5 Surat Pendek yang Mudah Dihafal untuk Dibaca saat Puasa Ramadan
loading...
A
A
A
Berikut ini 5 surat pendek yang mudah dihafal untuk dibaca saat puasa Ramadan . Salah satu aktivitas yang baik untuk diperbanyak di bulan nan suci adalah membaca dan menghafal Al-Qur’an .
Berikut 5 surat pendek tersebut:
1. Surat Al-Ikhlas
Qul huwal laahu ahad
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Allah hus-samad
Allah tempat meminta segala sesuatu.
Lam yalid wa lam yuulad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
2. Surat Al-Falaq
Qul a'uzuu bi rabbil-falaq
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
Min sharri ma khalaq
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
Wa min sharri ghasiqin iza waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
Wa min sharrin-naffaa-thaati fil 'uqad
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
Wa min shar ri haasidin iza hasad
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
3. Surat An-Nas
Qul a'uzu birabbin naas
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
Malikin naas
Raja manusia,
Ilaahin naas
sembahan manusia,
Min sharril was waasil khannaas
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
Al lazii yuwas wisu fii suduurin naas
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
Berikut 5 surat pendek tersebut:
1. Surat Al-Ikhlas
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
Qul huwal laahu ahad
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُ
Allah hus-samad
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ
Lam yalid wa lam yuulad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
2. Surat Al-Falaq
قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ
Qul a'uzuu bi rabbil-falaq
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنۡ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
Min sharri ma khalaq
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
Wa min sharri ghasiqin iza waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ
Wa min sharrin-naffaa-thaati fil 'uqad
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Wa min shar ri haasidin iza hasad
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
3. Surat An-Nas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Qul a'uzu birabbin naas
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ
Malikin naas
Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ
Ilaahin naas
sembahan manusia,
مِنۡ شَرِّ الۡوَسۡوَاسِ ۙ الۡخَـنَّاسِ
Min sharril was waasil khannaas
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِىۡ يُوَسۡوِسُ فِىۡ صُدُوۡرِ النَّاسِۙ
Al lazii yuwas wisu fii suduurin naas
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,