Ketika Ekonomi Umat Islam Lemah, Rahib Yahudi Ini Bilang Rabb Kalian Butuh Bantuan Kami

Minggu, 15 Oktober 2023 - 15:42 WIB
loading...
Ketika Ekonomi Umat...
Setelah pendeta Yahudi itu membaca surat dari Nabi SAW ia berkata, seraya menghina: Rabb kalian membutuhkan bantuan kami. Ilustrasi: Ist
A A A
Permusuhan Yahudi terhadap Islam sudah dikenal dan sudah ada semenjak dahulu, ketika Rasulullah SAW memulai sejak dakwahnya. Mereka merasa khawatir, pengaruh dakwah Islam ini dapat menghancurkan impian dan rencana mereka, demikian disampaikan Syaikh Abdurrahman Ad-Dausari dalam buku "Al Yahudiyah wal Masuniyah".

Pada awal perkembangan Islam di Madinah , kaum Muslimin dalam kondisi perekonomian yang sangat lemah. Kaum Muhajirin datang ke Madinah tidak membawa harta. Adapun kaum Anshar yang menolong mereka pun, bukan pemegang perekonomian Madinah. Oleh karena itu, Yahudi menggunakan kesempatan ini untuk menjauhkan kaum Muslimin dari agama yang dipeluknya, dan melakukan embargo ekonomi.

Para pemimpin Yahudi enggan membantu perekonomian kaum Muslimin. Ini terjadi ketika Rasulullah SAW mengutus Abu Bakar Ash-Shiddiq menemui para pemimpin Yahudi untuk meminjam harta guna membantu urusan beliau.



Tatkala Abu Bakar memasuki Baitul Midras (tempat ibadah kaum Yahudi), didapatinya kaum Yahudi sedang berkumpul dipimpin oleh Fanhaash, seorang pembesar Bani Qainuqa'. Dia merupakan salah satu ulama besar, dan mereka didampingi seorang pendeta Yahudi bernama Asy-ya'.

Setelah Abu Bakar ra menyampaikan surat Rasulullah SAW kepadanya, maka ia membaca sampai selesai dan kemudian berkata, seraya menghina: “Rabb kalian membutuhkan bantuan kami”.

Riwayat tersebut disampaikan Imam ath Thabrani, Ibnu Katsir dan al Baghawi dalam tafsir mereka terhadap firman Allah surat Ali Imran ayat 181.

Allah SWT berfirman:

لَقَدۡ سَمِعَ اللّٰهُ قَوۡلَ الَّذِيۡنَ قَالُوۡۤا اِنَّ اللّٰهَ فَقِيۡرٌ وَّنَحۡنُ اَغۡنِيَآءُ ‌ۘ سَنَكۡتُبُ مَا قَالُوۡا وَقَتۡلَهُمُ الۡاَنۡۢبِيَآءَ بِغَيۡرِ حَقٍّ ۙۚ وَّنَقُوۡلُ ذُوۡقُوۡا عَذَابَ الۡحَرِيۡقِ

Artinya: Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya." Kami akan mencatat perkataan mereka dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan Kami akan mengatakan (kepada mereka), "Rasakanlah olehmu azab yang membakar!" ( QS Ali Imran : 181)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip hadis diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dari Ibnu Abbas, bahwa sahabat Abu Bakar As-Siddiq memasuki Baitul Madaris (tempat orang-orang Yahudi membaca kitabnya), dan ia menjumpai banyak orang Yahudi di dalamnya telah berkumpul mendengarkan seseorang dari mereka yang dikenal dengan nama Fanhas.



Fanhas adalah salah seorang ulama dan rahib mereka; ia ditemani oleh seorang rahib yang dikenal dengan nama Asy-ya'.

Abu Bakar ra berkata kepada Fanhas, ''Celakalah kamu, hai Fanhas, takutlah kamu kepada Allah dan masuk Islamlah. Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar mengetahui bahwa Muhammad adalah utusan dari sisi Allah, ia telah datang kepada kalian dengan membawa perkara yang hak dari sisi-Nya. Kalian menemukan hal itu termaktub di dalam kitab Taurat dan Injil yang ada pada kalian."

Fanhas menjawab, "Demi Allah, hai Abu Bakar, kami tidak mempunyai suatu keperluan pun kepada Allah karena Dia miskin, dan sesungguhnya Dia benar-benar berhajat kepada kami. Kami tidak meminta-minta kepada-Nya sebagaimana Dia meminta-minta kepada kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang kaya, tidak memerlukan Dia."

"Seandainya Dia tidak memerlukan kami, niscaya Dia tidak akan meminta utang kepada kami seperti yang dikatakan oleh teman kamu (maksudnya Nabi SAW). Dia melarang kalian melakukan riba, tetapi Dia membolehkan kami. Seandainya Dia kaya, niscaya Dia tidak memberi kami riba."

Mendengar kata-kata tersebut amarah Abu Bakar memuncak, lalu ia memukul wajah Fanhas dengan pukulan yang keras (hingga membekas), dan berkata:

"Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sekiranya tidak ada perjanjian perdamaian antara kami dan kamu, aku benar-benar akan menebas batang lehermu, hai musuh Allah. Dustakanlah kami semampu kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar."



Fanhas berangkat menemui Rasulullah SAW, lalu mengadu, ""Hai Muhammad, lihatlah apa yang telah dilakukan oleh temanmu kepada diriku."

Rasulullah SAW bertanya, "Apakah yang mendorongmu berbuat demikian terhadapnya, hai Abu Bakar'?"

Abu Bakar menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya musuh Allah ini telah mengucapkan kata-kata yang sangat kurang ajar. Dia mengira bahwa Allah miskin dan bahwa mereka tidak memerlukan Dia karena kaya. Setelah dia mengatakan demikian, aku marah demi membela Allah yang penyebabnya tiada lain adalah kata-katanya itu. maka kupukul wajahnya."

Fanhas berkilah dan mengingkari hal tersebut seraya berkata. ”Aku tidak mengatakan demikian."

Maka sehubungan dengan perkataan Fanhas ini Allah SWT menurunkan Firman-Nya: Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya." (Ali Imran: 181), hingga akhir ayat.

Perlakuan mereka tidak cukup hanya sampai di sini saja, bahkan mereka juga enggan menunaikan kewajiban yang harus mereka bayar, seperti utang, jual-beli dan amanah kepada kaum Muslimin. Mereka berdalih, bahwa utang, jaul-beli dan amanah tersebut, adanya sebelum Islam. Dan masuknya mereka ke dalam Islam, ini berarti menghapus itu semua. Oleh karena itu Allah Taala berfirman:

وَمِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ إِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ إِنْ تَأْمَنْهُ بِدِينَارٍ لَا يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ إِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَائِمًاۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لَيْسَ عَلَيْنَا فِي الْأُمِّيِّينَ سَبِيلٌ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Artinya: Di antara Ahli Kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan : “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi”. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. ( QS Ali Imran/3 :75).

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2079 seconds (0.1#10.140)