Pelajar Palestina di Mesir: Saya Merasa Para Mahasiswa di Amerika Adalah Suara Kami
loading...
A
A
A
Setelah menyaksikan protes mahasiswa, al-Qudwa yakin ada perubahan generasi dalam cara orang Amerika memandang perjuangan Palestina dan bahwa protes tersebut membuktikan bahwa banyak anak muda berkomitmen untuk mengakhiri penindasan Israel terhadap warga Palestina, meskipun ada risiko yang mereka hadapi.
“Saya tidak percaya polisi menyerang pengunjuk rasa damai di AS. Bagaimana hal ini bisa demokratis? Yang terjadi di sana adalah fasisme,” kata al-Qudwa.
“Saya mengagumi aksi protes mahasiswa. Mereka mempertaruhkan nyawa dan masa depan mereka demi kita.”
Sharaf, mahasiswa kedokteran tahun kedua, mengatakan banyak warga Palestina di Gaza menghargai solidaritas rekan-rekan mereka di AS. Dia berdoa agar demonstrasi tersebut akan menekan Israel untuk menghentikan rencana mereka untuk menyerang Rafah, tempat orang tua dan orang-orang yang dicintainya berada.
“Protes mahasiswa di Amerika membuat saya merasa tidak sendirian,” kata Sharaf.
“Pesan saya kepada mereka adalah tetap fokus pada Gaza. Jangan lupakan Gaza.”
“Saya tidak percaya polisi menyerang pengunjuk rasa damai di AS. Bagaimana hal ini bisa demokratis? Yang terjadi di sana adalah fasisme,” kata al-Qudwa.
“Saya mengagumi aksi protes mahasiswa. Mereka mempertaruhkan nyawa dan masa depan mereka demi kita.”
Sharaf, mahasiswa kedokteran tahun kedua, mengatakan banyak warga Palestina di Gaza menghargai solidaritas rekan-rekan mereka di AS. Dia berdoa agar demonstrasi tersebut akan menekan Israel untuk menghentikan rencana mereka untuk menyerang Rafah, tempat orang tua dan orang-orang yang dicintainya berada.
“Protes mahasiswa di Amerika membuat saya merasa tidak sendirian,” kata Sharaf.
“Pesan saya kepada mereka adalah tetap fokus pada Gaza. Jangan lupakan Gaza.”
(mhy)