6 Contoh Teks Ceramah Maulid Nabi, Lengkap dengan Dalilnya
loading...
A
A
A
Beberapa contoh teks ceramah Maulid Nabi berikut ini bisa dijadikan materi dalam rangka memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Pada 12 Rabiul Awal, seluruh umat Islam akan melaksanakan peringatan hari besar tersebut.
Maulid Nabi adalah salah satu bentuk penghormatan dan pengingatan akan kebesaran dan keteladanan Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi biasanya biasanya dirayakan dengan berbagai kegiatan seperti pengajian atau tausiyah.
Teks ceramah Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pada umumnya mencakup tentang kehidupan hingga teladan-teladannya. Adapun contoh dari teks ceramah Maulid Nabi Muhammad tersebut adalah sebagai berikut.
Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin, wa’ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du
Bapak ibu guru yang mulia dan sahabat-sahabatku yang berbahagia,
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah nabi terakhir yang memiliki banyak keistimewaan. Satu di antara keistimewaan nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah akhlak beliau yang sangat mulia.
Kemuliaan akhlak ini beliau ajarkan kepada para sahabat, keluarga, dan umat Islam di seluruh dunia sehingga kita harus berperilaku menjadi muslim yang baik agar kita membawa citra Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mendapat apresiasi dan pujian dari allah Subhanahu Wa Taala dalam Al-Qur’an. Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam 68:4)
Kemuliaan akhlak nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam nyata adanya. Dalam perjalanan dakwah, beliau mengalami banyak hinaan, cemoohan, dan penolakan dari umatnya yang membangkang. Namun, nyatanya, beliau selalu memaafkan mereka.
Melihat nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang mulia sering mendapat cemoohan dan hinaan dari kaumnya, Malaikat Jibril menawarkan bantuan untuk menghancurkan mereka hingga binasa.
Namun, dengan lemah lembut dan penuh kesabaran nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menolak tawaran Jibril itu. Beliau mengatakan mereka hanya umat yang belum tahu. Hal ini menunjukkan kemuliaan dan keluasan hati nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang mulia yang mudah memaafkan orang lain.
Dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa manusia itu jadi mulia bukan karena harta yang mereka miliki, bukan karena jabatan yang mereka miliki, bukan pula karena rupa cantik atau ganteng, tetapi mereka mulia karena kemuliaan akhlak. Anak yang mulia, ibarat mata uang yang laku di mana pun.
Walaupun kamu tak punya harta, kamu tak punya jabatan, selama kamu beriman dan punya akhlak mulia, kamu akan dihargai orang di manapun kamu berada.
Bapak ibu guru, sahabat-sahabat yang berbahagia. Inilah yang bisa saya sampaikan tentang kemuliaan akhlak baginda nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat khususnya untuk saya pribadi dan umumnya untuk pendengar sekalian.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin nasta’inu wa nashtaghfiruhu wa ni’matuhu. Wa shalatu wa salam ‘ala sayiddina wa maulana muhammadiyin wa ahlihi. ‘ama ba’d.
Kepada yang terhormat alim ulama, habaib, asatidz dan para kyai yang dirahmati Allah. Yang pertama dan utama marilah kita bersama mengucapkan Alhamdulillah dan puji syukur atas nikmat sehat yang telah diberikan.
Shalawat serta salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita baginda nabi agung Muhammad saw. Semoga dengan kecintaan kita pada beliau kita dapat diakui sebagai umatnya dan berkenan memberikan syafaat besok di hari akhir. Aamiin.
Hadirin semua yang Allah Muliakan. Perkenankan dalam pidato maulid nabi kali ini saya menyampaikan beberapa hal yang cukup penting. Dalam peringatan maulid nabi kali ini kita dihadapkan dengan situasi pandemi yang sedang melanda dunia.
Dengan kondisi seperti ini memberikan pelajaran bahwa Allah telah memberikan nikmat kesehatan yang tiada tara. Maka dari itu, penting bagi kita merenung bahwa kehidupan ini hanya sementara dan semua akan kembali kepada yang kuasa.
Harta, tahta dan keluarga yang berada sekarang ini hanya titipan belaka. Terkadang kita terlena dengan apa yang sudah kita miliki saat ini.
Makna yang dapat kita ambil dengan adanya maulid nabi kali ini adalah meningkatnya kinerja kita sebagai muslim yang kaffah. Bekerja merupakan urusan kita di dunia yang wajib kita penuhi. Namun, soal akhirat merupakan hubungan kita dengan sang pencipta.
Hadirin yang dimuliakan Allah. Semoga dalam kesempatan peringatan maulid kali ini dapat menambah iman dan taqwa kita kepada Allah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pertama-tama marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu di tempat yang berbahagia ini dalam rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hadirin yang dimuliakan Allah. Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang sangat bersejarah dalam kehidupan manusia, karena pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia yang merupakan rahmat bagi alam semesta.
Beliau adalah junjungan kita yakni Nabi Besar Muhammad saw. Melalui beliau Allah Swt. menunjukan manusia menuju alam yang penuh dengan cahaya keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Oleh sebab itu di bulan Rabiul Awwal ini marilah kita jadikan sebagai sarana dan media untuk mengumpulkan kaum muslimin di masjid-masjid, majelis ta’lim dan tempat-tempat lainnya dengan tujuan menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah saw.
Allah telah mensejajarkan dan menempatkan secara bersama-sama antara ketaatan kita kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya. Sedangkan Nabi SAW, lebih utama dari kita, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 6:
Artinya: “Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukminin dari diri mereka sendiri.” (Q.S Al-Ahzab: 6)
Karena itu, kita harus cepat-cepat menyatakan loyal kepada Rasulullah Saw. dan mencintainya, melebihi besarnya cinta kepada diri kita sendiri. Beliaulah yang memberikan petunjuk kepada kita akan kebenaran, sementara kita selalu cenderung untuk mengikuti hawa nafsu, sedangkan hawa nafsu itu selalu mengajak kita kepada kejahatan.
Dengan demikian, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mendahulukan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya di dalam hati, lebih dari siapa atau apa yang dicintai.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta jajarannya, Bapak Ibu Guru, dan Bapak/Ibu Wali Kelas Tidak lupa seluruh kakak kelas, teman-teman, dan adik kelas terkasih.
Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT karena atas berkat dan kebaikannya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat muslim dari zaman kegelapan menuju terang.
Bapak Ibu Guru sekalian beserta teman-teman, dalam rangka memperingati maulid Nabi ini izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.
Saya ingin menyampaikan mengenai sosok manusia mulia sealam dunia ini. Tentunya setiap umat Muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al Amin, artinya “yang dapat dipercaya.”
Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu. Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat. Kejujuran dimulai dari kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini.
Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun guru harus menerapkan kejujuran. Misalnya dengan tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman.
Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal jujur. Namun perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, maka perilaku terpuji dan jujur harus tetap dijalankan.
Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai berikut:
Artinya adalah “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW yaitu suri tauladan bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Tentunya mendapatkan gelar Al Amin menjadi sanjungan tersendiri bagi seorang Muslim. Amalan kejujuran Nabi Muhammad merupakan salah satu dari akhlak mulia lainnya yang harus kita tiru, semoga kita semua mampu mengamalkannya.
Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hari ini. Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat Muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahi-lladzii hadaana lihadzaa, wama kunna linahtadiya laula an hadanallah, laqod jaa-at rusulu robbinaa bil haqqi wanuuduu an-tilkumul jannah, uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta’maluun.
Para hadirin dan hadhirat yang saya hormati. Kita patut bersyukur masih diberikan umur sehingga bisa memeringati Maulid Nabi SAW.
Allah menyatakan dalam surat Al-Ahzab, 33:21: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. Dalam satu riwayat hadis bersumber dari ‘Aisyah r.a. ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah, Aisyah menjawab, “Akhlaqnya Al-Qur’an”. (Musnad Ahmad, Juz VI, h. 216). Ulama kemudian menafsirkan akhlak Rasulullah dengan ayat 1-10 surat Al-Mukminun.
Rutinitas ritual perayaan maulid Nabi saw hendaknya dijadikan momentum introspeksi dalam meneladani Rasulullah Muhammad saw sebagaimana tercermin dalam Al-Qur’an ayat 1-10 surat Al-Mukminun.
Sehingga resultan dari seremonial perayaan maulid Nabi saw diharapkan; pertama, membentuk masyarakat egaliter, bermoral, khusyu’, tawadlu’ (low profile) dan tidak ada anarki (Q.S.23:2). Bukankah sholat yang dilakukan dengan khusu’ akan mencegah perbuatan keji dan mungkar? (Al-‘Ankabut, 29:45).
Kedua, tercipta lingkungan yang kondusif; damai, tentram, santun, dan tidak ada friksi. Seremoni peringatan maulid Nabi harus dijauhkan dari caci-maki, provokasi, dan aktifitas lain yang tidak bermanfaat (Q.S.23:3).
Ketiga, dapat membangkitkan gairah (spirit) umat Islam dalam berinfaq, sedekah, zakat, dan aktifitas lain yang bernuansa moral dan berimplikasi bagi kehidupan sosial (Q.S.23:4). Bahkan sedapat mungkin, perayaan maulid Nabi kali ini dijadikan solusi dari situasi krisis ekonomi yang sekarang melanda bangsa kita Indonesia. Jangan sekedar diisi pidato, ceramah, atau konser musik, lalu bubar.
Perlu ada kesadaran publik, ritus perayaan maulid Nabi saw sebagai instrumen muhasabah, introspeksi, dan merenungkan nasib sesama yang diikuti dengan sumbangan nyata berupa materi lewat institusi sedekah, infaq, maupun zakat.
Perayaan maulid Nabi bukan sekedar seremonial formal, tetapi juga berdimensi moralitas yang diletakkan pada fungsi pencerahan kemanusiaan. Inilah realisasi konkret sikap seorang muslim dalam meneladani Rasulullah Muhammad saw lewat perayaan maulid.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Para hadirin berbahagia yang senantiasa mendapatkan kemuliaan oleh Allah SWT. Hari ini, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal 1445 Hijriah, kita kembali memperingati hari lahirnya Nabi besar Muhammad SAW.
Sebagaimana yang kita tahu, Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang Allah utus untuk membimbing kita umatnya, agar mengenal Islam dan terbebas dari zaman jahiliyah. Tak ada yang bisa mengelak bagaimana mulianya akhlak Rasulullah.
Adapun memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, termasuk perkara yang membesarkan dan memuliakan baginda. Sehingga, bagi setiap orang yang merayakan dan memperingatinya akan Insya Allah mendapatkan kejayaan di dunia dan akhirat. Seperti firman Allah pada surah Al-’Araf ayat 157:
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakanmu, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Quran), mereka itulah orang-orang beruntung.” (Q.S. al-A’raf: 157).
Nabi Muhammad merupakan merupakan sosok yang sangat mulia, dengan akhlak yang beliau ajarkan kepada para sahabat, keluarga, hingga umat Islam di seluruh dunia.
Sehingga, sebagai pengikutnya, kita harus berperilaku sebagai muslim yang baik dengan membawa citra Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin.
Masya Allah, semoga kita selalu menjadi umat yang mencintai Allah, Rasulullah, dan mengamalkan ajaran Islam. Semoga kelak kita dapatkan syafaat dari beliau.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Demikian ulasan singkat tentang contoh teks ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi adalah salah satu bentuk penghormatan dan pengingatan akan kebesaran dan keteladanan Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi biasanya biasanya dirayakan dengan berbagai kegiatan seperti pengajian atau tausiyah.
Teks ceramah Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pada umumnya mencakup tentang kehidupan hingga teladan-teladannya. Adapun contoh dari teks ceramah Maulid Nabi Muhammad tersebut adalah sebagai berikut.
Contoh Teks Ceramah Pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
1. Contoh Pertama
Assalamualaikum Wr. Wb.Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin, wa’ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du
Bapak ibu guru yang mulia dan sahabat-sahabatku yang berbahagia,
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah nabi terakhir yang memiliki banyak keistimewaan. Satu di antara keistimewaan nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah akhlak beliau yang sangat mulia.
Kemuliaan akhlak ini beliau ajarkan kepada para sahabat, keluarga, dan umat Islam di seluruh dunia sehingga kita harus berperilaku menjadi muslim yang baik agar kita membawa citra Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mendapat apresiasi dan pujian dari allah Subhanahu Wa Taala dalam Al-Qur’an. Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam 68:4)
Kemuliaan akhlak nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam nyata adanya. Dalam perjalanan dakwah, beliau mengalami banyak hinaan, cemoohan, dan penolakan dari umatnya yang membangkang. Namun, nyatanya, beliau selalu memaafkan mereka.
Melihat nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang mulia sering mendapat cemoohan dan hinaan dari kaumnya, Malaikat Jibril menawarkan bantuan untuk menghancurkan mereka hingga binasa.
Namun, dengan lemah lembut dan penuh kesabaran nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menolak tawaran Jibril itu. Beliau mengatakan mereka hanya umat yang belum tahu. Hal ini menunjukkan kemuliaan dan keluasan hati nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang mulia yang mudah memaafkan orang lain.
Dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa manusia itu jadi mulia bukan karena harta yang mereka miliki, bukan karena jabatan yang mereka miliki, bukan pula karena rupa cantik atau ganteng, tetapi mereka mulia karena kemuliaan akhlak. Anak yang mulia, ibarat mata uang yang laku di mana pun.
Walaupun kamu tak punya harta, kamu tak punya jabatan, selama kamu beriman dan punya akhlak mulia, kamu akan dihargai orang di manapun kamu berada.
Bapak ibu guru, sahabat-sahabat yang berbahagia. Inilah yang bisa saya sampaikan tentang kemuliaan akhlak baginda nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat khususnya untuk saya pribadi dan umumnya untuk pendengar sekalian.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
2. Contoh Kedua
Assalamualaikum wr wbAlhamdulillahi rabbil ‘alamin nasta’inu wa nashtaghfiruhu wa ni’matuhu. Wa shalatu wa salam ‘ala sayiddina wa maulana muhammadiyin wa ahlihi. ‘ama ba’d.
Kepada yang terhormat alim ulama, habaib, asatidz dan para kyai yang dirahmati Allah. Yang pertama dan utama marilah kita bersama mengucapkan Alhamdulillah dan puji syukur atas nikmat sehat yang telah diberikan.
Shalawat serta salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita baginda nabi agung Muhammad saw. Semoga dengan kecintaan kita pada beliau kita dapat diakui sebagai umatnya dan berkenan memberikan syafaat besok di hari akhir. Aamiin.
Hadirin semua yang Allah Muliakan. Perkenankan dalam pidato maulid nabi kali ini saya menyampaikan beberapa hal yang cukup penting. Dalam peringatan maulid nabi kali ini kita dihadapkan dengan situasi pandemi yang sedang melanda dunia.
Dengan kondisi seperti ini memberikan pelajaran bahwa Allah telah memberikan nikmat kesehatan yang tiada tara. Maka dari itu, penting bagi kita merenung bahwa kehidupan ini hanya sementara dan semua akan kembali kepada yang kuasa.
Harta, tahta dan keluarga yang berada sekarang ini hanya titipan belaka. Terkadang kita terlena dengan apa yang sudah kita miliki saat ini.
Makna yang dapat kita ambil dengan adanya maulid nabi kali ini adalah meningkatnya kinerja kita sebagai muslim yang kaffah. Bekerja merupakan urusan kita di dunia yang wajib kita penuhi. Namun, soal akhirat merupakan hubungan kita dengan sang pencipta.
Hadirin yang dimuliakan Allah. Semoga dalam kesempatan peringatan maulid kali ini dapat menambah iman dan taqwa kita kepada Allah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
3. Contoh Ketiga
Assalamualaikum Wr. Wb.Pertama-tama marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu di tempat yang berbahagia ini dalam rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hadirin yang dimuliakan Allah. Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang sangat bersejarah dalam kehidupan manusia, karena pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia yang merupakan rahmat bagi alam semesta.
Beliau adalah junjungan kita yakni Nabi Besar Muhammad saw. Melalui beliau Allah Swt. menunjukan manusia menuju alam yang penuh dengan cahaya keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Oleh sebab itu di bulan Rabiul Awwal ini marilah kita jadikan sebagai sarana dan media untuk mengumpulkan kaum muslimin di masjid-masjid, majelis ta’lim dan tempat-tempat lainnya dengan tujuan menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah saw.
Allah telah mensejajarkan dan menempatkan secara bersama-sama antara ketaatan kita kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya. Sedangkan Nabi SAW, lebih utama dari kita, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 6:
النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ
Artinya: “Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukminin dari diri mereka sendiri.” (Q.S Al-Ahzab: 6)
Karena itu, kita harus cepat-cepat menyatakan loyal kepada Rasulullah Saw. dan mencintainya, melebihi besarnya cinta kepada diri kita sendiri. Beliaulah yang memberikan petunjuk kepada kita akan kebenaran, sementara kita selalu cenderung untuk mengikuti hawa nafsu, sedangkan hawa nafsu itu selalu mengajak kita kepada kejahatan.
Dengan demikian, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mendahulukan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya di dalam hati, lebih dari siapa atau apa yang dicintai.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
4. Contoh Keempat
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta jajarannya, Bapak Ibu Guru, dan Bapak/Ibu Wali Kelas Tidak lupa seluruh kakak kelas, teman-teman, dan adik kelas terkasih.
Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT karena atas berkat dan kebaikannya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat muslim dari zaman kegelapan menuju terang.
Bapak Ibu Guru sekalian beserta teman-teman, dalam rangka memperingati maulid Nabi ini izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.
Saya ingin menyampaikan mengenai sosok manusia mulia sealam dunia ini. Tentunya setiap umat Muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al Amin, artinya “yang dapat dipercaya.”
Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu. Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat. Kejujuran dimulai dari kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini.
Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun guru harus menerapkan kejujuran. Misalnya dengan tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman.
Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal jujur. Namun perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, maka perilaku terpuji dan jujur harus tetap dijalankan.
Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai berikut:
لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا
Artinya adalah “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW yaitu suri tauladan bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Tentunya mendapatkan gelar Al Amin menjadi sanjungan tersendiri bagi seorang Muslim. Amalan kejujuran Nabi Muhammad merupakan salah satu dari akhlak mulia lainnya yang harus kita tiru, semoga kita semua mampu mengamalkannya.
Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hari ini. Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat Muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
5. Contoh Kelima
Assalamualaikum Wr. Wb.Alhamdulillahi-lladzii hadaana lihadzaa, wama kunna linahtadiya laula an hadanallah, laqod jaa-at rusulu robbinaa bil haqqi wanuuduu an-tilkumul jannah, uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta’maluun.
Para hadirin dan hadhirat yang saya hormati. Kita patut bersyukur masih diberikan umur sehingga bisa memeringati Maulid Nabi SAW.
Allah menyatakan dalam surat Al-Ahzab, 33:21: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. Dalam satu riwayat hadis bersumber dari ‘Aisyah r.a. ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah, Aisyah menjawab, “Akhlaqnya Al-Qur’an”. (Musnad Ahmad, Juz VI, h. 216). Ulama kemudian menafsirkan akhlak Rasulullah dengan ayat 1-10 surat Al-Mukminun.
Rutinitas ritual perayaan maulid Nabi saw hendaknya dijadikan momentum introspeksi dalam meneladani Rasulullah Muhammad saw sebagaimana tercermin dalam Al-Qur’an ayat 1-10 surat Al-Mukminun.
Sehingga resultan dari seremonial perayaan maulid Nabi saw diharapkan; pertama, membentuk masyarakat egaliter, bermoral, khusyu’, tawadlu’ (low profile) dan tidak ada anarki (Q.S.23:2). Bukankah sholat yang dilakukan dengan khusu’ akan mencegah perbuatan keji dan mungkar? (Al-‘Ankabut, 29:45).
Kedua, tercipta lingkungan yang kondusif; damai, tentram, santun, dan tidak ada friksi. Seremoni peringatan maulid Nabi harus dijauhkan dari caci-maki, provokasi, dan aktifitas lain yang tidak bermanfaat (Q.S.23:3).
Ketiga, dapat membangkitkan gairah (spirit) umat Islam dalam berinfaq, sedekah, zakat, dan aktifitas lain yang bernuansa moral dan berimplikasi bagi kehidupan sosial (Q.S.23:4). Bahkan sedapat mungkin, perayaan maulid Nabi kali ini dijadikan solusi dari situasi krisis ekonomi yang sekarang melanda bangsa kita Indonesia. Jangan sekedar diisi pidato, ceramah, atau konser musik, lalu bubar.
Perlu ada kesadaran publik, ritus perayaan maulid Nabi saw sebagai instrumen muhasabah, introspeksi, dan merenungkan nasib sesama yang diikuti dengan sumbangan nyata berupa materi lewat institusi sedekah, infaq, maupun zakat.
Perayaan maulid Nabi bukan sekedar seremonial formal, tetapi juga berdimensi moralitas yang diletakkan pada fungsi pencerahan kemanusiaan. Inilah realisasi konkret sikap seorang muslim dalam meneladani Rasulullah Muhammad saw lewat perayaan maulid.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
6. Contoh Keenam
Assalamualaikum Wr. Wb.Para hadirin berbahagia yang senantiasa mendapatkan kemuliaan oleh Allah SWT. Hari ini, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal 1445 Hijriah, kita kembali memperingati hari lahirnya Nabi besar Muhammad SAW.
Sebagaimana yang kita tahu, Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang Allah utus untuk membimbing kita umatnya, agar mengenal Islam dan terbebas dari zaman jahiliyah. Tak ada yang bisa mengelak bagaimana mulianya akhlak Rasulullah.
Adapun memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, termasuk perkara yang membesarkan dan memuliakan baginda. Sehingga, bagi setiap orang yang merayakan dan memperingatinya akan Insya Allah mendapatkan kejayaan di dunia dan akhirat. Seperti firman Allah pada surah Al-’Araf ayat 157:
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوباً عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالأَغْلاَلَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُواْ بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُواْ النُّورَ الَّذِيَ أُنزِلَ مَعَهُ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ -١٥٧
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakanmu, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Quran), mereka itulah orang-orang beruntung.” (Q.S. al-A’raf: 157).
Nabi Muhammad merupakan merupakan sosok yang sangat mulia, dengan akhlak yang beliau ajarkan kepada para sahabat, keluarga, hingga umat Islam di seluruh dunia.
Sehingga, sebagai pengikutnya, kita harus berperilaku sebagai muslim yang baik dengan membawa citra Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin.
Masya Allah, semoga kita selalu menjadi umat yang mencintai Allah, Rasulullah, dan mengamalkan ajaran Islam. Semoga kelak kita dapatkan syafaat dari beliau.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Demikian ulasan singkat tentang contoh teks ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW.
(wid)