Konspirasi Yahudi: Kisah Winston Churchill Membawa Inggris ke Pembantaian Global
loading...
A
A
A
Sir Winston Leonard Spencer-Churchill yang lebih terkenal dengan nama Winston Churchill (1874 – 1965) adalah Perdana Menteri Britania Raya dari tahun 1940 hingga 1945. Ketika ia memimpin, Britania meraih kemenangan dalam Perang Dunia II . Dia menjabat lagi sebagai PM dari tahun 1951 hingga 1955.
William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993) menyebut Churchill muncul menjadi tokoh sekutu terkemuka dan pemimpin kuat di Inggris.
Langkah pertamanya ialah mengadakan penangkapan terhadap semua lawan politiknya, dan menjebloskan mereka ke penjara sampai batas yang tidak ditentukan tanpa diadili. "Sebagian tetap meringkuk dalam penjara, meskipun perang telah selesai," katanya.
Hal ini bertentangan dengan kebiasaan yang dikenal dalam sejarah Inggris. Bagi Churchill, orang yang memusuhi Yahudi internasional atau Zionisme, dan orang yang mencoba menghalangiberlanjutnya perang adalah musuhnya.
Di antara orang yang ditahan adalah Dumvell dan kolonel Ramsey beserta istri mereka, serta kawan-kawan dan para pendukung mereka. William mengatakan faktor yang menyebabkan bangsa Inggris tutup mulut adalah propaganda yang tersebar luas, yang dikuasai oleh para pemilik modal Yahudi internasional.
Berita ini mengatakan, bahwa di Inggris terdapat perkumpulan terbesar kelima yang berkolaborasi dengan Hitler, yang para anggotanya harus segera diamankan.
Kebohongan propaganda itu dibuktikan oleh hasil penyelidikan mahkamah dan agen rahasia Inggris, bahwa tuduhan yang dilontarkan kepada para tahanan mengenai kolaborasi mereka dengan Hitler adalah tidak benar.
Kekuatan terselubung juga mencoba melontarkan tuduhan yang sama kepada Lady Nicholson, istri admiral Nicholson. Namun pengadilan Inggris kemudian membebaskannya, setelah terbukti ia tidak bersalah.
Churchill mengambil tindakan lain dengan menahannya tanpa diajukan ke pengadilan, hanya karena ia pernah menentang keterlibatan Inggris dalam perang. Semua perintah penangkapan itu dikeluarkan oleh menteri dalam negeri pemerintah Churchill, Herbert Morrison.
Morrison ini tampil kembali dengan wajah aslinya pada tahun 1954 di Kanada, ketika ia melakukan kegiatan pengumpulan dana bantuan untuk gerakan Zionisme internasional.
Dengan demikian, hubungan Churchill dengan kelompok Yahudi internasional tampak makin jelas.Ternyata, penjara bukanlah penghalang bagi suara lantang admiral Dumvell.
Ia terus tetap berusaha membeberkan seluk-beluk kekuatan terselubung itu. Beberapa saat setelah keluar dari penjara, karya tulisnya segera beredar dengan judul "From Admiral to Young Marine" (Dari Admiral menjadi Marinir Muda).
Dalam buku itu ia membuka rahasia peristiwa yang menyebabkan timbulnya Perang Dunia II, dan mengingatkan bangsa Inggris akan adanya ancaman bahaya Zionisme.
Kolonel Ramsey juga tidak ketinggalan. la menulis buku berjudul "War without Name" (Perang tanpa Nama). Anehnya kedua buku itu segera lenyap dari peredaran. Diduga keras, kedua buku itu diborong oleh kelompok Yahudi untuk dimusnahkan.
Namun demikian, mata sebagian bangsa Inggris dan Eropa sempat pula terbuka tentang hal-ikhwal rahasia Zionisme. Sedang mantan perdana menteri Inggris Chamberlain sangat terenyuh melihat negerinya diseret ke pembantaian global, demi membela kepentingan kelompok pemilik modal Yahudi internasional.
Kepedihan Chamberlain bertambah pahit oleh adanya propaganda yang memusatkan sasarannya kepada dirinya, sampai akhir hayatnya. Bahkan dalam buku sejarah hingga kini masih tertulis, bahwa Chamberlain adalah kaki tangan Hitler.
Sementara itu, Churchill ditulis sebagai pahlawan terbesar penuh dengan jasa bagi kemanusiaan dan bintang kehormatan. Ia dianggap berjasa, karena telah menghindarkan umat manusia dari malapetaka Nazisme. "Sejarah telah menjadi kumpulan kebohongan yang dibukukan," tulis William G. Carr.
William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993) menyebut Churchill muncul menjadi tokoh sekutu terkemuka dan pemimpin kuat di Inggris.
Langkah pertamanya ialah mengadakan penangkapan terhadap semua lawan politiknya, dan menjebloskan mereka ke penjara sampai batas yang tidak ditentukan tanpa diadili. "Sebagian tetap meringkuk dalam penjara, meskipun perang telah selesai," katanya.
Baca Juga
Hal ini bertentangan dengan kebiasaan yang dikenal dalam sejarah Inggris. Bagi Churchill, orang yang memusuhi Yahudi internasional atau Zionisme, dan orang yang mencoba menghalangiberlanjutnya perang adalah musuhnya.
Di antara orang yang ditahan adalah Dumvell dan kolonel Ramsey beserta istri mereka, serta kawan-kawan dan para pendukung mereka. William mengatakan faktor yang menyebabkan bangsa Inggris tutup mulut adalah propaganda yang tersebar luas, yang dikuasai oleh para pemilik modal Yahudi internasional.
Berita ini mengatakan, bahwa di Inggris terdapat perkumpulan terbesar kelima yang berkolaborasi dengan Hitler, yang para anggotanya harus segera diamankan.
Kebohongan propaganda itu dibuktikan oleh hasil penyelidikan mahkamah dan agen rahasia Inggris, bahwa tuduhan yang dilontarkan kepada para tahanan mengenai kolaborasi mereka dengan Hitler adalah tidak benar.
Kekuatan terselubung juga mencoba melontarkan tuduhan yang sama kepada Lady Nicholson, istri admiral Nicholson. Namun pengadilan Inggris kemudian membebaskannya, setelah terbukti ia tidak bersalah.
Churchill mengambil tindakan lain dengan menahannya tanpa diajukan ke pengadilan, hanya karena ia pernah menentang keterlibatan Inggris dalam perang. Semua perintah penangkapan itu dikeluarkan oleh menteri dalam negeri pemerintah Churchill, Herbert Morrison.
Morrison ini tampil kembali dengan wajah aslinya pada tahun 1954 di Kanada, ketika ia melakukan kegiatan pengumpulan dana bantuan untuk gerakan Zionisme internasional.
Dengan demikian, hubungan Churchill dengan kelompok Yahudi internasional tampak makin jelas.Ternyata, penjara bukanlah penghalang bagi suara lantang admiral Dumvell.
Ia terus tetap berusaha membeberkan seluk-beluk kekuatan terselubung itu. Beberapa saat setelah keluar dari penjara, karya tulisnya segera beredar dengan judul "From Admiral to Young Marine" (Dari Admiral menjadi Marinir Muda).
Dalam buku itu ia membuka rahasia peristiwa yang menyebabkan timbulnya Perang Dunia II, dan mengingatkan bangsa Inggris akan adanya ancaman bahaya Zionisme.
Kolonel Ramsey juga tidak ketinggalan. la menulis buku berjudul "War without Name" (Perang tanpa Nama). Anehnya kedua buku itu segera lenyap dari peredaran. Diduga keras, kedua buku itu diborong oleh kelompok Yahudi untuk dimusnahkan.
Namun demikian, mata sebagian bangsa Inggris dan Eropa sempat pula terbuka tentang hal-ikhwal rahasia Zionisme. Sedang mantan perdana menteri Inggris Chamberlain sangat terenyuh melihat negerinya diseret ke pembantaian global, demi membela kepentingan kelompok pemilik modal Yahudi internasional.
Kepedihan Chamberlain bertambah pahit oleh adanya propaganda yang memusatkan sasarannya kepada dirinya, sampai akhir hayatnya. Bahkan dalam buku sejarah hingga kini masih tertulis, bahwa Chamberlain adalah kaki tangan Hitler.
Sementara itu, Churchill ditulis sebagai pahlawan terbesar penuh dengan jasa bagi kemanusiaan dan bintang kehormatan. Ia dianggap berjasa, karena telah menghindarkan umat manusia dari malapetaka Nazisme. "Sejarah telah menjadi kumpulan kebohongan yang dibukukan," tulis William G. Carr.
(mhy)