Paham Sesat Kaum Rafidhah: Menganggap Al-Qur'an Tidak Autentik

Rabu, 27 September 2023 - 13:51 WIB
loading...
Paham Sesat Kaum Rafidhah: Menganggap Al-Quran Tidak Autentik
Salah satu kepercayaan kaum Rafidhah adalah anggapan mereka bahwa Al-Quran tidak otentik. Ilustrasi: SINDOnews
A A A
Salah satu kepercayaan kaum Rafidhah adalah anggapan mereka bahwa Al-Quran tidak autentik. Hal ini disampaikan Mahmud az-Zaby dalam buku berjudul "Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at" yang diterjemahkan Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail menjadi "Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi" (Pustaka, 1989).

Mahmud az-Zaby mengatakan untuk membuktikan bahwa mereka mempunyai kepercayaan seperti itu, kita bisa melihat dan membaca dalam buku-buku mereka, seperti Fashl al-Khithab fi Itsbati Tahrifi Kitab al-Arbabkarya an-Nuri. Beliau seorang pemuka Rafidhah. Menurut para pengikutnya, an-Nuri adalah pemikir Syi'ah paling terkemuka, dan tokoh pada masanya. Buku an-Nuri dicetak pada tahun 1298H.

An-Nuri menyatakan bahwa al Qur'an telah berubah dari aslinya, tidak lagi otentik. Ini terjadi karena ulah Abu Bakar dan ' Umar . Menurut an-Nuri, al-Qur'an yang otentik adalah yang dikumpulkan dan dicatat oleh Fathimah . Tebalnya tiga kali lebih dari yang sekarang.



Kecuali itu, ujar Mahmud az-Zaby, sebagian kaum Rafidhah ada yang mengubah sendiri kata-kata al-Qur'an dari tempat dan makna yang sesungguhnya. Sebabnya, mereka mempunyai tradisi mentakwilkan al-Qur'an sesuai keyakinan dan pemikiran mereka yang berbeda dari ulama salaf --sahabat, tabi'in maupun pemuka Islam lainnya-- dari segi permikiran atau interpretasi. "Mereka menafsirkan al-Qur'an sekehendak hati," ujarnya.

Kaum Syi’ah Rafidhah menukil pernyataan yang dinisbatkan kepada Ja’far ash Shadiq sebagaimana diriwayatkan al Kulaini dalam al Kafi, salah satu kitab Syi’ah:

“Kami mempunyai Mush-haf Fathimah. Apa yang mereka ketahui tentang Mush-haf Fathimah? Mush-haf Fathimah, (besarnya) seperti al Qur'an kalian tiga kali lipat. Tidak ada satu huruf pun dari al Qur'an kalian yang ada di sana”.



Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, adalah seorang dari kalangan Tabi’in. Kaum Rafidhah (Syi’ah) mencatutnya sebagai salah satu dari imam dua belas mereka.

Jadi menurut Syi’ah Rafidhah, al Qur`an yang berada di tangan kaum Muslimin saat ini, sudah tidak otentik lagi, kecuali yang berasal dari riwayat imam-imam mereka. Bahkan untuk menguatkan klaim, mereka pun membuat periwayatan untuk menyokong kedustaan yang mereka buat.

Misalnya, diriwayatkan dari Jabir, ia berkata: Aku mendengar Abu Ja’far al Baqir ‘alaihis salam berkata: “Tidak ada seorang pun yang mengaku telah menghimpun al Qur'an secara keseluruhan sebagaimana diturunkan, selain ia seorang pendusta. Tidak ada seorang yang berhasil menghimpun dan memeliharanya sebagaimana diturunkan oleh Allah, kecuali Ali bin Abi Thalib ‘alaihis salam dan para imam sepeninggalnya”.

Jabir yang dimaksud adalah Jabir bin Yazid al Ju’fi Abu Abdillah al Kufi dari kalangan ulama Syi’ah Rafidhah. Dia termasuk pembohong besar. Syi’ah menganggapnya seorang perawi terkenal di kalangan mereka. Para ulama hadits dari Ahli Sunnah tidak menoleh kepada riwayat-riwayatnya, karena adanya faktor kedustaan yang melekat pada dirinya.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1384 seconds (0.1#10.140)