Petugas Daker Bandara Jadi Satgas Muzdalifah saat Puncak Haji 2024, Ini Tugasnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Satuan Tugas Operasional (Kasatop) Armuzna Harun Arrasyid memaparkan tugas yang harus dijalankan oleh petugas Daker Bandara sebagai Satgas Muzdalifah dalam Operasional Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna). Kasatop menjelaskan tugas dan fungsi Petugas Daker Bandara dalam melayani jemaah saat puncak haji.
"Hari ini kita sosialisasi skema atau skenario Armuzna yang tadi kami paparkan di depan para petugas Daker Bandara. Para petugas Daker bertugas menjadi Satgas Muzdalifah,"kata Harun Arrasyid usai rapat di Daker Bandara, Kamis (6/6/2024).
Harun menjelaskan, paparan ini diberikan agar bisa menjadi bekal petugas Daker Bandara mengetahui tentang tugas dan fungsinya nanti di Muzdalifah seperti apa. "Tadi kami jelaskan skemanya bagaimana, jemaah haji bergerak dari Makkah menuju Arafah kemudian dari Arafah setelah melaksanakan wukuf lalu melaksanakan pergerakan menuju Muzdalifah," jelasnya.
Sebagai Satgas Muzdalifah, kata Harun, petugas Daker Bandara akan menyambut jemaah sekaligus memantau aktivitas jemaah haji Indonesia ketika mabit.
"Di Muzdalifah inilah rekan-rekan petugas memberikan sambutan terhadap jemaah kemudian juga memantau jemaah yang ketika itu mabit di Muzdalifah kemudian juga mengecek kondisi kesehatannya, membantu apabila ada jemaah- jemaah kita yang membutuhkan bantuan pertolongan terlebih ada jemaah yang kelelahan dan sakit,"paparnya.
Harun berharap, petugas Daker Bandara benar-benar mampu menjalankan tugas dengan baik sebagai Satgas Muzdalifah. "Kita berikan penekanan sekaligus juga bekal pedoman bertugas di Muzdalifah sehingga nanti tidak ada lagi kebuntuan dalam pelayanan terhadap jemaah. Karena kita harapkan semua petugas disiplin juga memberikan perhatian penuh terhadap jemaah yang melakukan kegiatan nanti. Ketika di Arafah, Muzdalifah kemudian terlebih lagi nanti di Mina,"kata Harun.
Harun berpesan kepada jemaah dan petugas bisa menjaga kondisi selama Armuzna.
“Kita di Mina kurang lebih melaksanakan kegiatan 3 malam 4 hari sampai ada Nafar Awal dan Nafar Tsani. Karena itu saya berharap semua jemaah dalam keadaan sehat walafiat baik dan juga petugas yang semuanya memiliki integritas dalam pelayanan yang baik. Sehingga unsur-unsur dari sasaran satuan operasional Armuzna terlayaninya wukuf di Arafah, terlayaninya mabit di Muzdalifah dan juga terlayaninya mabit di mina mudah-mudahan dapat terwujud dengan baik,"jelasnya.
Harun menambahkan, sebanyak 1.900 petugas akan disiapkan selama operasional Armuzna. Nantinya akan dibagi tugas baik itu Satgas Arafah, Satgas Muzdalifah, Satgas Mina dan Satgas Jamarot. “Mereka akan kita tempatkan untuk mengcover pos Mina dan Pos Rute jemaah yang akan melaksanakan Jamarot," ucapnya
Sementara mengenai tugas di Mina, Harun memberikan penjelasan. Pihaknya akan menyiapkan pos-pos pemantauan untuk memberikan pelayanan kepada para jemaah.
"Penugasan teman-teman petugas di Mina setelah kita petakan adanya Pos Mina dan Pos Rute karena pertimbangannya tadi karena jaraknya cukup lumayan buat jemaah melakukan kegiatan di Jamarot. Karena itu untuk memberikan pelayanan pemantauan kita akan memberikan titik-titik pos. Pos Mina dan Pos Rute sehingga dengan Pos Mina itu membantu sektor-sektor dalam memberikan pelayanan. Kemudian yang ada di jalur itu juga akan bisa memantau langsung pergerakan jemaah yang berangkat menuju Jamarot dan yang pulang dari Jamarot. Sehingga ketika dibutuhkan pelayanan terhadap jamaah bisa langsung teratasi. Inilah harapan kita."
Harun kembali mengingatkan kepada jemaah haji Indonesia agar benar-benar menyiapkan fisik menghadapi Armuzna.
"Kami berpesan kepada jamaah karena puncaknya nanti adalah Armuzna agar bisa menjaga kesehatan. Jangan memaksakan kegiatan-kegiatan yang menguras fisik dan juga persiapkan mental dan juga tentunya obat-obatan yang biasa dikonsumsi dibawa nanti. Kemudian juga menjaga kedisiplinan, siapkan mental pelayanan dan tentunya juga mengharapkan keberkahan," ujarnya.
"Hari ini kita sosialisasi skema atau skenario Armuzna yang tadi kami paparkan di depan para petugas Daker Bandara. Para petugas Daker bertugas menjadi Satgas Muzdalifah,"kata Harun Arrasyid usai rapat di Daker Bandara, Kamis (6/6/2024).
Harun menjelaskan, paparan ini diberikan agar bisa menjadi bekal petugas Daker Bandara mengetahui tentang tugas dan fungsinya nanti di Muzdalifah seperti apa. "Tadi kami jelaskan skemanya bagaimana, jemaah haji bergerak dari Makkah menuju Arafah kemudian dari Arafah setelah melaksanakan wukuf lalu melaksanakan pergerakan menuju Muzdalifah," jelasnya.
Sebagai Satgas Muzdalifah, kata Harun, petugas Daker Bandara akan menyambut jemaah sekaligus memantau aktivitas jemaah haji Indonesia ketika mabit.
"Di Muzdalifah inilah rekan-rekan petugas memberikan sambutan terhadap jemaah kemudian juga memantau jemaah yang ketika itu mabit di Muzdalifah kemudian juga mengecek kondisi kesehatannya, membantu apabila ada jemaah- jemaah kita yang membutuhkan bantuan pertolongan terlebih ada jemaah yang kelelahan dan sakit,"paparnya.
Harun berharap, petugas Daker Bandara benar-benar mampu menjalankan tugas dengan baik sebagai Satgas Muzdalifah. "Kita berikan penekanan sekaligus juga bekal pedoman bertugas di Muzdalifah sehingga nanti tidak ada lagi kebuntuan dalam pelayanan terhadap jemaah. Karena kita harapkan semua petugas disiplin juga memberikan perhatian penuh terhadap jemaah yang melakukan kegiatan nanti. Ketika di Arafah, Muzdalifah kemudian terlebih lagi nanti di Mina,"kata Harun.
Harun berpesan kepada jemaah dan petugas bisa menjaga kondisi selama Armuzna.
“Kita di Mina kurang lebih melaksanakan kegiatan 3 malam 4 hari sampai ada Nafar Awal dan Nafar Tsani. Karena itu saya berharap semua jemaah dalam keadaan sehat walafiat baik dan juga petugas yang semuanya memiliki integritas dalam pelayanan yang baik. Sehingga unsur-unsur dari sasaran satuan operasional Armuzna terlayaninya wukuf di Arafah, terlayaninya mabit di Muzdalifah dan juga terlayaninya mabit di mina mudah-mudahan dapat terwujud dengan baik,"jelasnya.
Harun menambahkan, sebanyak 1.900 petugas akan disiapkan selama operasional Armuzna. Nantinya akan dibagi tugas baik itu Satgas Arafah, Satgas Muzdalifah, Satgas Mina dan Satgas Jamarot. “Mereka akan kita tempatkan untuk mengcover pos Mina dan Pos Rute jemaah yang akan melaksanakan Jamarot," ucapnya
Sementara mengenai tugas di Mina, Harun memberikan penjelasan. Pihaknya akan menyiapkan pos-pos pemantauan untuk memberikan pelayanan kepada para jemaah.
"Penugasan teman-teman petugas di Mina setelah kita petakan adanya Pos Mina dan Pos Rute karena pertimbangannya tadi karena jaraknya cukup lumayan buat jemaah melakukan kegiatan di Jamarot. Karena itu untuk memberikan pelayanan pemantauan kita akan memberikan titik-titik pos. Pos Mina dan Pos Rute sehingga dengan Pos Mina itu membantu sektor-sektor dalam memberikan pelayanan. Kemudian yang ada di jalur itu juga akan bisa memantau langsung pergerakan jemaah yang berangkat menuju Jamarot dan yang pulang dari Jamarot. Sehingga ketika dibutuhkan pelayanan terhadap jamaah bisa langsung teratasi. Inilah harapan kita."
Harun kembali mengingatkan kepada jemaah haji Indonesia agar benar-benar menyiapkan fisik menghadapi Armuzna.
"Kami berpesan kepada jamaah karena puncaknya nanti adalah Armuzna agar bisa menjaga kesehatan. Jangan memaksakan kegiatan-kegiatan yang menguras fisik dan juga persiapkan mental dan juga tentunya obat-obatan yang biasa dikonsumsi dibawa nanti. Kemudian juga menjaga kedisiplinan, siapkan mental pelayanan dan tentunya juga mengharapkan keberkahan," ujarnya.
(cip)