Tafsir Surat Yasin Ayat 26-30 Menurut Kemenag
loading...
A
A
A
Pada detik-detik terakhir, ia masih sempat mengucapkan kata yang berisi harapan, "Alangkah baiknya, jika kaumku mengetahui karunia Allah yang dilimpahkan-Nya kepadaku, berkat keimananku kepada-Nya, aku telah memperoleh ampunan atas dosaku. Aku akan dimasukkan ke dalam surga dengan ganjaran yang berlipat ganda, dan termasuk golongan orang-orang yang memperoleh kemuliaan di sisi-Nya. Seandainya mereka mengetahui hal ini, tentulah mereka akan beriman pula."
Pernyataan habib itu adalah pernyataan yang amat tinggi nilainya dan menunjukkan ketinggian akhlaknya. Sekalipun ia telah dirajam dan disiksa oleh kaumnya, namun ia tetap berharap agar kaumnya sadar dan mendapat rahmat dari Tuhan sebagaimana yang telah dialaminya.
Tafsir Surat Yasin Ayat 28
Wa maaa anzalnaa 'alaa qawmihii mim ba'dihii min jundim minas-samaaa'i wa maa kunnaa munziliin
Beralih dari penjelasan perihal Habìb an-Najjàr yang mati dibunuh dan harapannya agar kaumnya ikut beriman, Allah dalam ayat berikut menjelaskan azab yang akan ditimpakan kepada orang musyrik. Dan setelah dia, yakni Habìb an-Najjàr dibunuh karena keimanannya, Kami tidak menurunkan suatu pasukan malaikat pun dari langit kepada kaumnya untuk menghancurkan mereka.
Kami sudah menetapkan siksa bagi mereka berupa teriakan yang sangat keras. Dan karena itu, Kami tidak perlu menurunkannya, yakni para malaikat, dalam jumlah banyak.
Tafsir Surat Yasin Ayat 29
In kaanat illaa saihatanw waahidatan fa-izaa hum khaamiduun
Dengan demikian, tidak ada siksaan terhadap mereka yang mendustakan utusan Allah melainkan dengan satu teriakan saja, yaitu teriakan Jibril yang sangat keras; maka seketika itu mereka pun mati. Demikianlah balasan di dunia bagi orang yang mendustakan utusan Allah.
Pada ayat ini, Allah menerangkan azab yang ditimpakan kepada kaum yang musyrik, kafir, dan mendustakan agama-Nya. Allah tidak perlu menurunkan pasukan-pasukan malaikat untuk membinasakan mereka, melainkan cukup dengan satu teriakan saja dari malaikat Jibril, maka orang-orang kafir tersebut menjadi kaku dan tak bernyawa lagi. Peristiwa itu terjadi sedemikian cepatnya, sebagai bukti betapa besarnya kekuasaan Allah.
Tafsir Surat Yasin Ayat 30
Yaa hasratan 'alal 'ibaad; maa yaatiihim mir Rasuulin illaa kaanuu bihii yastahzi 'uun
Orang-orang yang mendustakan para rasul akan menyesal pada hari Kiamat. Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul yang menyeru kepada mereka agar beriman kepada Allah dan menempuh jalan yang benar, mereka selalu memperolok-olokkan bahkan membunuh-nya.
Allah menerangkan bahwa sikap dan tingkah laku kaum kafir semacam ini sangat disesalkan. Mereka tidak hanya menolak seruan iman, tetapi juga memperolok-olokkan para rasul dan orang-orang yang telah beriman. Bahkan, tak jarang mereka menganiaya dan membunuhnya. Jika mereka mau berpikir dengan akal yang sehat, pastilah mereka menerima seruan iman dari para rasul dan orang-orang yang telah beriman. Allah menerangkan kedudukan orang-orang kafir di akhirat nanti tatkala mereka ditimpa azab yang dahsyat karena mendustakan para rasul.
Pernyataan habib itu adalah pernyataan yang amat tinggi nilainya dan menunjukkan ketinggian akhlaknya. Sekalipun ia telah dirajam dan disiksa oleh kaumnya, namun ia tetap berharap agar kaumnya sadar dan mendapat rahmat dari Tuhan sebagaimana yang telah dialaminya.
Tafsir Surat Yasin Ayat 28
وَمَاۤ اَنۡزَلۡنَا عَلٰى قَوۡمِهٖ مِنۡۢ بَعۡدِهٖ مِنۡ جُنۡدٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَمَا كُـنَّا مُنۡزِلِيۡنَ
Wa maaa anzalnaa 'alaa qawmihii mim ba'dihii min jundim minas-samaaa'i wa maa kunnaa munziliin
Beralih dari penjelasan perihal Habìb an-Najjàr yang mati dibunuh dan harapannya agar kaumnya ikut beriman, Allah dalam ayat berikut menjelaskan azab yang akan ditimpakan kepada orang musyrik. Dan setelah dia, yakni Habìb an-Najjàr dibunuh karena keimanannya, Kami tidak menurunkan suatu pasukan malaikat pun dari langit kepada kaumnya untuk menghancurkan mereka.
Kami sudah menetapkan siksa bagi mereka berupa teriakan yang sangat keras. Dan karena itu, Kami tidak perlu menurunkannya, yakni para malaikat, dalam jumlah banyak.
Tafsir Surat Yasin Ayat 29
اِنۡ كَانَتۡ اِلَّا صَيۡحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمۡ خٰمِدُوۡنَ
In kaanat illaa saihatanw waahidatan fa-izaa hum khaamiduun
Dengan demikian, tidak ada siksaan terhadap mereka yang mendustakan utusan Allah melainkan dengan satu teriakan saja, yaitu teriakan Jibril yang sangat keras; maka seketika itu mereka pun mati. Demikianlah balasan di dunia bagi orang yang mendustakan utusan Allah.
Pada ayat ini, Allah menerangkan azab yang ditimpakan kepada kaum yang musyrik, kafir, dan mendustakan agama-Nya. Allah tidak perlu menurunkan pasukan-pasukan malaikat untuk membinasakan mereka, melainkan cukup dengan satu teriakan saja dari malaikat Jibril, maka orang-orang kafir tersebut menjadi kaku dan tak bernyawa lagi. Peristiwa itu terjadi sedemikian cepatnya, sebagai bukti betapa besarnya kekuasaan Allah.
Tafsir Surat Yasin Ayat 30
يٰحَسۡرَةً عَلَى الۡعِبَادِ ؔۚ مَا يَاۡتِيۡهِمۡ مِّنۡ رَّسُوۡلٍ اِلَّا كَانُوۡا بِهٖ يَسۡتَهۡزِءُوۡنَ
Yaa hasratan 'alal 'ibaad; maa yaatiihim mir Rasuulin illaa kaanuu bihii yastahzi 'uun
Orang-orang yang mendustakan para rasul akan menyesal pada hari Kiamat. Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul yang menyeru kepada mereka agar beriman kepada Allah dan menempuh jalan yang benar, mereka selalu memperolok-olokkan bahkan membunuh-nya.
Allah menerangkan bahwa sikap dan tingkah laku kaum kafir semacam ini sangat disesalkan. Mereka tidak hanya menolak seruan iman, tetapi juga memperolok-olokkan para rasul dan orang-orang yang telah beriman. Bahkan, tak jarang mereka menganiaya dan membunuhnya. Jika mereka mau berpikir dengan akal yang sehat, pastilah mereka menerima seruan iman dari para rasul dan orang-orang yang telah beriman. Allah menerangkan kedudukan orang-orang kafir di akhirat nanti tatkala mereka ditimpa azab yang dahsyat karena mendustakan para rasul.
(mhy)