Inilah Jasa Palestina bagi Kemerdekaan Indonesia

Jum'at, 17 November 2023 - 14:36 WIB
loading...
Inilah Jasa Palestina...
Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, dan keberadaan Masjid Al Aqsa menjadi pengikat hubungan dua negara karena masjid ini miliki umat Islam. Foto istimewa
A A A
Jasa Palestina bagi Kemerdekaan Indonesia cukup besar dan sangat berarti. Mengapa? Karena Palestina-lah negera yang ikut andil dalam pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia untuk pertama kalinya.

Pada waktu itu beberapa tokoh Palestina aktif dalam kancah internasional dan berbicara di forum-forum internasional untuk mendukung kemerdekaan Indonesia dan negara-negara lain yang masih dijajah.

Pada 6 September 1944 jadi momen yang penting bagi Palestina dan Indonesia . Saat itu, Palestina mengakui Indonesia sebagai negara merdeka secara de facto. Pengakuan ini disebarluaskan ke seluruh dunia oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini.

Dukungan Palestina terhadap kedaulatan Indonesia bahkan sudah disampaikan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Dikutip dari "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" karya M Zein Hassan (1980), ucapan selamat dari tokoh Palestina ini disiarkan melalui radio berbahasa Arab di Berlin, Jerman. Momentum yang mendasari dukungan Palestina tersebut adalah pernyatan janji Perdana Menteri

Koiso pada 6 September 1944. Kaiso, di hadapan parlemen Jepang, saat itu berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Mendengar hal tersebut, Palestina pun secara de facto langsung mengakui kemerdekaan Indonesia, setahun sebelum kemerdekaan yang sebenarnya.

Selain itu, Palestina juga mendorong negara-negara Timur Tengah lainnya untuk mengakui kemerdekaan Indonesia, dan usahanya berhasil meyakinkan Mesir, Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, Arab Saudi, dan Afghanistan.

Dukungan Palestina tidak hanya bersifat diplomatis, tetapi juga materi. Bahkan, seorang pengusaha Palestina yang kaya raya dan sangat simpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher, dengan tulus menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia kepada Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan.

Ia berkata, "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia!" tanpa mengharapkan imbalan atau tanda bukti penerimaan.

Husein mengatakan, jika masih ada Bangsa Indonesia berkata "tidak perlu jauh-jauh bantu Palestina, di Indonesia saja masih banyak yang susah", maka menurut Husein orang tersebut tidak memahami sejarah perjuangan dan urgensi kisah itu.

"Sebagai rakyat Indonesia, kita harusnya malu dengan ucapan tersebut," ucap Husein.

Pengikat Indonesia-Palestina

Seorang ulama atau dai asal Gaza Palestina, syeikh Anas Al-Mashri menjelaskan tentang hubungan Indonesia dan Palestina sangat erat dan tidak bisa dipisahkan. Karena, masjid Al-Aqsha sebagai situs mulia umat Islam seluruh dunia, bukan hanya milik Palestina saja. Dalam kesempatan itu, Syeikh Anas menceritakan kisah Maemunah saat meminta fatwa kepada Rasulullah SAW terkait Masjid Al-Aqsha.

Dalam sebuah hadits yang dikeluarkan Abu Daud menjelaskan tentang apa yang bisa kita lakukan untuk memakmurkan masjid Al-Aqsha dan relevan untuk kondisi saat ini. “Datangilah dan salatlah di sana. Bila engkau tidak bisa datang ke sana untuk menjalankan salat di dalamnya, maka kirimkan minyak untuk menerangi

lampu-lampunya” (HR Abu Daud)," kutip Syeikh Anas yang menjelaskan maksud dari minyak adalah hadiah dari kita umat Islam. menurutnya, hadiah itu bisa berupa sedekah untuk ikut memperjuangkan pembebasan masjid Al-Aqsha di dalamnya.



Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2218 seconds (0.1#10.140)