Khutbah Jumat Terakhir Bulan Dzulhijjah Menyambut Muharram 1446 Hijriah

Jum'at, 05 Juli 2024 - 05:15 WIB
loading...
Khutbah Jumat Terakhir Bulan Dzulhijjah Menyambut Muharram 1446 Hijriah
Bulan Dzulhijjah segera berakhir dan umat Islam siap menyambut datangnya tahun baru hijriah yakni Muharram 1446 hijriah. Foto ilustrasi/ist
A A A
Berikut contoh khutbah hari Jumat , menjelang berakhirnya bulan Dzulhijjah dan menyambut datangnya tahun baru hijriah yakni Muharram 1446 hijriah.

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارْ، تَذْكِرَةً لِأُولِى الْقُلُوْبِ وَالْأَبْصَارْ، وَتَبْصِرَةً لِّذَوِي الْأَلْبَابِ وَالْاِعْتِبَارْ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِٰلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهْ الْمَلِكُ الْغَفَّارْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلاَئِقِ وَالْبَشَرْ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأٰلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَطْهَارْ. أَمَّا بَعْدُ

فَيَآأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ فِيْ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ ٱللّٰهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيمِ

إِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوا وَجَٰهَدُوا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أُولَٓئِكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللهِۚ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ


Dengan penuh syukur, kita berkumpul di sini untuk menjalankan ibadah salat dan mendengarkan khotbah yang semoga mendapat ridha Allah Swt. Semoga selawat dan salam senantiasa mengalir kepada Nabi Muhammad Saw, khataman nabiyyin yang akan menjadi penutup para anbiya dan syafaat kita di hari kiamat. Amin.

Bulan Muharam adalah salah satu bulan yang istimewa bagi umat Islam. Sebagai umat Muslim, kita seharusnya menyambut bulan Muharam dengan rasa syukur dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman mengenai keistimewaan bulan Muharam berikut ini:

Keistimewaan bulan Muharam ini juga terdapat dalam firman Allah SWT:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوۡرِ عِنۡدَ اللّٰهِ اثۡنَا عَشَرَ شَهۡرًا فِىۡ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوۡمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ مِنۡهَاۤ اَرۡبَعَةٌ حُرُمٌ‌ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيۡنُ الۡقَيِّمُ ۙ فَلَا تَظۡلِمُوۡا فِيۡهِنَّ اَنۡفُسَكُمۡ‌ ؕ وَقَاتِلُوا الۡمُشۡرِكِيۡنَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ كَآفَّةً‌  ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الۡمُتَّقِيۡنَ


Inna 'iddatash shuhuuri 'indal laahis naa 'ashara shahran fii Kitaabil laahi yawma khalaqas samaawaati wal arda minhaaa arba'atun hurum; zaalikad diinul qaiyim; falaa tazlimuu fiihinna anfusakum; wa qootilul mushrikiina kaaaf fattan kamaa yuqooti luunakum.

Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzaalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa." (QS. At-Taubah: 36)

Empat bulan yang ditetapkan sebagai bulan haram adalah bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab. Penghormatan terhadap keempat bulan itu perlu dilakukan. Misalnya, dengan tidak melakukan peperangan. Ketetapan ini sudah ada sejak syariat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, hingga syarat dari Nabi Muhammad SAW.

Sementara itu, salah satu amalan untuk menyambut kedatangan bulan Muharam adalah melaksanakan puasa sunah. Puasa menjadi ibadah untuk menahan hawa nafsu seperti makan, minum, hingga bersetubuh, mulai dari terbitnya fajar shadiq (waktu subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu maghrib).

Hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah Ra. menjelaskan mengenai keutamaan puasa di bulan Muharam berikut ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)


Artinya:

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam,” (HR. Muslim).

Adapun jenis puasa sunah yang bisa dilaksanakan di bulan Muharam antara lain Puasa Senin-Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, hingga Puasa Daud.

Mengingat pentingnya bulan Muharam bagi umat Islam, tak ada salahnya kita sebagai muslim menyambut bulan pertama dalam kalender Hijriah itu dengan antusias. Demikianlah khutbah Jumat yang dapat disampaikan hari ini.

(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1202 seconds (0.1#10.140)
pixels