Kisah Pembebasan Mesir: Orang-Orang Kopti Memilih Netral ketika Pasukan Muslim dan Romawi Bertempur
loading...
A
A
A
Keadaan ini tetap berjalan demikian sampai kemudian datang Julius Caesar, setelah itu menyusul Antonius, dan mereka tinggal di Mesir pada masa Kleopatra. Dengan kedatangan mereka ini Mesir tergabung ke dalam Imperium Romawi yang membentang luas sampai ke ujung barat dan ke ujung utara di Eropa, dan ke pedalaman Samawah di Asia.
Unsur Baru
Tak seberapa lama setelah penggabungan ini rupanya muncul suatu unsur baru mengalihkan perhatian dunia dari konsep ekspansi dalam penaklukan untuk mengejar keagungan ke suatu bidang dengan tujuan yang lebih luhur dan lebih patut bagi umat manusia ketika manusia sudah mencapai tingkat kematangan pribadinya. Unsur itu ialah ajaran agama Nasrani.
Agama ini mengajak orang kepada hidup kasih sayang dan persaudaraan serta memandang rendah segala kenikmatan hidup duniawi, dan menjauhkan diri dari saling bunuh untuk itu. Tak lama setelah agama Masehi tersebar di Roma dan di Mesir manusia sudah melupakan segala permusuhan dan kebencian di antara mereka.
Di depan mereka tergambar konsep sebuah imperium suci, orang dapat hidup di dalamnya dalam persaudaraan, saling mencintai di bawah naungan Allah.
Hanya saja citra demikian segera menjadi cair yang membuat iman manusia kepada rasa persaudaraan justru menjadi lemah, yaitu tatkala sekte-sekte agama Nasrani mulai berkembang biak. Penganut-Âpenganut masing-masing sekte memandang penganut sekte lain dengan rasa benci dan dengki. Dengan demikian manusia kembali seperti sediakala.
Orang-orang Mesir kembali membenci kerajaan Roma yang bercokol di negeri mereka, dan mereka makin benci karena adanya penganiayaan besar yang diterapkan oleh pihak Romawi.
Unsur Baru
Tak seberapa lama setelah penggabungan ini rupanya muncul suatu unsur baru mengalihkan perhatian dunia dari konsep ekspansi dalam penaklukan untuk mengejar keagungan ke suatu bidang dengan tujuan yang lebih luhur dan lebih patut bagi umat manusia ketika manusia sudah mencapai tingkat kematangan pribadinya. Unsur itu ialah ajaran agama Nasrani.
Agama ini mengajak orang kepada hidup kasih sayang dan persaudaraan serta memandang rendah segala kenikmatan hidup duniawi, dan menjauhkan diri dari saling bunuh untuk itu. Tak lama setelah agama Masehi tersebar di Roma dan di Mesir manusia sudah melupakan segala permusuhan dan kebencian di antara mereka.
Di depan mereka tergambar konsep sebuah imperium suci, orang dapat hidup di dalamnya dalam persaudaraan, saling mencintai di bawah naungan Allah.
Hanya saja citra demikian segera menjadi cair yang membuat iman manusia kepada rasa persaudaraan justru menjadi lemah, yaitu tatkala sekte-sekte agama Nasrani mulai berkembang biak. Penganut-Âpenganut masing-masing sekte memandang penganut sekte lain dengan rasa benci dan dengki. Dengan demikian manusia kembali seperti sediakala.
Orang-orang Mesir kembali membenci kerajaan Roma yang bercokol di negeri mereka, dan mereka makin benci karena adanya penganiayaan besar yang diterapkan oleh pihak Romawi.
(mhy)