Membaca Al-Qur'an Tapi Tidak Tahu Artinya, Bolehkah dan Apa Dalilnya?
loading...
A
A
A
Dalam Islam, memahami ayat-ayat Al-Quran dan mentadabburinya adalah sebuah keniscayaan bagi seorang muslim, karena Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. Allah Ta’ala berfirman,
“Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)
Bahkan Allah mencela orang-orang yang tidak mentadabburi ayat-ayatnya. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)
Walau demikian, dibolehkan hanya membaca tanpa memahami maknanya dengan tujuan mendapatkan pahala membaca. Apa dalilnya? Menurut Ustadz Ahmad Sarwat Lc, dai dari Rumah Fiqih Indonesia, perintah membaca Al-Qur'an tetap ada dalam kitabullah ini. Sehingga meski kita belum menguasai bahasa arab, tetap saja membaca Al-Qur'an merupakan perintah dari Allah SWT.
Perintah untuk membaca Al-Qur'an kita temukan bertebaran di dalam Al-Quran sendiri, di antaranya ayat berikut ini:
'Bacalah apa yang mudah dari Al-Qur'an.(QS. Al-Muzzammil: 20)
Ada banyak keutamaan membaca Al-Qur'an , meski tidak mengerti atau tidak memahami maknanya namun ada banyak pahala yang akan didapatkan dari membaca Al-Quran. Ustadz Ahmad Sarwat menjelaskan sebagai berikut:
Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur'an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini jelas sekali bahwa sekadar membaca Al-Qur'an atau tidak membaca sudah membedakan kedudukan seseorang. Berarti ada nilai tersendiri untuk sekedar membaca Al-Qur'an.
Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang membaca Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." (HR Bukhari Muslim)
Semakin tegas lagi ketika lafadz hadits ini menyebutkan kasus orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata yang tetap saja akan diberikan pahala. Jelas menunjukkan tentang pentingnya membaca Al-Quran.
Dari Abu Umamah Al-Bahili berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda, "Bacalah Al-Qur`an!, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (HR Muslim)
Dari Abdullah bin Mas`ud radhiyallahu'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." (HR At Tirmidzi dan berkata, "Hadis hasan shahih).
Betul-betul disebutkan bahwa membaca Al-Qur'an itu berpahala dan pahalanya dihitung perhuruf, di mana setiap huruf akan dikalikan sepuluh kebajikan.
Semua dalil ini menunjukkan bahwa sekedar membaca Al-Qur'an tanpa memaham arti, juga sudah mendatangkan pahala. Namun kalau kita bandingkan dengan dalil-dalil yang lain, tentu pahalanya akan menjadi lebih berkah, lebih banyak dan lebih besar, manakala kita pun juga mengerti dan paham makna bacaan yang kita baca.
Wallahu A'lam
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الألْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)
Bahkan Allah mencela orang-orang yang tidak mentadabburi ayat-ayatnya. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)
Walau demikian, dibolehkan hanya membaca tanpa memahami maknanya dengan tujuan mendapatkan pahala membaca. Apa dalilnya? Menurut Ustadz Ahmad Sarwat Lc, dai dari Rumah Fiqih Indonesia, perintah membaca Al-Qur'an tetap ada dalam kitabullah ini. Sehingga meski kita belum menguasai bahasa arab, tetap saja membaca Al-Qur'an merupakan perintah dari Allah SWT.
Perintah untuk membaca Al-Qur'an kita temukan bertebaran di dalam Al-Quran sendiri, di antaranya ayat berikut ini:
'Bacalah apa yang mudah dari Al-Qur'an.(QS. Al-Muzzammil: 20)
Ada banyak keutamaan membaca Al-Qur'an , meski tidak mengerti atau tidak memahami maknanya namun ada banyak pahala yang akan didapatkan dari membaca Al-Quran. Ustadz Ahmad Sarwat menjelaskan sebagai berikut:
1. Orang yang baca Al-Qur'an dengan yang tidak baca berbeda
Salah satu nash hadis secara tegas membandingkan orang yang membaca Al-Qur'an dengan yang tidak membaca Al-Quran.Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur'an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini jelas sekali bahwa sekadar membaca Al-Qur'an atau tidak membaca sudah membedakan kedudukan seseorang. Berarti ada nilai tersendiri untuk sekedar membaca Al-Qur'an.
2. Bersama malaikat
Hadis ini juga sangat eksplisit menyebutkan tentang orang yang membaca Al-Qur'an, yaitu dijanjikan Allah akan di tempat bersama dengan para malaikat.Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang membaca Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." (HR Bukhari Muslim)
Semakin tegas lagi ketika lafadz hadits ini menyebutkan kasus orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata yang tetap saja akan diberikan pahala. Jelas menunjukkan tentang pentingnya membaca Al-Quran.
3. Bacaan Al-Qur'an adalah syafaat
Selain itu juga kita temukan adanya dalil yang menyebutkan tentang salah satu fungsi bacaan Qur'an sebagai syafaat yang akan menolong kita di hari akhir nanti.Dari Abu Umamah Al-Bahili berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda, "Bacalah Al-Qur`an!, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (HR Muslim)
4. Diberi pahala per huruf
Dan semakin tegas lagi pentingnya membaca Al-Qur'an ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:Dari Abdullah bin Mas`ud radhiyallahu'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." (HR At Tirmidzi dan berkata, "Hadis hasan shahih).
Betul-betul disebutkan bahwa membaca Al-Qur'an itu berpahala dan pahalanya dihitung perhuruf, di mana setiap huruf akan dikalikan sepuluh kebajikan.
Semua dalil ini menunjukkan bahwa sekedar membaca Al-Qur'an tanpa memaham arti, juga sudah mendatangkan pahala. Namun kalau kita bandingkan dengan dalil-dalil yang lain, tentu pahalanya akan menjadi lebih berkah, lebih banyak dan lebih besar, manakala kita pun juga mengerti dan paham makna bacaan yang kita baca.
Wallahu A'lam
(wid)