Mayoritas Pemilik Modal Berdarah Yahudi: Kisah Karl Reiter Lahirkan Nazisme

Senin, 20 November 2023 - 09:55 WIB
loading...
Mayoritas Pemilik Modal Berdarah Yahudi: Kisah Karl Reiter Lahirkan Nazisme
Tidak ada jalan lain bagi bangsa Arya untuk menguasai dunia, kecuali menghancurkan sesuatu yang berbau Yahudi. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Kisah Karl Reiter melahirkan Nazisme diceritakan William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993). Ia mengutip Karl Reiter yang telah mencatat dalam buku hariannya, bahwa mayoritas pemilik modal adalah orang-orang yang berdarah Yahudi , terlepas mereka penganut agama Yahudi atau bukan.

Setelah mempelajari sejarah lahirnya teori Komunisme dan manifestonya, ujar William G. Carr, Reiter segera melihat bahaya yang mengancam, jika segolongan kecil manusia pemilik modal terus berjaya menguasai dan menentukan arah teori Komunisme Internasional, sesuai dengan program yang mereka canangkan.

"Maka untuk melangkah pertama, Reiter menghubungi para pialang perang Jerman berdarah Arya, dengan mengajukan proposal tentang strategi untuk memerangi pengaruh pemilik modal Yahudi Internasional, dengan menggariskan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai bagi ras Arya, yaitu menguasai sumber daya alam untuk menandingi rencana Komunisme," tulis William G. Carr.



Reiter juga mengajukan rencana kepada para tokoh Arya untuk mendirikan organisasi Nazisme, dengan mengambil ideologi Fasisme sebagai cara yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan rahasia dan menundukkan dunia.

Lebih jauh, Reiter memperkenalkan sisi lain dari teorinya, yaitu superioritas ras Arya dengan menegaskan, bahwa para Baron pemilik modal itu memanfaatkan segala kapasitas yang mereka miliki untuk kepentingan masalah Semitisme atau ras Yahudi.

Oleh karena itu, tokoh ras Arya harus memperlihatkan sikap permusuhan terhadap sesuatu yang berbau semitik, demi kepentingan ras Arya.

Rancangan yang ditulis Karl Reiter mengandung beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu:

1) Menundukkan seluruh wilayah Eropa di bawah kekuasaan Jerman.

Reiter mengusulkan agar dibentuk angkatan bersenjata terdiri dari unsur Jerman murni (yang disebut Junkers), yaitu kasta terhormat dan kalangan militer kebangsaan Jerman dan Prusia. Setelah itu baru melangkah ke dalam petualangan militer.



Langkah ini didahului oleh serbuan ekonomi terhadap negara-negara Eropa, untuk melemahkan kekuatan ekonomi dan militer sehingga untuk mengembalikan kekuatan itu, negara-negara itu memerlukan waktu yang lebih lama daripada yang dibutuhkan oleh pasukan Nazi Jerman.

Reiter juga menandaskan pentingnya arti meyakinkan teorinya kepada bangsa Jerman, tentang superioritas intelegensia dan fisik ras Arya atas bangsa lain di dunia.

Pemikiran inilah yang kelak melahirkan teori tentang superioritas bangsa Jerman, untuk menandingi pemikiran teori Yahudi yang mengatakan bahwa Bani Israil adalah manusia pilihan Tuhan yang diberi wewenang mewarisi dunia seisinya.

Demikianlah jutaan manusia terbagi menjadi dua blok, yang masing-masing mengklaim superioritas di atas lainnya.

2) Kari Reiter meletakkan dasar-dasar politik keuangan dengan menyingkirkan sesuatu yang berbau Yahudi dari arena perekonomian Jerman dan negara lain yang akan ditundukkan.



3) Kari Reiter juga menampilkan idenya untuk mendirikan pasukan elit Nazi untuk menandingi pasukan elit komunis struktur penuh rahasia, dan untuk menundukkan golongan menengah dan golongan atas di negara-negara yang diincar oleh Jerman dengan menyadarkan mereka, bahwa Nazisme adalah satu-satunya penyelamat dari ancaman Komunisme. Maka, menyambut kehadiran pasukan Nazi sebagai kawan setia adalah langkah paling tepat, agar negara-negara itu terhindar dari malapetaka Komunisme.

Reiter memperingatkan para tokoh rasialis Arya agar menghindar dari serbuan negara lain, sampai ada instruksi resmi dari agen rahasia dan dari pasukan elit untuk mengadakan serbuan yang dipropagandakan sebagai pasukan pertolongan oleh para agen Nazi.

Dengan begitu, rakyat negara-negara itu akan menyambut kedatangan pasukan Jerman sebagai penyelamat, bukan penakluk.Kelak ketika Adolf Hitler menyalahi prinsip yang diletakkan oleh Reiter diatas, para pemimpin Jerman yang merupakan kader-kader Nazi mengadakan usaha pembunuhan terhadap Hitler, meskipun pada mulanya mereka juga yang mengangkat Hitler untuk melaksanakan program Nazi itu.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1817 seconds (0.1#10.140)