1 Hijriyah (23 September 622 M), lalu berdiam di sana selama empat hari, yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis.

Nabi kemudian memasuki Madinah pada Hari Jumat Tanggal 12 Rabiul Awal Tahun 1 Hijriyah. Momentum tersebut menjadi era baru fase dakwah setelah 13 tahun Rasulullah berdakwah di Mekkah dengan segala suka duka dan rintangannya. Rasulullah ï·º mulai membangun negara Islam di Madinah dengan mempersaudarakan kaum Muhajirin dan AnshorAwal

Di Madinah pula Rasulullah ï·º menerapkan Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya dalam aspek akidah, ibadah dan muamalah yang masih terbatas seperti halnya di Mekkah.

Masa Tinggal Rasulullah di Madinah Tanpa Perang
Muharram Bukan Bulan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Ibnu Ishaq berkata, "Ketika tiba di Madinah, Rasulullah ï·º berusia 53 tahun atau 13 tahun setelah Allah mengutus beliau sebagai Nabi dan Rasul. Rasulullah menetap di Madinah pada sisa bulan Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Jumadil Ula, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawwal, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Pada bulan-bulan tersebut, dan bulan Muharram tahun berikutnya, Rasulullah tidak terlibat perang dengan orang-orang musyrik. Pada bulan Shafar tahun berikutnya, Rasulullah baru keluar untuk berperang, tepatnya 12 bulan sejak kedatangan beliau di Madinah."

Ibnu Hisyam berkata, "Rasulullah ï·º menunjuk Sa'ad bin Ubadah sebagai pengganti beliau selama beliau pergi melaksanakan tugas perang."

Sejarah Penetapan Kalender Hijriyah
Muharram Bukan Bulan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Kalender Hijriyah atau sering disingkat dengan huruf H disebut juga kalender Qomariyah karena penanggalannya berdasarkan peredaran bulan. Adapun 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriyah mempunyai arti dan makna masing-masing.

Sedangkan Kalender Masehi berdasarkan peredaran matahari (Syamsiyah). Kalender Hijriah lebih pendek 10-11 hari daripada kalender Masehi karena jumlah hari dalam bulan-bulan Hijriyah hanya 29 sampai 30 hari. Sedangkan kalender Masehi mencapai 31 hari dalam satu bulan.

Penetapan bulan Muharram sebagai awal bulan Tahun Hijriyah merupakan kebijakan dan inisiatif Khalifah Umar bin Khatab radhiyallhu 'anhu. Dalam Buku "Rajab, Keutamaan dan Hukumnya" karya Ustaz Ahmad Zarkasih diceritakan, penggunaan kalender Hijriyah bermula ketika Tahun 412 Masehi terjadi konvensi petinggi-petinggi lintas suku dan kabilah Arab di Makkah pada masa Kilab bin Marrah (kakek Nabi Muhammad SAW ke-6).

Mereka berkumpul untuk menentukan nama-nama bulan agar terjadi kesamaan, sehingga memudahkan mereka dalam perdagangan. Dari perkumpulan itu, muncullah 12 nama bulan yaitu, Muharram, Shafar, Rabi'al-Awwal, Rabi'al-Tsani, Jumada al-Ula, Jumada al-Tsaniyah, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawwal, Dzul-Qa'dah, Dzul-Hijjah. Kala itu penomoran bulan belum ada karena orang-orang Arab terdahulu tidak tahu bulan apa yang pertama.

Munculnya penomoran bulan Hijriyah ini setelah adanya kebijakan Khalifah Umar bin Khatthab yang mengeluarkan perintah untuk membentuk kalender Islam. Dan akhirnya Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama kalender Islam yang sekarang kita kenal dengan kalender Hijriyah.

Alasannya, Muharram adalah momen saat umat Islam baru selesai menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Umat Islam yang baru selesai melaksanakan ibadah Haji ini dianggap bersih dari dosa sehingga kepulangan mereka lebih pas dijadikan awal Tahun Hijriah.

Demikian ulasan singkat peristiwa Hijrah Nabi dan sejarah pembentukan kalender Hijriyah. Jadi, peristiwa Hijrah Nabi bukan di bulan Muharram melainkan di bulan Rabiul Awal. Wallahu A'lam Bishshowab. Semoga bermanfaat menambah khazanah keilmuan kita.

(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2897 seconds (0.1#10.140)