Inilah Kebaikan Di Balik Anjuran Menyegerakan Berbuka Puasa

Rabu, 20 Maret 2024 - 15:04 WIB
loading...
Inilah Kebaikan Di Balik Anjuran Menyegerakan Berbuka Puasa
Ada beragam kebaikan ketika menyegerakan berbuka puasa. Selain karena sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, ternyata banyak nilai-nilai kebaikan di dalamnya. Foto ilustrasi/SINDOnews
A A A
Ada beragam kebaikan ketika menyegerakan berbuka puasa . Selain karena sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, ternyata banyak nilai-nilai kebaikan di dalamnya.

Syaikh Abdur Razaq telah meriwayatkan dalam Mushannaf dengan sanad yang dishahihkan oleh Al-Hafidz dalam Fathul Bari dan al-Haitsami dalam Majma’ Zawaid 3/154 dari Amr bin Maimun Al-Audi.

كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْرَعَ النَّاسِ إِفْطَارًاوَأَبْطَاءَ هُمْ سَحُورًا


“Para sahabat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah orang-orang yang paling bersegera dalam berbuka dan paling akhir dalam sahur.”

Menyegerakan berbuka puasa juga termasuk daripada akhlaknya para Nabi . Dari Abu Darda’ Radhiyallahu ‘Anhu : “Tiga perkara yang merupakan akhlak para Nabi : menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan di atas tangan kiri dalam salat.” (HR. Thabrani)

Dan ketika berbuka, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan untuk berbuka puasa dengan ruthab (kurma yang masih basah). Kalau seandainya tidak ada kurma, maka hendaknya berbuka dengan air. Ini termasuk kesempurnaan kasih sayang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kegigihan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam terhadap umatnya.

Allah Ta'ala berfirman :

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ


“Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang Rasul dari diri kalian, merasa berat atas apa yang kalian rasakan dari kesulitan, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat pengasih dan penyayang terhadap orang-orang beriman.” (QS. At-Taubah : 128)

Karena memberikan badan dengan sesuatu yang manis dan pada saat itu alat pencernaan kita kosong, ini lebih mudah diterima dan lebih bermanfaat untuk anggota tubuh. Terutama badan yang sehat, maka sesungguhnya dia akan semakin kuat. Adapun air, sesungguhnya terjadi kekeringan pada tubuh kita dengan puasa, maka dilembabkan dengan air. Sehingga sempurna manfaatnya dengan makanan.

Kurma sendiri memiliki keberkahan-keberkahan dan faedah-faedah yang khusus, demikian pula air memberikan pengaruh pada hati dan menyucikannya, tidak ada yang mengetahuinya kecuali orang-orang yang mengikuti sunnah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu (ia berkata):

كَانَ رَسُو لُ اللِّهِ صَلَّى اللَّهً عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أََنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَا تٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَم تَكُنْ حَسَا حَسَواتٍ مِنْ مَاءٍ


“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berbuka dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan tamr (korma kering), jika tidak ada tamr maka meneguk beberapa tegukan air.” (HR. Ahmad)


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1769 seconds (0.1#10.140)