Mengenal Tembok Ratapan, Dinding Terluar Masjidil Aqsa yang Disucikan Kaum Yahudi
loading...
A
A
A
Tembok Ratapan, sebuah tembok kapur kuno di Baitul Maqdis kota lama Yerusalem merupakan situs sakral yang dianggap suci oleh kaum Yahudi. Tembok ini dianggap penting karena terdiri dari sisa-sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes.
Tembok Ratapan dikenal sebagai Tembok Barat di area Baitul Maqdis. Pada Tahun 70 M, Bait Suci ini pernah dihancurkan tentara Romawi saat menggempur Yahudi. Hanya tembok sebelah barat yang masih berdiri hingga kini, dan menjadi saksi bisu sejarah bangsa Yahudi.
Umat Muslim Menyebutnya Tembok Buraq
Tembok Ratapan atau Tembok Barat merupakan bagian dari dinding barat yang mengelilingi bukit Bait Suci. Disebut juga Bukit Moria atau Bukit Sion. Sementara, kaum Muslim menganggap tembok ini sebagai Tembok Al-Buraq, tempat Nabi Muhammad ï·º mengikat Buraq saat melakukan perjalanan Isra Mi'raj.
Tembok Ratapan memiliki panjang sekitar 485 meter, tetapi hanya sebagian kecilnya yang terlihat dari luar. Bagian yang paling sering dikunjungi oleh orang Yahudi adalah bagian selatan, yang memiliki panjang sekitar 60 meter dan tinggi sekitar 19 meter.
Bagian tembok itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian untuk laki-laki dan bagian untuk perempuan, sesuai dengan tradisi Yahudi. Bagian lain dari tembok dapat dilihat dari terowongan bawah tanah yang dibuka untuk umum pada tahun 1980-an.
Salah satu tradisi yang dilakukan orang Yahudi di Tembok Ratapan adalah menulis doa atau permohonan pada selembar kertas dan menyelipkannya di celah-celah batu tembok. Kertas-kertas ini biasanya dibersihkan dua kali setahun oleh pekerja khusus, dan dimakamkan di Gunung Zaitun sesuai dengan hukum Yahudi.
Tembok Ratapan sendiri menjadi simbol penting bagi identitas nasional dan Israel. Setiap tahunnya, jutaan orang Yahudi dari seluruh dunia datang ke tembok ini untuk berdoa dan merayakan hari-hari raya mereka, seperti Hanukkah, Tisha B’Av, Yom Kippur, dan Sukkot.
Tembok Ratapan juga menjadi tempat bagi gerakan-gerakan sosial dan politik yang berkaitan dengan isu-isu Yahudi. Salah satu contohnya adalah gerakan Wanita Tembok Ratapan, yang berjuang untuk hak-hak perempuan Yahudi untuk berdoa secara bebas dan setara dengan laki-laki di tembok ini.
Tembok ini sering menjadi sasaran serangan kelompok Muslim yang menentang keberadaan Israel. Serangan yang terjadi di tembok ini di antaranya Tahun 1968, 1969, dan 1997, yang menewaskan beberapa orang dan melukai puluhan orang lainnya. Oleh karenanya, Tembok Ratapan memiliki nilai sejarah, agama, dan budaya yang sangat tinggi bagi orang Yahudi. Tembok ini menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting yang terjadi di Yerusalem selama ribuan tahun.
Baca Juga: Palestina Tolak Tembok Ratapan Jadi Bagian Israel
Tembok Ratapan dikenal sebagai Tembok Barat di area Baitul Maqdis. Pada Tahun 70 M, Bait Suci ini pernah dihancurkan tentara Romawi saat menggempur Yahudi. Hanya tembok sebelah barat yang masih berdiri hingga kini, dan menjadi saksi bisu sejarah bangsa Yahudi.
Umat Muslim Menyebutnya Tembok Buraq
Tembok Ratapan atau Tembok Barat merupakan bagian dari dinding barat yang mengelilingi bukit Bait Suci. Disebut juga Bukit Moria atau Bukit Sion. Sementara, kaum Muslim menganggap tembok ini sebagai Tembok Al-Buraq, tempat Nabi Muhammad ï·º mengikat Buraq saat melakukan perjalanan Isra Mi'raj.
Tembok Ratapan memiliki panjang sekitar 485 meter, tetapi hanya sebagian kecilnya yang terlihat dari luar. Bagian yang paling sering dikunjungi oleh orang Yahudi adalah bagian selatan, yang memiliki panjang sekitar 60 meter dan tinggi sekitar 19 meter.
Bagian tembok itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian untuk laki-laki dan bagian untuk perempuan, sesuai dengan tradisi Yahudi. Bagian lain dari tembok dapat dilihat dari terowongan bawah tanah yang dibuka untuk umum pada tahun 1980-an.
Salah satu tradisi yang dilakukan orang Yahudi di Tembok Ratapan adalah menulis doa atau permohonan pada selembar kertas dan menyelipkannya di celah-celah batu tembok. Kertas-kertas ini biasanya dibersihkan dua kali setahun oleh pekerja khusus, dan dimakamkan di Gunung Zaitun sesuai dengan hukum Yahudi.
Tembok Ratapan sendiri menjadi simbol penting bagi identitas nasional dan Israel. Setiap tahunnya, jutaan orang Yahudi dari seluruh dunia datang ke tembok ini untuk berdoa dan merayakan hari-hari raya mereka, seperti Hanukkah, Tisha B’Av, Yom Kippur, dan Sukkot.
Tembok Ratapan juga menjadi tempat bagi gerakan-gerakan sosial dan politik yang berkaitan dengan isu-isu Yahudi. Salah satu contohnya adalah gerakan Wanita Tembok Ratapan, yang berjuang untuk hak-hak perempuan Yahudi untuk berdoa secara bebas dan setara dengan laki-laki di tembok ini.
Tembok ini sering menjadi sasaran serangan kelompok Muslim yang menentang keberadaan Israel. Serangan yang terjadi di tembok ini di antaranya Tahun 1968, 1969, dan 1997, yang menewaskan beberapa orang dan melukai puluhan orang lainnya. Oleh karenanya, Tembok Ratapan memiliki nilai sejarah, agama, dan budaya yang sangat tinggi bagi orang Yahudi. Tembok ini menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting yang terjadi di Yerusalem selama ribuan tahun.
Baca Juga: Palestina Tolak Tembok Ratapan Jadi Bagian Israel
(rhs)