Tadabbur Fussilat Ayat 51: Ketika Gembira Lupa kepada Allah, Jika Susah Baru Ingat Dia

Rabu, 29 November 2023 - 20:59 WIB
loading...
Tadabbur Fussilat Ayat 51: Ketika Gembira Lupa kepada Allah, Jika Susah Baru Ingat Dia
Salah satu sifat buruk manusia dijelaskan dalam Surat Fussilat Ayat 51. Jika diberi nikmat ia lupa dan berpaling dari Allah, sebaliknya jika ditimba musibah ia baru berdoa mengingat Tuhannya. Foto/ist
A A A
Tadabbur ayat kali ini menerangkan tabiat atau watak manusia yang umumnya lupa kepada Allah ketika gembira atau mendapat nikmat dan karunia. Sebaliknya jika ditimpa ditimpa musibah atau malapetaka, ia akan mengingat Allah dengan doa yang sangat panjang.

Pesan yang terkandung dalam Surat Fussilat Ayat 51 ini hendaknya menjadi nasihat berharga bagi umat Muslim. Seorang muslim wajib bertakwa dan bersyukur kepada Allah kapan saja dan di mana saja baik saat bahagia maupun susah.

Berikut firman Allah dalam Al-Qur'an :

وَاِذَاۤ اَنۡعَمۡنَا عَلَى الۡاِنۡسَانِ اَعۡرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖ‌ۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُوۡ دُعَآءٍ عَرِيۡضٍ

Wa idzaaa an'amnaa 'alal insaani a'rdha wa naaa bijaani bih, wa idzaa massahusy syarru fadzuu du'aaa in 'ariidh.

Artinya: "Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri (dengan sombong); tetapi apabila ditimpa malapetaka maka dia banyak berdoa." (QS. Fussilat Ayat 51)

Penjelasan
Dalam tafsir ringkas Kementerian Agama, Ayat ini menerangkan bahwa manusia apabila diberi rahmat dan karunia, mereka asyik dengan rahmat dan terlalu bahagia sehingga lupa kepada pemberi nikmat itu. Bahkan ada yang bertindak lebih jauh dari itu. Mereka menggunakan rahmat dan karunia itu untuk menantang agama Allah dengan membuat kerusakan di bumi. Mereka merasa menjadi orang yang berkuasa atas manusia.

Sebaliknya, jika mereka ditimpa musibah atau malapetaka, mereka kembali mengingat Allah. Mereka berdoa kepada Allah dalam keadaan berbaring, duduk, berdiri, berjalan. Bahkan mereka berjanji dan bersumpah jika mereka dihindarkan dari musibah itu, mereka menjadi orang-orang yang beriman.

Hal ini sejalan dengan firman Allah: "Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan." (QS Yunus Ayat 12)

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1398 seconds (0.1#10.140)