Kisah Latta: Pembuat Adonan Roti bagi Jemaah Haji yang Dijadikan Berhala
loading...
A
A
A
Orang yang mengajari kaum Quraisy menyembah berhala Latta adalah Amr bin Luhai. Abu Bakar Zakaria dalam buku yang diterjemahkan Abu Umamah Arif Hidayatullah berjudul "Sang Pionir Kesyirikan" mengutip as-Suhaili, menyebut Amr bin Luhai adalah Latta yang membuat adonan roti untuk jemaah haji , di atas sebuah batu yang dikenal dengan batu Latta.
Sedangkan riwayat lain menyebut orang yang membuat adonan roti dahulu berasal dari Tsaqif. Ketika orang itu meninggal, Amr mengatakan kepada orang-orang Quraisy:
"Sesungguhnya orang tersebut belum mati, akan tetapi ia masuk ke dalam batu. Kemudian ia memerintahkan mereka untuk menyembahnya, dan membangun rumah di atas batu itu. Dinamakan Laatta… Ketika orang itu mati dinamakan batu tersebut dengan Laat dengan ta’ yang ringan. Dan dijadikan sebagai berhala yang disembah".
Ibnu al-Kalbi mengatakan dan dinukil oleh Imam Ibnul Qoyyim, "Kemudian orang-orang musyrik meletakkan Laata di Thaif. Dan ia lebih baru dibandingkan Manat. Bentuknya adalah batu persegi. Juru kuncinya berasal dari Tsaqif. Orang-orang musyrik membangun rumah di atasnya. Orang-orang Quraisy dan seluruh masyarakat Arab mengagungkan berhala tersebut. Dengannya orang-orang Arab menamakan Zaid al-Laata, dan Taim al-Laata. Berada di menara Masjid Thaif sebelah kiri pada saat sekarang. Senantiasa seperti itu sampai suku Tsaqif memeluk Islam. Maka Rasulullah SAW mengutus al-Mughirah bin Syu’bah, kemudian dihancurkan lalu di bakar".
Abu Bakar Zakaria menjelaskan bahwa Amr bin Luhai adalah orang yang menyuruh masyarakat Arab untuk menyembah Laata. Rasulullah SAW menyuruk seorang sahabat yang mulia yaitu al-Mughiroh bin Syu’bah ra untuk menghancurkan berhala tersebut.
Sedangkan riwayat lain menyebut orang yang membuat adonan roti dahulu berasal dari Tsaqif. Ketika orang itu meninggal, Amr mengatakan kepada orang-orang Quraisy:
"Sesungguhnya orang tersebut belum mati, akan tetapi ia masuk ke dalam batu. Kemudian ia memerintahkan mereka untuk menyembahnya, dan membangun rumah di atas batu itu. Dinamakan Laatta… Ketika orang itu mati dinamakan batu tersebut dengan Laat dengan ta’ yang ringan. Dan dijadikan sebagai berhala yang disembah".
Ibnu al-Kalbi mengatakan dan dinukil oleh Imam Ibnul Qoyyim, "Kemudian orang-orang musyrik meletakkan Laata di Thaif. Dan ia lebih baru dibandingkan Manat. Bentuknya adalah batu persegi. Juru kuncinya berasal dari Tsaqif. Orang-orang musyrik membangun rumah di atasnya. Orang-orang Quraisy dan seluruh masyarakat Arab mengagungkan berhala tersebut. Dengannya orang-orang Arab menamakan Zaid al-Laata, dan Taim al-Laata. Berada di menara Masjid Thaif sebelah kiri pada saat sekarang. Senantiasa seperti itu sampai suku Tsaqif memeluk Islam. Maka Rasulullah SAW mengutus al-Mughirah bin Syu’bah, kemudian dihancurkan lalu di bakar".
Abu Bakar Zakaria menjelaskan bahwa Amr bin Luhai adalah orang yang menyuruh masyarakat Arab untuk menyembah Laata. Rasulullah SAW menyuruk seorang sahabat yang mulia yaitu al-Mughiroh bin Syu’bah ra untuk menghancurkan berhala tersebut.
(mhy)