Tadabbur Al-Baqarah Ayat 2: Keistimewaan Al-Qur'an Tidak Ada Keraguan Padanya

Rabu, 27 September 2023 - 21:31 WIB
loading...
Tadabbur Al-Baqarah Ayat 2: Keistimewaan Al-Quran Tidak Ada Keraguan Padanya
Kebenaran Kitab Al-Quran tidak diragukan lagi karena ia wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Foto/ist
A A A
Tadabbur ayat kali ini mengulas tentang kebenaran Kitab Al-Qur'an dalam Surat Al-Baqarah ayat 2. Surat Al-Baqarah disebut dengan Fusthaatul-Quran (puncak Al-Qur'an) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat lain. Dinamai juga Surat Alif-Laam-Miim karena surat ini dimulai dengan Alif-Laam-Miim.

Setelah mengawali surat ini dengan Alif-Laam-Miim, Allah Ta'ala langsung menegaskan bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang sempurna dan tidak ada keraguan padanya. Al-Qur'an merupakan kitab suci terakhir yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur'an menjadi penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.

Mari kita simak firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 2 berikut:

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ ھُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ

Dzaalikal Kitaabu laa raibafiih; Hudal lilmuttaqiin.
Artinya: "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS Al-Baqarah Ayat 2)

Dalam tafsir ringkas Kemenag dijelaskan, bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang sempurna dan penuh keagungan. Tidak ada keraguan padanya tentang kebenaran apa-apa yang terkandung di dalamnya, dan orang-orang yang berakal sehat tidak akan dihinggapi keraguan bahwa Al-Qur'an berasal dari Allah karena sangat jelas kebenarannya.

Al-Qur'an juga menjadi petunjuk sempurna bagi mereka yang bertakwa, yaitu mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya agar terhindar dari siksa Allah. Meski petunjuk Al-Qur'an diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, hanya orang-orang bertakwa saja yang siap dan mampu mengambil manfaat darinya.

Ayat ini menerangkan bahwa Al-Qur'an tidak dapat diragukan, karena ia wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Dalam ayat lain dijelaskan: "Dan sungguh (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, yang dibawa oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)." (QS asy-Syu'ara': 192-193)

Disebut Al-Kitab (wahyu) sebagai isyarat bahwa Al-Qur'an harus ditulis. Karena itu Nabi Muhammad memerintahkan para sahabat menulis ayat-ayat Al-Qur'an agar mudah dipelajari oleh umat manusia.

Sastrawan Arab Takjub dengan Isi Al-Qur'an
Dikisahkan dalam tafsiralquran, suatu ketika para pemuka Quraisy sepakat untuk mengutus Abul ‎Walid, sastrawan Arab yang tiada tanding untuk ‎menghadap Nabi Muhammad ﷺ, dengan tujuan agar beliau meninggalkan ‎dakwah menyeru ajaran Islam, dengan kompensasi diberi kedudukan, harta ‎dan apa saja yang diinginkannya.‎

Setelah menyimak penuturan Abul Walid, Rasulullah ﷺ kemudian ‎membacakan Surat Fushshilat dari awal hingga akhir. Abul Walid takjub penuh ‎kagum mendengar ayat-ayat yang dibacakan Rasulullah ﷺ tersebut. Ia ‎termenung beberapa saat menghayati keindahan gaya bahasa serta susunan ‎kalimat Al-Qur'an itu.

Kemudian ia kembali ke kaumnya tanpa sepatah ‎kata pun ia ucapkan kepada Rasulullah ﷺ. Setibanya di tengah kaumnya, Abul Walid menyampaikan keterpesonaannya terhadap ayat-ayat Al-Qur'an. Dia ‎katakan kepada kaumnya bahwa Al-Qur'an bukanlah Syair, bukan pula mantra-‎mantra sihir. Ia bagaikan pohon yang rindang, akarnya menghunjam kuat ‎ke tanah.

Gaya bahasanya sangat indah, susunan kalimatnya sangat ‎memukau. Ia bukan kata-kata manusia, dan tidak mungkin ditandingi oleh ‎syair mana pun.‎ Demikianlah seorang sastrawan ternama di zaman Al-Qur'an ‎turun pun mengakui kehebatan Al-Qur'an. Ia sama sekali tidak meragukannya, karena memang tidak ada keraguan padanya.

Adalah Abdul Halim Mahmud, mantan Syeikh Al-Azhar menegaskan, ‎‎"Para orientalis yang dari waktu ke waktu berusaha menunjukkan kelemahan Al-Qur'an, tidak mampu mendapat celah sedikit pun untuk meragukan Al-‎Qur'an."‎

Al-Qur'an sampai kapan pun, hingga Kiamat tiba akan selalu terjaga sebagaiman janji Allah Ta'ala. Siapa pun yang meragukannya akan tumbang. ‎Siapa pun yang mengingkarinya akan binasa.

Wallahu A'lam

Baca Juga: 40 Hadis Keutamaan Al-Qur'an (3)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2554 seconds (0.1#10.140)