MUI: Hati-Hati Memilih Pondok Pesantren untuk Putra-putri Anda

Senin, 15 Juli 2024 - 06:47 WIB
loading...
MUI: Hati-Hati Memilih...
MUI membuat 10 kategori ajaran yang bisa dinyatakan sesat. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Berhati-hatilah saat memasukkan putra putri ke pondok pesantren . Sebab salah-salah ponpes itu mengajarkan aliran sesat .

Peringatan ini disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, Muhammad Ziyad, dalam satu acara di tvOne terkait munculnya kontroversi Ponpes UNIQ Nusantara Malang.

"Ponpes untuk mendalami agama atau melanjutkan pendidikan agar tidak terjerumus ke yang salah. Orang tua hendaklah kalau menyantrikan anaknya, menitipkan pendidikan pada anak-anaknya, mari senantiasa kita pantau," ujar Muhammad Ziyad.



Lalu, ponpes seperti apa yang masuk kategori sesat? MUI membuat 10 kategori ajaran yang bisa dinyatakan sesat. 10 Kategori itu adalah:

1. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang 6.
2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan sunah.
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran.
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Quran.
5. Melakukan penafsiran Al-Quran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir.
6. Mengingkari kedudukan hadis nabi sebagai sumber ajaran Islam.
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir.
9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah, seperti haji tidak ke baitullah, salat wajib tidak 5 waktu.
10. Mengafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i seperti mengafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya.



Cukup banyak ponpes yang diduga masuk kategori menyimpang. Mereka yang diduga mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari syariat Islam antara lain:

1. Terbaru ya, itu tadi: Ponpes UNIQ Nusantara Malang. Pengasuh pondok ini, Mama Gufron, mengaku bisa melakukan video call dengan malaikat maut , alam barzah, bisa berkomunikasi dalam bahasa jin, bahasa semut, dan lainnya. Pengakuannya tersebut viral di media sosial .

2. Pondok Pesantren Al Kafiyah di Langkat, Sumatra Utara. Pimpinan Ponpes ini adalah Sunaryo atau Mas Karyo. Pada tahun lalu MUI melakukan investigasi setelah viralnya video pendek yang menunjukkan sekelompok orang diduga sedang melaksanakan salat yang diimami oleh seorang wanita dan diikuti beberapa jamaah pria di belakangnya.

Paham menyimpang Karyo antara lain memperbolehkan seseorang berbuat dosa. Sebab, nantinya bisa dilakukan penghapusan dosa dengan mahar sebesar Rp30 juta.

Baca Juga: Sosok Abuya Mama Ghufron, Viral usai Ceramah dengan Bahasa Semut dan Suryani

3. Pondok pesantren Al-Zaytun Indramayu.

Pimpinan Ponpes Syekh Panji Gumilang itu diduga telah mengajarkan pendidikan ajaran sesat kepada para santrinya. Al Zaytun antara lain disebut-sebut menarik iuran paksa dengan dalih infak dan pihak pondok pesantren memakai Surat At Taubah ayat 103. Infak tersebut ditarifkan dengan nominal Rp12 miliar untuk yang tinggal di desa maju dan Rp5 miliar untuk desa tertinggal.

Ponpes Al Zaytun juga disebut-sebut mengubah ketentuan ibadah haji dan melempar jumrah. Mereka mengatakan bahwa menunaikan ibadah haji bisa dilaksanakan di Al Zaytun. Ibadah haji dapat dilakukan dengan cara mengelilingi pesantren seluas 1.200 hektare itu dengan memakai mobil.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun juga mengubah syahadat dari Tiada Tuhan selain Allah menjadi tidak ada negara selain negara Islam. Pondok Pesantren Al Zaytun juga menganggap negara-negara di luar Islam adalah negara kafir.

Media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya video salat Idul Fitri yang tak biasa karena mencampurkan shaf salat pria dan wanita. Wanita bahkan berada di shaf paling depan dan shafnya juga terlihat begitu berjarak dengan meletakkan kursi di sampingnya.



4. Ponpes Nurul. Ponpes ini dianggap sesat karena pimpinan pondok pesantrennya yang bernama Idris mengaku bisa pergi ke langit ke Tujuh dan dapat bertemu secara langsung dengan Malaikat Jibril.

Idris juga mewajibkan para pengikutnya di Pondok Pesantrennya untuk membeli Pusaka berupa tasbih seharga 1 juta rupiah yang konon dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2631 seconds (0.1#10.140)