Kisah Pohon Kurma Menangis karena Merindukan Rasulullah SAW
loading...
A
A
A
Kisah pohon kurma menangis karena merindukan Rasulullah ﷺ termasuk di antara mukjizat beliau yang menakjubkan sekaligus menyentuh hati. Nabi diberi mukjizat bisa mendengar suara tangisan pohon kurma karena ia tidak mendengar lagi dzikir yang dibaca Nabi ketika Nabi beralih menggunakan mimbar.
Pohon kurma itu dinamakan dengan tiang Mukhallaqah atau Ustuwanah Mukhallaqah (tiang yang diberi pewangi). Berikut kisahnya dinukil dari Hadis riwayat Imam Muslim dari Jabir radhiyallahu 'anhu berkata: "Rasulullah ﷺ biasa berdiri di atas sebatang pohon kurma ketika berkhotbah. Setelah dibuatkan mimbar, kami mendengar sesuatu pada batang pohon kurma itu seperti suara teriakan unta yang bunting sehingga Nabi Muhammad ﷺ turun, lalu meletakkan tangannya pada batang kurma tersebut. Setelah itu, batang pohon itu pun diam."
Dalam riwayat lain disebutkan, "Ketika hari Jumat, Nabi ﷺ duduk di atas mimbar. Lalu batang kurma yang biasa beliau berkhutbah di sana itu berteriak, hampir-hampir batang kurma itu terbelah."
Redaksi lain menceritakan: "Lalu batang kurma itu berteriak seperti teriakan anak kecil. Maka Nabi ﷺ turun lalu memegangnya dan memeluknya. Setelah itu, mulailah batang pohon itu mengerang seperti erangan anak kecil yang sedang diredakan tangisannya sampai ia terdiam. Lalu Rasulullah ﷺ bersabda:
بَكَتْ عَلَى مَا كَانَتْ تَسْمَعُ مِنَ الذِّكْرِ
"Ia menangis karena dzikir yang dulu biasa ia dengar." (HR Al-Bukhari 2095)
Begitu besar kecintaan sebatang pohon kurma itu kepada sosok baginda Rasulullah ﷺ. Kita jadi teringat ungkapan indah yang disampaikan Imam Hasan Al-Bashri ketika menyebutkan Hadis rintihan pohon kurma ini. Beliau berkata, "Wahai kaum muslimin, batang kurma saja bisa merintih karena rindu bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kalian harusnya lebih berhak rindu pada beliau." (Fath Al-Bari)
Perlu diketahui, mencintai Nabi Muhammad ﷺ merupakan kewajiban setiap muslim dan termasuk tanda kesempurnaan iman. Allah befirman dalam Al-Qur'an yang artinya: "Barangsiapa mentaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah." (Surat An-Nisa Ayat 80)
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ رواه البخاري
Artinya: "Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia." (HR Al-Bukhari)
Wallahu A'lam
Pohon kurma itu dinamakan dengan tiang Mukhallaqah atau Ustuwanah Mukhallaqah (tiang yang diberi pewangi). Berikut kisahnya dinukil dari Hadis riwayat Imam Muslim dari Jabir radhiyallahu 'anhu berkata: "Rasulullah ﷺ biasa berdiri di atas sebatang pohon kurma ketika berkhotbah. Setelah dibuatkan mimbar, kami mendengar sesuatu pada batang pohon kurma itu seperti suara teriakan unta yang bunting sehingga Nabi Muhammad ﷺ turun, lalu meletakkan tangannya pada batang kurma tersebut. Setelah itu, batang pohon itu pun diam."
Dalam riwayat lain disebutkan, "Ketika hari Jumat, Nabi ﷺ duduk di atas mimbar. Lalu batang kurma yang biasa beliau berkhutbah di sana itu berteriak, hampir-hampir batang kurma itu terbelah."
Redaksi lain menceritakan: "Lalu batang kurma itu berteriak seperti teriakan anak kecil. Maka Nabi ﷺ turun lalu memegangnya dan memeluknya. Setelah itu, mulailah batang pohon itu mengerang seperti erangan anak kecil yang sedang diredakan tangisannya sampai ia terdiam. Lalu Rasulullah ﷺ bersabda:
بَكَتْ عَلَى مَا كَانَتْ تَسْمَعُ مِنَ الذِّكْرِ
"Ia menangis karena dzikir yang dulu biasa ia dengar." (HR Al-Bukhari 2095)
Begitu besar kecintaan sebatang pohon kurma itu kepada sosok baginda Rasulullah ﷺ. Kita jadi teringat ungkapan indah yang disampaikan Imam Hasan Al-Bashri ketika menyebutkan Hadis rintihan pohon kurma ini. Beliau berkata, "Wahai kaum muslimin, batang kurma saja bisa merintih karena rindu bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kalian harusnya lebih berhak rindu pada beliau." (Fath Al-Bari)
Perlu diketahui, mencintai Nabi Muhammad ﷺ merupakan kewajiban setiap muslim dan termasuk tanda kesempurnaan iman. Allah befirman dalam Al-Qur'an yang artinya: "Barangsiapa mentaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah." (Surat An-Nisa Ayat 80)
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ رواه البخاري
Artinya: "Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia." (HR Al-Bukhari)
Wallahu A'lam
(rhs)