Program Nuklir Israel akan Ubah Peta Timur Tengah

Kamis, 26 Oktober 2023 - 14:55 WIB
loading...
A A A
Sejak itu Israel membatalkan sangkalan-sangkalannya bahwa ia mempunyai suatu program nuklir atau senjata-senjata nuklir dan hanya menegaskan bahwa Israel tidak akan "menjadi pihak pertama yang memperkenalkan senjata-senjata nuklir di Timur Tengah."



CIA dan para ahli lainnya di seluruh dunia percaya bahwa Israel memiliki bukan hanya senjata-senjata nuklir melainkan juga sarana-sarana untuk mengirimkannya ke jarak jauh.

Sebuah laporan lima halaman CIA bertanggal 4 September 1974 mengemukakan kesimpulannya bahwa Israel adalah suatu kekuatan nuklir "berdasarkan bukti-bukti bahwa Israel menyimpan sejumlah besar uranium, setengahnya diperoleh dengan cara sembunyi-sembunyi; sifat mendua dari upaya-upaya Israel di bidang pengkayaan uranium; dan investasi Israel dalam suatu sistem misil yang sangat mahal yang dirancang untuk mengakomodasi ujung-ujung peledak senjata nuklir."

Israel dapat mengirimkan ujung-ujung peledak senjata nuklir dengan misil balistik 260 mil-nya yang dinamai Jericho; dengan Jericho yang telah dipercanggih, yang mempunyai jangkauan lebih dari 500 mil; atau dengan artileri, senjata-senjata kapal, atau pesawat-pesawat udara.

Pada September 1988 Israel meluncurkan sebuah satelit percobaan, Ofek-1(Cakrawala), ke orbit eliptis 250 hingga 1.000 kilometer. Seorang analis Amerika mengatakan, data menunjukkan bahwa roket yang meluncurkan satelit itu cukup kuat untuk membawa sebuah senjata nuklir ke Moskow atau Lybia.



Menurut wartawan Seymour Hersh, yang membuat suatu telaah mengenai program Israel: "Pada pertengahan 1980-an, para teknisi di Dimona telah menciptakan beratus-ratus ujung peledak netron berkadar rendah yang mampu menghancurkan sejumlah besar pasukan musuh dengan kerusakan properti minimal. Ukuran dan kecanggihan persenjataan Israel memungkinkan orang-orang seperti Ariel Sharon untuk bermimpi mengubah peta Timur Tengah dengan bantuan ancaman tak langsung dari kekuatan nuklir."

Paul Findley mengatakan tak satu pun langkah-langkah utama Israel untuk mengembangkan persenjataan nuklir yang tidak terdeteksi oleh intelijen AS. Namun Amerika Serikat tidak berbuat apa-apa untuk menyimpan jin nuklir Israel di dalam botol.

Hersh menyimpulkan: "Kebijaksanaan Amerika menyangkut persenjataan Israel... bukan hanya menunjukkan kelalaian biasa: itu adalah kebijaksanaan yang diambil dengan sadar untuk mengabaikan kenyataan."

Jenderal Amnon Shahak-Lipkin, wakil kepala staf Pasukan Pertahanan Israel, menyatakan pada April 1992: "Saya percaya bahwa negara Israel sejak sekarang harus menggunakan seluruh kekuatannya dan mengarahkan seluruh usahanya untuk mencegah pengembangan nuklir di setiap negara Arab mana pun... Menurut pendapat saya, semua atau hampir semua sarana yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan itu sah-sah saja."



Ancaman-ancaman Israel mengenai pengembangan senjata-senjata semacam itu oleh negara-negara Arab adalah munafik. Bagaimanapun juga, orang-orang Israel adalah yang pertama mengembangkan senjata-senjata nuklir di wilayah itu.

Lebih-lebih, mencegah pengembangan senjata-senjata nuklir adalah tugas dari Agen Energi Atom Internasional di Wina, yang bekerja di bawah pengawasan internasional melalui Perjanjian Non-Proliferasi Senjata-senjata Nuklir. Hampir semua negara Arab telah menandatangani perjanjian itu. Israel tidak.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2331 seconds (0.1#10.140)