7 Syarat Thawaf: Mengelilingi Kakbah seperti Salat, Ini Maksudnya
loading...
A
A
A
Amalan Rasulullah SAW ini merupakan penjelasan dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“…Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [ QS Al-Hajj/22 : 29]
Apabila ia meninggalkan sedikit saja dari tujuh putaran itu, thawafnya tidak sah. Jika ia ragu hendaknya ia mengambil kemungkinan yang paling sedikit agar ia menjadi yakin.
4. Memulai dan mengakhiri thawaf di Hajar Aswad dengan menempatkan Kakbah di sebelah kiri
Berdasarkan hadis Jabir Radhiyallahu anhua: “Ketika Rasulullah SAW tiba di Makkah beliau mendatangi Hajar Aswad dan mengusapnya, kemudian beliau melangkah ke arah kanan, beliau thawaf dengan berlari-lari kecil tiga putaran dan berjalan biasa empat putaran.”
6.Thawaf di luar Kakbah
Hal ini karena firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“…Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [ QS Al-Hajj/22 : 29]
Menunjukkan thawaf harus mengitari seluruh Kakbah. Seandainya seseorang thawaf dan lewat di dalam Hijir Isma’il, maka thawafnya tidak sah, berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
“Hijir Isma’il termasuk Ka’bah.”
7. Berturut-turut (tidak terputus)
Hal ini karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam thawaf berturut-turut dan beliau bersabda:
“Ambillah dariku manasik hajimu.”
Jika thawaf diputus untuk berwudhu atau menunaikan salat wajib ketika iqamat sudah dikumandangkan atau untuk istirahat sejenak, maka boleh melanjutkan thawaf (tidak perlu mengulang). Jika diputus lama, maka thawaf diulang lagi dari awal.
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“…Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [ QS Al-Hajj/22 : 29]
Apabila ia meninggalkan sedikit saja dari tujuh putaran itu, thawafnya tidak sah. Jika ia ragu hendaknya ia mengambil kemungkinan yang paling sedikit agar ia menjadi yakin.
4. Memulai dan mengakhiri thawaf di Hajar Aswad dengan menempatkan Kakbah di sebelah kiri
Berdasarkan hadis Jabir Radhiyallahu anhua: “Ketika Rasulullah SAW tiba di Makkah beliau mendatangi Hajar Aswad dan mengusapnya, kemudian beliau melangkah ke arah kanan, beliau thawaf dengan berlari-lari kecil tiga putaran dan berjalan biasa empat putaran.”
6.Thawaf di luar Kakbah
Hal ini karena firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“…Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [ QS Al-Hajj/22 : 29]
Menunjukkan thawaf harus mengitari seluruh Kakbah. Seandainya seseorang thawaf dan lewat di dalam Hijir Isma’il, maka thawafnya tidak sah, berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
اَلْحِجْرُ مِنَ الْبَيْتِ.
“Hijir Isma’il termasuk Ka’bah.”
7. Berturut-turut (tidak terputus)
Hal ini karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam thawaf berturut-turut dan beliau bersabda:
خُذُوْا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ.
“Ambillah dariku manasik hajimu.”
Jika thawaf diputus untuk berwudhu atau menunaikan salat wajib ketika iqamat sudah dikumandangkan atau untuk istirahat sejenak, maka boleh melanjutkan thawaf (tidak perlu mengulang). Jika diputus lama, maka thawaf diulang lagi dari awal.
(mhy)