Mayoritas Pemilik Modal Berdarah Yahudi: Kisah Karl Reiter Lahirkan Nazisme

Senin, 20 November 2023 - 09:55 WIB
loading...
A A A


Sebagaimana telah disebutkan, Kari Reiter telah menggariskan program keharusan untuk menghancurkan Komunisme secara total, dan mengikis habis setiap yang berbau Yahudi dengan mengatakan, "Tidak ada jalan lain bagi bangsa Arya untuk menguasai dunia, kecuali menghancurkan sesuatu yang berbau Yahudi."

Pernyataan Reiter tersebut dikuatkan dengan fakta historis yang menunjukkan, bahwa Komunisme tidak lain adalah alat kaum pemilik modal Yahudi Internasional, yang dipakai untuk memotong jalan pintas beberapa fase, sebagai upaya meraih kepentingan materi jangka pendek.

Program Reiter yang lain mengandung beberapa butir rencana lainnya untuk melengkapi butir-butir rencana di atas.

"Bagi kita, semua itu belum cukup untuk dipakai membuka rahasia teori Reiter dengan Nazinya," ujar William G. Carr..

William G. Carr mengatakan pengalamannya dalam bidang studi perbandingan agama, ilmu Geo-politik dan ekonomi, ditambah dengan pengalaman panjang dalam berbagai studi literatur dan studi lapangan telah mengantardirinya pada kesimpulan, bahwa berjuta manusia dalam sejarah, baik dulu maupun sekarang, telah menjadi angsa sebagai kuda tunggangan oleh kedua paham atheis-materialistis ini, yaitu paham Diktator Universal Hitam dan paham Nazisme atau Komunisme Merah.

"Maka, ibarat pion-pion dalam permainan catur internasional yang dilalap oleh Ster, sampai salah satu dari dua kekuatan itu atau keduanya lenyap dari muka bumi," katanya..



Dengan mempersiapkan fase demi fase dalam Konspirasi yang terjadi pada masa lalu, kata William G. Carr, kita bisa memperkirakan gerakan dan peristiwa apa yang akan terjadi pada masa dekat ini, akibat benturan dua kekuatan yang saling berhadapan mengadu otot. Kita akan selalu menyaksikan rentetan pertikaian abadi antara kekuatan yang haq melawan kekuatan yang bathil.

Konglomerat Rothschild

Menurut William G. Carra, konspirasi pada periode modern telah dimulai dari markas besar keuangan dunia, yang dimiliki oleh tokoh Yahudi kenamaan Michelle Mayer yang dikenal dengan Konglomerat Rothschild.

Di markas besar ini, yang ketika itu berpusat di Frankfurt, berkumpul 13 miliuner yang menguasai berbagai lembaga dan jaringan keuangan internasional. Ketiga belas tokoh konglomerat Yahudi itu telah sepakat untuk bisa menguasai sumber daya alam dan sumber daya manusia sedunia dengan cara membentuk perkumpulan rahasia, meskipun untuk itu mereka harus mengeluarkan dana yang sangat besar.



Mereka telah menggariskan rencana matang dalam fase-fase yang telah ditentukan, yaitu :1) Menyingkirkan rezim kerajaan di Eropa, dan menjatuhkan seluruh pemerintahan sah di seluruh dunia.2) Menghancurkan agama samawi, dan mencegah pengalaman nilai-nilai agama.3) Mendirikan dasar kekuasaan baru yang berorientasi kepada paham materialistik-atheis, dan menyebarkannya ke seluruh dunia dengan dukungan finansial kepada jaringan-jaringan paham itu beserta tokoh-tokohnya.

Kebanyakan tokoh gerakan Konspirasi terdiri dari orang-orang Yahudi, yang telah mendapat doktrin dari para sesepuh kekuatan setan, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tokoh non-Yahudi jumlahnya sangat sedikit, tetapi mereka semua adalah para pemilik modal dan anggota jaringan ekonomi internasional.

Para konglomerat ini pada hakikatnya adalah kaum kapitalis dan pialang perang,yang memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, akibat pertikaian antar-bangsa Eropa.

Gejala ini merupakan ladang untuk mengeruk keuntungan dari pihak-pihak yang bersengketa. Dalam hal ini, mereka punya modal pengalaman yang panjang.

Hampir semua anggota Konspirasi punya keahlian untuk membuat manusia sebagai boneka dalam transaksi petualangan persenjataan perang, dengan memakai kedok yang berbeda-beda. Mereka menyelusup ke berbagai penjuru sebagai setan yang serakah.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2378 seconds (0.1#10.140)