Kekayaan Abdurrahman bin Auf Kebangetan Capai 72.000 Triliun, Elon Musk dan Jeff Bezos Lewat!
loading...
A
A
A
Kekayaan Abdurrahman bin Auf (عبد الرحمن بن عوف) radhiyallahu 'anhu benar-benar kebangetan. Hartanya mencapai 72.000 Triliun jauh mengalahkan orang terkaya saat ini Elon Musk dan Jeff Bezos yang hanya 3.000 Triliun.
Abdurrahman adalah sahabat Nabi yang paling awal masuk Islam (As-Sabiqunal Awwalun), lahir 10 tahun setelah Tahun Gajah. Beliau termasuk di antara 10 sahabat yang dijamin masuk surga oleh lisan Nabi Muhammad ﷺ.
Pendakwah kondang Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam satu tausiyahnya yang viral di media sosial menceritakan, harta kekayaan Abdurrahman bin Auf benar-benar kebangetan. UAH menceritakan hasil risetnya tentang bagaimana mentransformasikan (menjadikan) pendidikan bisa membangun peradaban dan kemanusiaan.
"Salah satu inti risetnya, perubahan orang Islam sebelum Hijrah dengan setelah Hijrah. Saking kayanya Abdurrahman bin Auf, kekayaannya kebangetan. Saya konversi nilai kekayaannya, kalau dulu dikonversi ke sekarang, itu jumlahnya sekitar 72.000 Triliun," kata UAH saat memberi paparan di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kata UAH, orang terkaya di zaman ini, Elon Musk baru turun hartanya dari 3.000 Triliun menjadi 2.800 Triliun. Jeff Bezos cuma 1.800 Triliun. "Artinya, orang paling kaya sekarang 3.000 Triliun, sahabat Abdurrahman bin Auf 72.000 Triliun, kebangetan gak tuh?" ucap UAH sambil tersenyum.
UAH melanjutkan, sahabat terkemuka lainnya Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu hampir 50.000 Triliun. Bahkan di antara aset beliau masih ada hingga sekarang setelah 15 abad.
Anda jika Umrah atau Haji, datang ke Madinah, saya doakan yang belum berangkat agar diberangkatkan insya Allah. Tidak cukup dengan Amin, tapi nabung juga. Nanti di Madinah ada hotel, hotelnya wakaf Utsman bin Affan. Punya hotel tapi orangnya sudah gak ada. Investasinya cuma beli sumur plus beberapa kebun. Diwakafkan oleh beliau karena dulu dimononopoli orang Yahudi.
Sekarang oleh Pemerintah Saudi, dialihfungsikan menjadi hotel. Hasilnya disimpan di rekening tabungan atas nama Utsman bin Affan. Disedekahkan untuk umat Islam seluruhnya. Orangnya gak ada, tapi punya tabungan di Bank Saudi. "Kebangetan gak tuh," kata UAH.
Berdoa Meminta Jadi Orang Miskin
Suatu hari Abdurrahman bin Auf mendengar sabda Rasulullah ﷺ bahwa kelak orang kaya akan lebih lama menjalani perhitungan amal dibanding orang miskin dan saya sungguh bersama orang-orang fakir dan miskin.
سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم قال رأيت عبد الرحمن بن عوف دخل الجنة حبوا
"Aku mendengar Rasulullah pernah berkata bahwa Beliau melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dalam keadaan merangkak." (Hadis dari Aisyah radhiyallahu 'anha)
Dalam Kitab Rijal Haula Al-Rasul karya Kholid Muhammad Kholid diceritakan, setelah Abdurrahman mendengar sabda Rasulullah, beliau kemudian berdoa memohon kepada Allah: "Jadikan aku ini miskin! Aku ingin seperti Masab bin Umair atau Hamzah yang hanya meninggalkan sehelai kain pada saat meninggal dunia. Masab bin Umair ketika jasadnya dibungkus kafan, kakinya tertutup tapi kepalanya terbuka. Ketika ditarik ke atas, kepalanya tertutup tapi kakinya terbuka. Ya Allah!" rintihnya.
Abdurrahman bin Auf memang sudah ditakdirkan menjadi orang kaya selama hidupnya. Beliau pun bingung bagaimana cara menghabiskan hartanya agar kelak dipercepat masuk surga.
Suatu hari, kabar para sahabat hendak berhijrah ke Madinah sampai kepada Abdurrahman bin Auf. Sontak banyak harta bendanya dihibahkan ke mereka yang akan hijrah. Bukannya malah habis, kekayaan Abdurrahman malah bertambah banyak lantaran usaha dagangnya semakin ramai.
Melihat hartanya semakin berlipat, Abdurrahman bin Auf semakin bingung. Bagaimana caranya agar harta bendanya habis dan tidak tersisa. Setelah Perang Tabuk, kurma siap panen yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk dan harganya anjlok. Berita ini pun sampai ke telinga Abdurrahman bin Auf.
Beliau membuat pengumuman, "Semua penduduk Madinah yang kurmanya busuk akan dibeli sesuai harga buah kurma yang normal." Warga Madinah pun berbondong-bondong menjual kurma busuknya kepada Abdurrahman bin Auf. Semua kurma busuk warga Madinah dibeli oleh Abdurrahman bin Auf, hartanya pun habis tanpa tersisa. Beliau bersyukur dan merasa lega.
Beberapa waktu kemudian, datang utusan dari Yaman sedang mencari kurma busuk yang akan digunakan sebagai obat. Buah kurma busuk ini akan dibeli dengan harga 10 kali lipat dari harga di pasaran. Penduduk Yaman kala itu sedang dilanda wabah penyakit perut. Wabah itu hanya bisa diobati dengan kurma busuk.
Warga Madinah memberitahu agar utusan Yaman itu pergi ke rumah Abdurrahman bin Auf. Singkat cerita, kurma busuk itu dibeli 10 kali lipat oleh utusan dari Yaman itu. Abdurrahman bin Auf semakin kaya raya. Jumlah kekayaannya tidak ada yang menandinginya.
Abdurrahman bin 'Auf wafat di Madinah pada usia 75 tahun, ada yang menyebut usia 72 tahun, wallahu A'lam. Jasad beliau disholatkan Khalifah Utsman bin Affan dan dimakamkan di perkuburan Baqi Madinah. Setelah wafat beliau meninggalkan harta yang sangat banyak di antaranya ribuan ekor unta, kuda, kambing dan warisan lainnya yang bernilai triliunan.
Wallahu A'lam
Abdurrahman adalah sahabat Nabi yang paling awal masuk Islam (As-Sabiqunal Awwalun), lahir 10 tahun setelah Tahun Gajah. Beliau termasuk di antara 10 sahabat yang dijamin masuk surga oleh lisan Nabi Muhammad ﷺ.
Pendakwah kondang Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam satu tausiyahnya yang viral di media sosial menceritakan, harta kekayaan Abdurrahman bin Auf benar-benar kebangetan. UAH menceritakan hasil risetnya tentang bagaimana mentransformasikan (menjadikan) pendidikan bisa membangun peradaban dan kemanusiaan.
"Salah satu inti risetnya, perubahan orang Islam sebelum Hijrah dengan setelah Hijrah. Saking kayanya Abdurrahman bin Auf, kekayaannya kebangetan. Saya konversi nilai kekayaannya, kalau dulu dikonversi ke sekarang, itu jumlahnya sekitar 72.000 Triliun," kata UAH saat memberi paparan di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kata UAH, orang terkaya di zaman ini, Elon Musk baru turun hartanya dari 3.000 Triliun menjadi 2.800 Triliun. Jeff Bezos cuma 1.800 Triliun. "Artinya, orang paling kaya sekarang 3.000 Triliun, sahabat Abdurrahman bin Auf 72.000 Triliun, kebangetan gak tuh?" ucap UAH sambil tersenyum.
UAH melanjutkan, sahabat terkemuka lainnya Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu hampir 50.000 Triliun. Bahkan di antara aset beliau masih ada hingga sekarang setelah 15 abad.
Anda jika Umrah atau Haji, datang ke Madinah, saya doakan yang belum berangkat agar diberangkatkan insya Allah. Tidak cukup dengan Amin, tapi nabung juga. Nanti di Madinah ada hotel, hotelnya wakaf Utsman bin Affan. Punya hotel tapi orangnya sudah gak ada. Investasinya cuma beli sumur plus beberapa kebun. Diwakafkan oleh beliau karena dulu dimononopoli orang Yahudi.
Sekarang oleh Pemerintah Saudi, dialihfungsikan menjadi hotel. Hasilnya disimpan di rekening tabungan atas nama Utsman bin Affan. Disedekahkan untuk umat Islam seluruhnya. Orangnya gak ada, tapi punya tabungan di Bank Saudi. "Kebangetan gak tuh," kata UAH.
Berdoa Meminta Jadi Orang Miskin
Suatu hari Abdurrahman bin Auf mendengar sabda Rasulullah ﷺ bahwa kelak orang kaya akan lebih lama menjalani perhitungan amal dibanding orang miskin dan saya sungguh bersama orang-orang fakir dan miskin.
سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم قال رأيت عبد الرحمن بن عوف دخل الجنة حبوا
"Aku mendengar Rasulullah pernah berkata bahwa Beliau melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dalam keadaan merangkak." (Hadis dari Aisyah radhiyallahu 'anha)
Dalam Kitab Rijal Haula Al-Rasul karya Kholid Muhammad Kholid diceritakan, setelah Abdurrahman mendengar sabda Rasulullah, beliau kemudian berdoa memohon kepada Allah: "Jadikan aku ini miskin! Aku ingin seperti Masab bin Umair atau Hamzah yang hanya meninggalkan sehelai kain pada saat meninggal dunia. Masab bin Umair ketika jasadnya dibungkus kafan, kakinya tertutup tapi kepalanya terbuka. Ketika ditarik ke atas, kepalanya tertutup tapi kakinya terbuka. Ya Allah!" rintihnya.
Abdurrahman bin Auf memang sudah ditakdirkan menjadi orang kaya selama hidupnya. Beliau pun bingung bagaimana cara menghabiskan hartanya agar kelak dipercepat masuk surga.
Suatu hari, kabar para sahabat hendak berhijrah ke Madinah sampai kepada Abdurrahman bin Auf. Sontak banyak harta bendanya dihibahkan ke mereka yang akan hijrah. Bukannya malah habis, kekayaan Abdurrahman malah bertambah banyak lantaran usaha dagangnya semakin ramai.
Melihat hartanya semakin berlipat, Abdurrahman bin Auf semakin bingung. Bagaimana caranya agar harta bendanya habis dan tidak tersisa. Setelah Perang Tabuk, kurma siap panen yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk dan harganya anjlok. Berita ini pun sampai ke telinga Abdurrahman bin Auf.
Beliau membuat pengumuman, "Semua penduduk Madinah yang kurmanya busuk akan dibeli sesuai harga buah kurma yang normal." Warga Madinah pun berbondong-bondong menjual kurma busuknya kepada Abdurrahman bin Auf. Semua kurma busuk warga Madinah dibeli oleh Abdurrahman bin Auf, hartanya pun habis tanpa tersisa. Beliau bersyukur dan merasa lega.
Beberapa waktu kemudian, datang utusan dari Yaman sedang mencari kurma busuk yang akan digunakan sebagai obat. Buah kurma busuk ini akan dibeli dengan harga 10 kali lipat dari harga di pasaran. Penduduk Yaman kala itu sedang dilanda wabah penyakit perut. Wabah itu hanya bisa diobati dengan kurma busuk.
Warga Madinah memberitahu agar utusan Yaman itu pergi ke rumah Abdurrahman bin Auf. Singkat cerita, kurma busuk itu dibeli 10 kali lipat oleh utusan dari Yaman itu. Abdurrahman bin Auf semakin kaya raya. Jumlah kekayaannya tidak ada yang menandinginya.
Abdurrahman bin 'Auf wafat di Madinah pada usia 75 tahun, ada yang menyebut usia 72 tahun, wallahu A'lam. Jasad beliau disholatkan Khalifah Utsman bin Affan dan dimakamkan di perkuburan Baqi Madinah. Setelah wafat beliau meninggalkan harta yang sangat banyak di antaranya ribuan ekor unta, kuda, kambing dan warisan lainnya yang bernilai triliunan.
Wallahu A'lam
(rhs)