Adakah Sholat Sunnah Qabliyah Maghrib? Ini Penjelasan Lengkapnya
loading...
A
A
A
2. Abu Tamim Al Jaisyani pernah sholat dua rakaat sebelum Maghrib.
Ketika ia ditanya oleh 'Uqbah bin Amir Al-Juhani tentang shalat apa itu, ia menjawab:
هَذِهِ صَلَاةٌ كُنَّا نُصَلِّيهَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Ini adalah sholat yang kami lakukan pada masa Rasulullah ﷺ." (HR An Nasa'i 582, juga dalam As-Sunan Al Kubra 374, shahih)
3. Keterangan Imam Ibnu Abi Syaibah
Beliau menyebutkan:
حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ ، عَنْ شُعْبَةَ ، عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ ، عَنْ أَبِي فَزَارَةَ ، قَالَ : سَأَلْتُ أَنَسًا ، عَنِ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ ، فَقَالَ : كُنَّا نَبْتَدِرُهُمَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم.
"Berkata kepada kami Ghundar, dari Syu'bah, dari Ya'la bin 'Atha, dari Abu Fazarah, katanya: Aku bertanya kepada Anas tentang dua rakaat sebelum maghrib, dia menjawab: "Kami dahulu menyegerakan dua rakaat itu pada zaman Rasulullah ﷺ." (Al-Mushannaf 8458)
Al-Hakam menceritakan bahwa Ibnu Abi Laila melakukan dua rakaat sebelum Maghrib. (Ibid, No. 8459)
4. Masih dari Imam Ibnu Abi Syaibah:
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ إبْرَاهِيمَ ، قَالَ : قَالَ تَمِيمُ بْنُ سَلاَّمٍ ، أَوْ سَلاَّمُ بْنُ تَمِيمٍ لِلْحَسَنِ : مَا تَقُولُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ ، فَقَالَ : حَسَنَتَانِ جَمِيلَتَانِ لِمَنْ أَرَاْدَ اللَّهُ بِهِمَا.
"Berkata kepada kami Waki', dari Yazid bin Ibrahim, katanya: berkata Tamim bin Sallam, atau Sallam bin Tamim, kepada Al Hasan: "Apa pendapatmu tentang dua rakaat sebelum maghrib? Dia berkata: "Dua rakaat yang bagus dan indah, bagi siapa yang Allah kehendaki terhadap keduanya." (Ibid, No. 8463)
5. Imam Ibnu Hibban menceritakan, bahwa Ibnu Buraidah melakukan shalat dua rakaat sebelum Maghrib. (Shahih Ibnu Hibban 1559)
6. Imam Ibnu Hibban ada Bab khusus tentang ini berjudul:
ذكر البيان بأن أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم كانوا يصلون الركعتين قبل المغرب والمصطفى صلى الله عليه وسلم حاضر فلم ينكر عليهم ذلك
"Penjelasan bahwa para sahabat Rasulullah ﷺ shalat dua rakaat sebelum Maghrib, dan Al-Mushthafa (Nabi ﷺ) ada, dan beliau tidak mengingkari mereka atas hal itu." (Shahih Ibnu Hibban, 4/458)
7. Dari Mukhtar bin Fulful: Aku bertanya kepada Anas bin Malik tentang shalat dua rakaat setelah Ashar.
Beliau menjawab:
كَانَ عُمَرُ يَضْرِبُ الْأَيْدِي عَلَى صَلَاةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ وَكُنَّا نُصَلِّي عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّمْسِ قَبْلَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ فَقُلْتُ لَهُ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّاهُمَا قَالَ كَانَ يَرَانَا نُصَلِّيهِمَا فَلَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا
"Umar memukul tanganku lantaran sholat setelah Ashar, dan kami pada masa Nabi shalat dua rakaat setelah terbenamnya matahari sebelum shalat maghrib. Aku (Mukhtar) bertanya kepadanya: "Apakah Rasulullah melakukan shalat dua rakaat itu?" Beliau menjawab: "Dia melihat kami shalat, tidak memerintahkan dan tidak pula mencegah kami." (HR. Muslim No 836)
Dari sekian banyak hadits, dan perilaku para salaf, berkatalah Imam Ash-Shan'ani rahimahullah: "Itu adalah dalil bahwa dianjurkan (sunnah) shalat sebelum shalat Maghrib, jika yang dimaksud adalah shalat qabla Maghrib, bukannya shalat sebelum waktu maghrib yang telah diketahui bahwa itu memang termasuk waktu dilarang shalat. Dalam riwayat Ibnu Hibban, yaitu Hadits dari Abdullah yang telah disebutkan, bahwa Nabi shalat sebelum Maghrib sebanyak dua rakaat. Maka, telah pasti syariat shalat dua rakaat itu secara qaul (ucapan) dan fi'il (perkataan) Nabi." (Subulus Salam, 2/52. Lihat juga 'Aunul Ma'bud, 4/113)
Niat Sholat Qabliyah Maghrib
Usholli sunnatal Maghribi rak'ataini qabliyyatan mustaqbilal qiblati Adaa-an lillaahi ta'aala.
Ketika ia ditanya oleh 'Uqbah bin Amir Al-Juhani tentang shalat apa itu, ia menjawab:
هَذِهِ صَلَاةٌ كُنَّا نُصَلِّيهَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Ini adalah sholat yang kami lakukan pada masa Rasulullah ﷺ." (HR An Nasa'i 582, juga dalam As-Sunan Al Kubra 374, shahih)
3. Keterangan Imam Ibnu Abi Syaibah
Beliau menyebutkan:
حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ ، عَنْ شُعْبَةَ ، عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ ، عَنْ أَبِي فَزَارَةَ ، قَالَ : سَأَلْتُ أَنَسًا ، عَنِ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ ، فَقَالَ : كُنَّا نَبْتَدِرُهُمَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم.
"Berkata kepada kami Ghundar, dari Syu'bah, dari Ya'la bin 'Atha, dari Abu Fazarah, katanya: Aku bertanya kepada Anas tentang dua rakaat sebelum maghrib, dia menjawab: "Kami dahulu menyegerakan dua rakaat itu pada zaman Rasulullah ﷺ." (Al-Mushannaf 8458)
Al-Hakam menceritakan bahwa Ibnu Abi Laila melakukan dua rakaat sebelum Maghrib. (Ibid, No. 8459)
4. Masih dari Imam Ibnu Abi Syaibah:
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ إبْرَاهِيمَ ، قَالَ : قَالَ تَمِيمُ بْنُ سَلاَّمٍ ، أَوْ سَلاَّمُ بْنُ تَمِيمٍ لِلْحَسَنِ : مَا تَقُولُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ ، فَقَالَ : حَسَنَتَانِ جَمِيلَتَانِ لِمَنْ أَرَاْدَ اللَّهُ بِهِمَا.
"Berkata kepada kami Waki', dari Yazid bin Ibrahim, katanya: berkata Tamim bin Sallam, atau Sallam bin Tamim, kepada Al Hasan: "Apa pendapatmu tentang dua rakaat sebelum maghrib? Dia berkata: "Dua rakaat yang bagus dan indah, bagi siapa yang Allah kehendaki terhadap keduanya." (Ibid, No. 8463)
5. Imam Ibnu Hibban menceritakan, bahwa Ibnu Buraidah melakukan shalat dua rakaat sebelum Maghrib. (Shahih Ibnu Hibban 1559)
6. Imam Ibnu Hibban ada Bab khusus tentang ini berjudul:
ذكر البيان بأن أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم كانوا يصلون الركعتين قبل المغرب والمصطفى صلى الله عليه وسلم حاضر فلم ينكر عليهم ذلك
"Penjelasan bahwa para sahabat Rasulullah ﷺ shalat dua rakaat sebelum Maghrib, dan Al-Mushthafa (Nabi ﷺ) ada, dan beliau tidak mengingkari mereka atas hal itu." (Shahih Ibnu Hibban, 4/458)
7. Dari Mukhtar bin Fulful: Aku bertanya kepada Anas bin Malik tentang shalat dua rakaat setelah Ashar.
Beliau menjawab:
كَانَ عُمَرُ يَضْرِبُ الْأَيْدِي عَلَى صَلَاةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ وَكُنَّا نُصَلِّي عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّمْسِ قَبْلَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ فَقُلْتُ لَهُ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّاهُمَا قَالَ كَانَ يَرَانَا نُصَلِّيهِمَا فَلَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا
"Umar memukul tanganku lantaran sholat setelah Ashar, dan kami pada masa Nabi shalat dua rakaat setelah terbenamnya matahari sebelum shalat maghrib. Aku (Mukhtar) bertanya kepadanya: "Apakah Rasulullah melakukan shalat dua rakaat itu?" Beliau menjawab: "Dia melihat kami shalat, tidak memerintahkan dan tidak pula mencegah kami." (HR. Muslim No 836)
Dari sekian banyak hadits, dan perilaku para salaf, berkatalah Imam Ash-Shan'ani rahimahullah: "Itu adalah dalil bahwa dianjurkan (sunnah) shalat sebelum shalat Maghrib, jika yang dimaksud adalah shalat qabla Maghrib, bukannya shalat sebelum waktu maghrib yang telah diketahui bahwa itu memang termasuk waktu dilarang shalat. Dalam riwayat Ibnu Hibban, yaitu Hadits dari Abdullah yang telah disebutkan, bahwa Nabi shalat sebelum Maghrib sebanyak dua rakaat. Maka, telah pasti syariat shalat dua rakaat itu secara qaul (ucapan) dan fi'il (perkataan) Nabi." (Subulus Salam, 2/52. Lihat juga 'Aunul Ma'bud, 4/113)
Niat Sholat Qabliyah Maghrib
اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal Maghribi rak'ataini qabliyyatan mustaqbilal qiblati Adaa-an lillaahi ta'aala.