Bukan Besar Kecilnya Kurban, yang Diterima Allah Ta'ala Adalah Ketulusan
loading...
A
A
A
Jadi masing-masing individu mau berkurban sedikit atau banyak, bukan untuk orang lain, tapi juga untuk dirinya sendiri. Semakin banyak kita berkurban, semakin lancar lalu lintas. Begitu juga dengan lalu lintas kehidupan, dan korban itulah menyisihkan sebagian dari kepentingan ego diri sendiri, untuk orang lain, itulah yang akan melahirkan akhlak. (
)
Jadi kepentingan kita sendirilah sebenarnya yang mengundang kita untuk berkurban. Kurban itu yang dinilai Tuhan adalah ketulusan, semakin banyak berkurban dengan ketulusan, semakin tinggi akhlak, semakin sedikit berkurban, semakin sedikit akhlak. Kalau pengurbanan itu sudah tidak ada, akhlak tidak ada, kalau akhlak tidak ada, runtuhlah masyarakat. "Itu substansinya dari Hari Raya Qurban, kita diminta berkurban demi orang lain, demi masyarakat, yang kebaikannya juga akan kembali kepada kita," demikian Prof Dr M. Quraish Shihab. ( )
===
Baca Juga
Jadi kepentingan kita sendirilah sebenarnya yang mengundang kita untuk berkurban. Kurban itu yang dinilai Tuhan adalah ketulusan, semakin banyak berkurban dengan ketulusan, semakin tinggi akhlak, semakin sedikit berkurban, semakin sedikit akhlak. Kalau pengurbanan itu sudah tidak ada, akhlak tidak ada, kalau akhlak tidak ada, runtuhlah masyarakat. "Itu substansinya dari Hari Raya Qurban, kita diminta berkurban demi orang lain, demi masyarakat, yang kebaikannya juga akan kembali kepada kita," demikian Prof Dr M. Quraish Shihab. ( )
===
(mhy)