Konspirasi Yahudi: Kisah Duke Durlian Bangkrut, Istananya Jadi Sarang Kemaksiatan

Rabu, 29 November 2023 - 09:51 WIB
loading...
A A A
Setelah itu dilakukan operasi gosip terencana, agar mangsanya jatuh di mata umum. Oleh sebab itu, banyak pria dan wanita terpandang menjadi gelisah, khawatir menjadi tumbal mafia yang dipimpin oleh De Lalco dan Palsemo itu. Tidak sedikit di antara mereka terpaksa tunduk kepada kehendak mafia itu.

Dengan demikian harta kekayaan Duke Durlian telah berubah menjadi pusat latihan aktivis revolusi, yang menyelusup ke berbagai kegiatan sosial budaya, bahkan sampai masuk ke dalam perkumpulan olah raga. Dengan aneka ragam kedok inilah mereka bisa memasukkan kegiatan yang merusak, mulai dari seks, minuman keras dan berbagai macam kemaksiatan lainnya, hingga fenomena seperti ini meluas dan menjamur ke seluruh negeri.

Kaki tangan Konspirasi menarik tokoh-tokoh revolusi ke dalam dunia gelap itu dengan bujuk rayu yang menggiurkan, sehingga mereka jatuh ke dalam pelukan setan.



Kegiatan ini diatur dan diarahkan dari markas Mirabeau dan Durlian, dan dari istana Palais Royal.

Sejarawan Inggris Scoder dalam bukunya Prince of Blood mengatakan tentang Palais Royal ini, bahwa masalah Palais Royal saja membuat polisi lebih sibuk dari pada menangani masalah Paris secara keseluruhan.

Rakyat Prancis pada umumnya tidak tahu apa yang berjalan dalam istana Palais Royal, karena mereka mengira itu adalah kediaman resmi Duke Durlian, putra paman raja Perancis.

Hanya sebagian kecil tertentu saja yang tahu, bahwa Palais Royal telah jatuh ke tangan para pemilik modal Yahudi untuk dijadikan sarang persekongkolan, yang akan melampiaskan dendam kesumat Yahudi terhadap kaum Gentiles.



Sebenarnya penguasa kerajaan Prancis bukannya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sebelumnya mereka sudah mendapat peringatan yang cukup, bahwa pemerintah Bavaria menemukan dokumen-dokumen rahasia Konspirasi setelah kematian utusan yang membawa dokumen itu, dan bagaimana pasukan keamanan Bavaria menyerbu pusat sarang Konspirasi yang ada di negerinya, sehingga ditemukannya dokumen yang lain. Maka raja Bavaria merasa perlu menyampaikan peringatan adanya bahaya yang mengancam para penguasa di seluruh Eropa, termasuk Pemerintah Prancis, Inggris, Polandia, Jerman, Austria dan Rusia.

Akan tetapi, peringatan itu tidak ditanggapi dengan sepenuhnya, karena pengaruh kekuatan Konspirasi di negara-negara itu telah sedemikian besarnya, sehingga peringatan seperti itu tidak cukup membuat mereka tergugah untuk mengambil tindakan yang pasti.

Baca juga: Konspirasi Yahudi: Kisah Pembentukan The Blue Masonry untuk Menghapus Nama Tuhan
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)