Pakaian dan Minuman yang Bersih Penghuni Surga Menurut Surat Al-Ihsan Ayat 21
loading...
A
A
A
Pakaian dan minuman yang bersih penghuni surga dijelaskan dalam surat Al-Ihsan ayat 21. Allah SWT berfirman:
'Aaliyahum siyaabu sundusin khudrunw wa istabraq, wa hulluuu asaawira min fiddatinw wa saqoohum Rabbuhum sharaaban tahuuraa
Artinya: Mereka berpakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan memakai gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci). ( QS al-Ihsan : 21)
Firman Allah Taala yang berbunyi: "mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal", menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya adalah sebagai berikut:
"Pakaian penghuni surga di dalam surga adalah kain sutra, yang antara lain ialah kain sutra yang tipis seperti baju gamis dan pakaian lainnya yang dikenakan langsung ke badan. Kemudian kain sutra tebal yang berkilauan karena mengkilat, yang ini dipakai di bagian luar sebagaimana biasa pakaian bagian luar."
Selanjutnya firman Allah: "Dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak". Menurut Ibnu Katsir, ini merupakan gambaran orang-orang Abrar, sedangkan yang dialami oleh orang-orang Muqarrabun adalah seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Arinya: Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutra. (QS Al-Hajj: 23)
Setelah Allah menyebutkan gambaran lahiriah mereka yang dihiasi dengan berbagai macam pakaian dan perhiasan, lalu dalam firman berikutnya disebutkan: "Dan Tuhan mereka memberikan kepada mereka minuman yang bersih".
Maksudnya, kata Ibnu Katsir, Allah membersihkan batin mereka dari hasud, dengki, iri hati, penyakit, dan semua akhlak yang hina. Hal ini seperti yang telah diriwayatkan dari Amirul Mu’minin Ali ibnu Abu Talib ra .
Beliau pernah mengatakan, "Apabila ahli surga sampai di depan pintu surga, maka di sana mereka menjumpai dua buah mata air, lalu seakan-akan mereka diberi ilham untuk pergi kepada kedua mata air itu. Lalu mereka minum dari salah satu mata air itu, maka Allah melenyapkan semua penyakit yang ada di dalam perut (rongga tubuh) mereka, kemudian mereka mandi dari mata air yang satunya lagi, maka sesudahnya terpancarlah dari tubuh mereka pandangan kehidupan yang penuh dengan kenikmatan."
Dengan demikian, maka Allah telah menggambarkan keadaan lahiriah dan batin mereka yang semuanya indah.
عٰلِيَهُمۡ ثِيَابُ سُنۡدُسٍ خُضۡرٌ وَّاِسۡتَبۡرَقٌ وَّحُلُّوۡۤا اَسَاوِرَ مِنۡ فِضَّةٍ ۚوَسَقٰٮهُمۡ رَبُّهُمۡ شَرَابًا طَهُوۡرًا
'Aaliyahum siyaabu sundusin khudrunw wa istabraq, wa hulluuu asaawira min fiddatinw wa saqoohum Rabbuhum sharaaban tahuuraa
Artinya: Mereka berpakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan memakai gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci). ( QS al-Ihsan : 21)
Firman Allah Taala yang berbunyi: "mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal", menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya adalah sebagai berikut:
"Pakaian penghuni surga di dalam surga adalah kain sutra, yang antara lain ialah kain sutra yang tipis seperti baju gamis dan pakaian lainnya yang dikenakan langsung ke badan. Kemudian kain sutra tebal yang berkilauan karena mengkilat, yang ini dipakai di bagian luar sebagaimana biasa pakaian bagian luar."
Selanjutnya firman Allah: "Dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak". Menurut Ibnu Katsir, ini merupakan gambaran orang-orang Abrar, sedangkan yang dialami oleh orang-orang Muqarrabun adalah seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
يُحَلَّوْنَ فِيها مِنْ أَساوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤاً وَلِباسُهُمْ فِيها حَرِيرٌ
Arinya: Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutra. (QS Al-Hajj: 23)
Setelah Allah menyebutkan gambaran lahiriah mereka yang dihiasi dengan berbagai macam pakaian dan perhiasan, lalu dalam firman berikutnya disebutkan: "Dan Tuhan mereka memberikan kepada mereka minuman yang bersih".
Maksudnya, kata Ibnu Katsir, Allah membersihkan batin mereka dari hasud, dengki, iri hati, penyakit, dan semua akhlak yang hina. Hal ini seperti yang telah diriwayatkan dari Amirul Mu’minin Ali ibnu Abu Talib ra .
Beliau pernah mengatakan, "Apabila ahli surga sampai di depan pintu surga, maka di sana mereka menjumpai dua buah mata air, lalu seakan-akan mereka diberi ilham untuk pergi kepada kedua mata air itu. Lalu mereka minum dari salah satu mata air itu, maka Allah melenyapkan semua penyakit yang ada di dalam perut (rongga tubuh) mereka, kemudian mereka mandi dari mata air yang satunya lagi, maka sesudahnya terpancarlah dari tubuh mereka pandangan kehidupan yang penuh dengan kenikmatan."
Dengan demikian, maka Allah telah menggambarkan keadaan lahiriah dan batin mereka yang semuanya indah.
(mhy)