Profil dan Biografi Abu Ubaidah bin Jarrah, Panglima Perang Islam Bergelar Aminul Ummah
loading...
A
A
A
Abu Ubaidah bin Jarrah merupakan salah seorang panglima perang kaum Muslim yang cukup terkenal di eranya. Selain itu, ia juga menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga.
Bicara panglima perang Muslim , nama Abu Ubaidah sendiri mungkin tidak sepopuler Khalid bin Walid. Kendati demikian, ia tetap menjadi salah satu panglima terbaik yang sudah banyak berkontribusi bagi perkembangan umat Islam.
Selain ahli dalam peperangan, Abu Ubaidah juga dikenal kompeten di sejumlah bidang lain. Salah satu julukannya adalah Aminul Ummah atau Kepercayaan Umat.
Mengutip informasi dari laman Repository UIN Banten, Abu Ubaidah memeluk Islam melalui Abu Bakar Ash-Shidiq r.a. Ia juga termasuk sebagai salah satu As-sabiqun Al Awwalun (orang-orang pertama yang masuk Islam).
Saat awal memeluk Islam, Abu Ubaidah juga mendapat tekanan dari keluarganya untuk keluar. Namun, segala cara yang digunakan untuk membuatnya murtad tidaklah berhasil. Pada akhirnya, Abu Ubaidah sendiri tetap memilih jalan yang ia yakini sebagai pemeluk Islam.
Pada ciri-ciri fisiknya, Abu Ubaidah memiliki postur tinggi dan kurus. Sementara itu, sikapnya juga rendah hati dan bijak.
Artinya: "Sesungguhnya setiap umat memiliki orang kepercayaan, dan orang kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah."
Selain Perang Badar, Abu Ubaidah juga turut terlibat dalam berbagai pertempuran lain. Misal, Perang Uhud, Perang Khandaq, Perang Hunain, Perang Tabuk, dan lain sebagainya.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Ubaidah masih aktif bertempur. Ia pun turut mendampingi pemerintahan Abu Bakar Ash-Shidiq r.a.
Bersama Khalid bin Walid dan tokoh lain, Abu Ubaidah berkontribusi besar dalam sejumlah pertempuran yang dijalani. Tak hanya melawan pemberontakan yang terjadi, mereka mulai berperang dengan Bizantium.
Penunjukan tersebut terjadi kala peperangan melawan pasukan Romawi di Yarmuk masih berjalan. Atas karunia yang diberikan Allah SWT serta perjuangan pasukan Muslim, pasukan Romawi pun kalah.
Segera setelahnya, Abu Ubaidah menulis surat kepada Umar bin Khattab terkait kemenangan Muslim di Yarmuk. Tak hanya itu, ia juga memerintahkan sejumlah tokoh untuk memburu sisa-sisa pasukan Romawi yang melarikan diri.
Sebelum akhir hayatnya, Abu Ubaidah sempat diminta untuk menjadi Gubernur Suriah. Kemudian, ia wafat pada 18 H di tengah wabah tha’un.
Setelahnya, Abu Ubaidah dimakamkan di Deir Alla, Yordania. Sampai saat ini, tempat peristirahatannya juga masih sering dikunjungi para peziarah.
Demikian ulasan mengenai profil dan biografi Abu Ubaidah bin Jarrah.
Wallahu a’lam.
Bicara panglima perang Muslim , nama Abu Ubaidah sendiri mungkin tidak sepopuler Khalid bin Walid. Kendati demikian, ia tetap menjadi salah satu panglima terbaik yang sudah banyak berkontribusi bagi perkembangan umat Islam.
Selain ahli dalam peperangan, Abu Ubaidah juga dikenal kompeten di sejumlah bidang lain. Salah satu julukannya adalah Aminul Ummah atau Kepercayaan Umat.
Profil dan Biografi Abu Ubaidah bin Jarrah
1. Latar Belakang
Abu Ubaidah memiliki nama lengkap Amir bin Al Jarrah bin Hilal Al-Fahri Al-Quraisy. Ia terlahir sekitar 30 tahun sebelum kenabian Nabi Muhammad SAW.Mengutip informasi dari laman Repository UIN Banten, Abu Ubaidah memeluk Islam melalui Abu Bakar Ash-Shidiq r.a. Ia juga termasuk sebagai salah satu As-sabiqun Al Awwalun (orang-orang pertama yang masuk Islam).
Saat awal memeluk Islam, Abu Ubaidah juga mendapat tekanan dari keluarganya untuk keluar. Namun, segala cara yang digunakan untuk membuatnya murtad tidaklah berhasil. Pada akhirnya, Abu Ubaidah sendiri tetap memilih jalan yang ia yakini sebagai pemeluk Islam.
Pada ciri-ciri fisiknya, Abu Ubaidah memiliki postur tinggi dan kurus. Sementara itu, sikapnya juga rendah hati dan bijak.
2. Diberikan Gelar oleh Rasulullah SAW
Abu Ubaidah termasuk salah satu orang kepercayaan Rasulullah SAW. Saat melihat kelayakan dalam hati dan nuraninya, Nabi Muhammad SAW memberi Abu Ubaidah gelar berupa Aminul Ummah (Kepercayaan Umat).إِنَّ لَكُمْ أُمَّةً أَمِيْنًا، وَإِنَّ أَمِيْنَ هذِهِ اْلأُمَّةِ أَبُوْ عُبَيْدَةَ بْنُ اْلجَرَّاحِ
Artinya: "Sesungguhnya setiap umat memiliki orang kepercayaan, dan orang kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah."
3. Kiprahnya di Medan Perang
Abu Ubaidah sudah banyak melalui peperangan melawan musuh-musuh Islam. Salah satunya adalah Perang Badar yang terjadi antara umat Muslim dengan Quraisy. Pada pertempuran tersebut, ia tak segan melawan ayahnya sendiri.Selain Perang Badar, Abu Ubaidah juga turut terlibat dalam berbagai pertempuran lain. Misal, Perang Uhud, Perang Khandaq, Perang Hunain, Perang Tabuk, dan lain sebagainya.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Ubaidah masih aktif bertempur. Ia pun turut mendampingi pemerintahan Abu Bakar Ash-Shidiq r.a.
Bersama Khalid bin Walid dan tokoh lain, Abu Ubaidah berkontribusi besar dalam sejumlah pertempuran yang dijalani. Tak hanya melawan pemberontakan yang terjadi, mereka mulai berperang dengan Bizantium.
4. Diangkat jadi Panglima Perang
Saat Khalifah Abu Bakar wafat, Umar bin Khattab naik menggantikannya. Salah satu gebrakan awal yang dibawa Umar adalah mengangkat Abu Ubaidah sebagai panglima perang menggantikan Khalid bin Walid.Penunjukan tersebut terjadi kala peperangan melawan pasukan Romawi di Yarmuk masih berjalan. Atas karunia yang diberikan Allah SWT serta perjuangan pasukan Muslim, pasukan Romawi pun kalah.
Segera setelahnya, Abu Ubaidah menulis surat kepada Umar bin Khattab terkait kemenangan Muslim di Yarmuk. Tak hanya itu, ia juga memerintahkan sejumlah tokoh untuk memburu sisa-sisa pasukan Romawi yang melarikan diri.
5. Akhir Hayat
Setelah peperangan melawan Romawi, Abu Ubaidah masih terus memimpin pasukan Muslim sesuai arahan Khalifah Umar bin Khattab. Saat invasi dihentikan sementara waktu, ia juga diberikan tugas lain.Sebelum akhir hayatnya, Abu Ubaidah sempat diminta untuk menjadi Gubernur Suriah. Kemudian, ia wafat pada 18 H di tengah wabah tha’un.
Setelahnya, Abu Ubaidah dimakamkan di Deir Alla, Yordania. Sampai saat ini, tempat peristirahatannya juga masih sering dikunjungi para peziarah.
Demikian ulasan mengenai profil dan biografi Abu Ubaidah bin Jarrah.
Wallahu a’lam.
(wid)