Tradisi Berbuka dengan Kurma: Buah Jazirah Arab yang Sudah Mendunia

Rabu, 20 Maret 2024 - 14:35 WIB
loading...
Tradisi Berbuka dengan Kurma: Buah Jazirah Arab yang Sudah Mendunia
Jika salah satu dari kalian berbuka puasa, hendaklah dia berbuka dengan kurma. Ilustrasi: Theshutterwhalecom
A A A
Padabulan suci Ramadan , tradisi berbuka puasa dengan kurma sudah mendarah daging dalam tatanan masyarakat Muslim, menjadikan buah ikonik ini sebagai makanan pokok saat berbuka puasa.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika salah satu dari kalian berbuka puasa, hendaklah dia berbuka dengan kurma, karena itu adalah berkah; dan jika dia tidak dapat menemukan kurma, maka dengan air, karena air itu suci.”

Praktik ini tidak hanya membawa makna keagamaan tetapi juga menawarkan banyak manfaat kesehatan. Asmaa Al-Harthi, seorang spesialis nutrisi klinis, mengatakan kepada Arab News: “Kurma memberi tubuh energi penting setelah berpuasa berjam-jam, berkat kandungan gula sederhana yang kaya yang mengisi kembali kadar gula darah yang terkuras selama puasa hari itu.”

Dia menambahkan: “Kurma adalah makanan ringan bergizi dan ringan, kaya akan vitamin dan mineral yang membantu mempersiapkan perut untuk asupan makanan dengan merangsang sekresi enzim pencernaan, sehingga memperlancar proses pencernaan. Selain itu, kandungan seratnya yang tinggi meningkatkan rasa kenyang, mencegah makan berlebihan dan kelelahan.”



Meningkatkan Perekonomian

Kurma juga memainkan peran penting dalam perekonomian Arab Saudi, dengan meningkatnya permintaan baik di dalam negeri maupun internasional.

Pasar kurma di Arab Saudi telah mengalami aktivitas perdagangan yang aktif dan jumlah pemilih yang signifikan dari warga dan penduduk saat mereka berupaya membeli varietas kurma terbaik yang tersedia.

Hal ini terlihat di pasar dan toko kurma. Mengingat kurma merupakan komponen pokok dalam menu puasa selama bulan Ramadan, perusahaan-perusahaan komersial ini bersaing untuk memasok semua jenis kurma.

Berbagai daerah di Kerajaan Arab Saudi terkenal dengan jenis kurma tertentu, masing-masing memiliki rasa dan karakteristik yang khas.

Bashaar Al-Kureai, CEO Zadna Dates Co., mengatakan kepada Arab News tentang jenis kurma yang membedakan setiap wilayah di Kerajaan.

Wilayah Qassim terkenal dengan varietas sukkari, khalas, majdool, saqai dan berhi, sedangkan Madinah menawarkan varietas ajwa, safawi, barni dan mmberiah.



Al-Ahsa, wilayah selatan terkenal dengan khalas dan ruzziz, dan wilayah utara, Hail, dan Jouf terkenal dengan Al-Helwah.

Varietas khalas, sukkari, ajwa, Al-Helwah dan safri banyak diminati selama Ramadan karena rasanya yang luar biasa dan ketersediaannya di kota-kota tertentu.

Kurma adalah bahan utama dalam banyak hidangan populer selama Ramadan . Wilayah Qassim terkenal sebagai penghasil kurma terbesar dan berbagai hidangan yang mengandung kurma. Misalnya, hidangan seperti hanini dan sirup kurma dalam kue kleeja merupakan makanan khas daerah tersebut. Selain itu, qashd dan areekah juga biasa dinikmati selama Ramadan.

Qashd adalah hidangan yang terbuat dari kurma dan tepung terigu, sering disajikan saat sahur atau berbuka puasa. Merupakan hidangan pokok selama musim dingin dan Ramadan, dikenal dengan konsistensi kental seperti bubur yang memberikan kandungan kalori tinggi, ideal untuk memberi energi dan menghangatkan tubuh.

Demikian pula, areekah terbuat dari kurma, tepung jelai, madu, dan ghee, dan beberapa merek telah mengembangkannya agar menyerupai pembuatan ma’soob, hidangan populer di wilayah Makkah.



Pentingnya kurma lebih dari sekadar konsumsi lokal, karena Kerajaan Arab Saudi adalah eksportir utama kurma, dengan peningkatan ekspor yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1340 seconds (0.1#10.140)