Apakah Malam Lailatul Qadar hanya Diberikan Allah pada Umat Islam?
loading...
A
A
A
Di bulan Ramadan, terutama di 10 hari terakhir Ramadan, akan ada satu malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan. Malam itu dinamai sebagai malam Lailatul Qadar . Apakah Lailatul Qadar ini hanya diberikan untuk Umat Nabi Muhammad SAW saja?
Sebagaimana diketahui Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan. Al-Qur'an menjelaskannya dalam satu surah yang sering dibaca setiap bulan Ramadan yaitu Surah Al-Qadr (kemuliaan) terdiri dari 5 ayat.
(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
(2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
(3) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
(4) Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
(5) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Apa arti kemuliaan Lailatul Qadar ? Kenapa Allah memberikan anugerah Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam?
Kata Ulama dari Mesir Syeikh Ahmad Al-Misri dalam salah satu tausiyah online-nya, ada 3 alasan mengapa Allah memberikan anugerah malam Lailatul Qadar kepada umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketiga alasan tersebut yaitu:
1. Karena Lailatul Qadar adalah salah satu anugerah Allah Ta'ala untuk umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Ta'ala memperlihatkan salah satu kebesaran-Nya agar umat Rasulullah SAW mengingat besarnya nikmat Allah Ta'ala.
2. Karena pendeknya umur umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang hanya 60-70 tahun dibanding umur umat-umat terdahulu. Allah Ta'ala memberikan kemuliaan malam tersebut untuk mengimbangi dan melampaui ibadah umat terdahulu yang umurnya panjang.
3. Beribadah di malam tersebut lebih baik daripada 1.000 bulan. Allah Ta'ala ingin memuliakan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan melipatgandakan amalan di malam Lailatul Qadar . Amal ibadah di Lailatul Qadar seperti sedekah, shalat, zakat itu lebih baik daripada 1.000 bulan.
Syeikh Ahmad menjelaskan, banyak orang berpikir bahwa beribadah di malam Lailatul Qadar setara dengan beribadah selama 83 tahun dan 4 bulan. Pandangan semacam itu keliru. "Itu salah. Yang benar beribadah di malam tersebut lebih baik dari beribadah di 83 tahun 4 bulan," kata ulama yang berdomisili di Srengseng, Jakarta Barat itu.
Kerena itu, kejarlah malam Lailatul Qadar di 10 malam terakhir Ramadan . Dari Ummul Mukminin 'Aaisyah radhiyallahu 'anha berkata:
"Adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila 10 malam terakhir telah masuk, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya." (HR Al-Bukhari)
Perbanyaklah berdoa:
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii.
"Ya Allah, sungguh Engkau Maha pemaaf dan pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku".
Wallahu A'lam
Sebagaimana diketahui Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan. Al-Qur'an menjelaskannya dalam satu surah yang sering dibaca setiap bulan Ramadan yaitu Surah Al-Qadr (kemuliaan) terdiri dari 5 ayat.
(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
(2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
(3) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
(4) Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
(5) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Apa arti kemuliaan Lailatul Qadar ? Kenapa Allah memberikan anugerah Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam?
Kata Ulama dari Mesir Syeikh Ahmad Al-Misri dalam salah satu tausiyah online-nya, ada 3 alasan mengapa Allah memberikan anugerah malam Lailatul Qadar kepada umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketiga alasan tersebut yaitu:
1. Karena Lailatul Qadar adalah salah satu anugerah Allah Ta'ala untuk umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Ta'ala memperlihatkan salah satu kebesaran-Nya agar umat Rasulullah SAW mengingat besarnya nikmat Allah Ta'ala.
2. Karena pendeknya umur umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang hanya 60-70 tahun dibanding umur umat-umat terdahulu. Allah Ta'ala memberikan kemuliaan malam tersebut untuk mengimbangi dan melampaui ibadah umat terdahulu yang umurnya panjang.
3. Beribadah di malam tersebut lebih baik daripada 1.000 bulan. Allah Ta'ala ingin memuliakan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan melipatgandakan amalan di malam Lailatul Qadar . Amal ibadah di Lailatul Qadar seperti sedekah, shalat, zakat itu lebih baik daripada 1.000 bulan.
Syeikh Ahmad menjelaskan, banyak orang berpikir bahwa beribadah di malam Lailatul Qadar setara dengan beribadah selama 83 tahun dan 4 bulan. Pandangan semacam itu keliru. "Itu salah. Yang benar beribadah di malam tersebut lebih baik dari beribadah di 83 tahun 4 bulan," kata ulama yang berdomisili di Srengseng, Jakarta Barat itu.
Kerena itu, kejarlah malam Lailatul Qadar di 10 malam terakhir Ramadan . Dari Ummul Mukminin 'Aaisyah radhiyallahu 'anha berkata:
كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
"Adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila 10 malam terakhir telah masuk, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya." (HR Al-Bukhari)
Perbanyaklah berdoa:
اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii.
"Ya Allah, sungguh Engkau Maha pemaaf dan pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku".
Wallahu A'lam
(wid)