Asal-Usul Marga Al-Attas, Kabilah Habaib yang Banyak Tersebar di Indonesia

Senin, 06 November 2023 - 17:41 WIB
loading...
Asal-Usul Marga Al-Attas, Kabilah Habaib yang Banyak Tersebar di Indonesia
Al-Attas adalah salah satu marga Habaib yang banyak tersebar di Indonesia. Foto/Majelis Sayyidul Wujud
A A A
Asal-usul marga Al-Attas, salah satu kabilah Habaib yang banyak tersebar di Tanah Air. Di Indonesia, ada sekitar 68 marga Habaib keturunan Nabi Muhammad ï·º dari 100 lebih marga di dunia.

Nasab para Alawiyin atau Ba'alawi ini bersambung kepada Rasulullah dari jalur Sayyidina Husein bin Ali-Fathimah putri Rasulullah ï·º. Keturunan Nabi Muhammad di Indonesia biasa dijuluki Habib (Habaib untuk jamak). Sedangkan perempuan biasanya dipanggil Syarifah atau Sayyidah.

Salah marga yang populer adalah Al-Attas. Berikut asal-usul marga Al-Attas dijelaskan Habib Ahmad Kazim Al-Kaff, pengasuh Majelis Sayyidul Wujud Cimahi dalam satu kajiannya.

Asal-usul Marga Al-Attas
Asal-usul marga Al-Attas diturunkan oleh Imam Abdurrahman bin Agil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf. Sebetulnya yang pertama kali disebut Al-Attas adalah ayahnya, Imam Agil bin Salim, kakak kembar dari Syeikh Abu Bakar bin Salim.

Selanjutnya gelar ini dipakai oleh Abdurrahman bin Agil dan keturunannya. Sedangkan anak Imam Agil yang lain memakai gelar Al-Agil. Al-Attas dalam bahasa Arab bermakna "bersin". Gelar itu bermula dari karamah Imam Agil yang bersin dan mengucapkan 'Alhamdulillah" ketika masih dalam kandungan.

Selain bersin, hal unik dari Imam Agil beserta saudara kembarnya saat berada di dalam kandungan adalah percakapan keduanya yang didengar langsung oleh ibu mereka, Syarifah Thalhah binti Agil. Dalam Kitab Tajul Arasy dikisahkan bahwa ibunya mendengar salah satu janin berkata, "Keluarlah engkau." Satunya lagi menimpali, "Engkau terlebih dahulu." Akhirnya salah satu janin berkata, "Keluarlah dahulu, nanti aku yang masyhur (dikenal), sedangkan yang masyhur itu ada karena keberkahan yang mastur (tersembunyi)".

Tak lama setelah itu keluarlah bayi pertama yang diberi nama Agil, disusul bayi kedua yang diberi nama Abu Bakar. Di kemudian hari keduanya tumbuh sebagai Waliyullah. Hanya bedanya Syaikh Abu Bakar masyhur, sedangkan kakaknya mastur. Syaikh Abu Bakar pernah berkata, "Apa yang ada dalam diriku, tidak lain hanya berkah dari kakakku."

Imam Abdurrahman Al-Attas memiliki lima putra bernama Sholeh dan Syaikh yang keturunannya terputus, sedangkan tiga lainnya yang lestari adalah Abdullah, Agil (keluarga Al-Agil Al-Attas) dan Al-Quthub Al-Habib Umar Shohibur Ratib yang menurunkan beberapa submarga, di antaranya keluarga Al-Muhsin, Al-Hamzah, Ath-Thalib, Al-Umar, Al-Hasan, Al-Ali dan Al-Abdullah.

Imam Abdurrahman Al-Attas wafat dan dimakamkan di Huraidhah Hadhramaut Yaman. Di antara tokoh Habaib bermarga Al-Attas adalah Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas atau dikenal Habib Keramat Empang Bogor. Lahir di Hadhramaut 1849 M (1265 H). Beliau seorang ulama yang dihormati karena jasanya menyiarkan Islam di daerah Empang Bogor dan sekitarnya. Kemudian, ada sosok Habib Ali bin Husein Al-Attas atau lebih dikenal dengan Habib Ali Bungur, seorang ulama masyhur di tanah Betawi. Beliau wafat 1976 dan dimakamkan di pemakaman Al-Hawi Condet Jakarta Timur. Dan masih banyak ulama lainnya.

Referensi:
- Kitab Syamsu Dzahirah Fi Nasabi Ahlibait
- Kitab Masrurrawi Fi Manaqib Bani Alawi
- Buku Menelusuri Silsilah Suci Bani Alawi.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1134 seconds (0.1#10.140)