Pembebasan Irak: Kisah Daerah-Daerah di Dekat Hirah di Bawah Pemerintahan Islam

Jum'at, 19 Januari 2024 - 17:56 WIB
loading...
A A A
"Segala puji bagi Allah Yang telah membuat pemerintahan kalian kacau balau, kekuatan kalian jadi semakin lemah dan kalian sudah pecah belah. Kalau tidak dibuat demikian, kalian akan lebih celaka lagi. Bergabunglah kalian dan negeri kalian dengan kami. Kami akan menyerahkan kekuasaan kalian kepada yang lain, ke tangan orang-orang yang mencintai mati, sebagaimana kalian yang mencintai hidup. Demikianlah adanya meskipun kalian tidak suka."

Bunyi surat kedua: "Terimalah Islam, kalian akan selamat. Kalau tidak, kami akan memberikan jaminan kepada kalian dan tunaikanlah jizyah, atau, kami telah datang dengan orang-orang yang mencintai mati sebagaimana kalian yang mencintai minuman keras."

Apa pula yang akan diperbuatnya setelah dua surat ini, sedang perintah Abu Bakar kepadanya sudah begitu tegas. Meminjam kata-kata Khalid: "Khalifah berpendapat untuk meredakan ketakutan rakyat."

Abu Bakar melarangnya memasuki Mada'in sebelum Iyad menyusulnya. Selain Mada'in, tak adakah kegiatan lain sebagai latihan perangnya dengan tidak melanggar perintah Khalifah?

Ya! Pihak Persia sudah membentuk satuan-satuan angkatan perangnya di Anbar dan Ain at-Tamr di dekat Hirah. Satuan-satuan ini sudah mengagak-agak untuk mengancam pasukan Muslimin di tempatnya yang baru.



Khalid perlu bergerak ke sana dan menumpas mereka, dan anggaplah ini sebagai latihan perang-perangan buat dia selama ia 'dalam tahun perempuan' yang dilaluinya dengan menganggur tanpa perang itu. Hirah diserahkan kepada Qa'qa'. Dengan menempatkan Agra' bin Habis di barisan depan, ia berangkat menyusuri pantai Furat, dimulai dengan memasuki kota Anbar.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2276 seconds (0.1#10.140)