Gambaran Azab dan Nikmat Kubur dalam Al Qur'an dan Hadis
loading...
A
A
A
Salah satu percaya pada Hari Akhir nanti, adalah adanya azab dan nikmat kubur. Inilah dalil-dalilnya dalam Al Qur'an dan hadis tentang gambaran azab dan nikmat kubur tersebut.
Dikutip dari kitab Durus Al-Am karya Abdul Malik Al-Qasim, salah satu dalil tentang nikmat kubur adalah firman Allah Ta’ala sebagai berikut:
”Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang yang bertakwa. (yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), “Salamun ‘alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. An-Nahl: 31-32).
Dasar penetapan dalil di atas adalah firman-Nya, (yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), “Salamun ‘alaikum, masuklah ke dalam surga”. Meski mereka belum masuk ke dalam surga yang luasnya seluas langit dan bumi, akan tetapi mereka telah ke dalam masuk kubur yang di dalamnya terdapat kenikmatan surga .
Allah Ta’ala berfirman,
”Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah), kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.”(QS. Al-Waqi’ah: 83-89).
Hal ini terjadi ketika ruh sudah sampai di kerongkongan, dan inilah bagian dari kenikmatan kubur. Sesungguhnya manusia diberi kabar gembira sebelum ruh keluar dari jasadnya, dikatakan kepada ruhnya, “Keluarlah wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan keridhaan dari Allah.” Dengan perintah itu maka keluarlah ruh dengan mudah.
Adapun dalil dari hadis, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah mengabarkan dalam banyak hadis, yang menunjukkan bahwa manusia akan merasakan nikmat di kuburnya.
”Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada malaikat diperintahkan), “Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!” (QS. Al-Mu`min: 46).
Firman Allah Ta’ala, “ Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang”, ini terjadi sebelum datangnya hari kiamat.
Firman Allah Ta’ala,
”(Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” (QS. Al-An’aam: 93).
Orang-orang zalim itu tidak ingin ruh mereka berpisah dengan diri-diri mereka, karena mereka diberi ancaman dengan siksaan -kita berlindung kepada Allah dari keadaan itu-. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
“Keluarkanlah nyawamu.” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (QS.Al-An’aam: 93)
Penetapan dalil di atas berdasarkan firman-Nya,
Dikutip dari kitab Durus Al-Am karya Abdul Malik Al-Qasim, salah satu dalil tentang nikmat kubur adalah firman Allah Ta’ala sebagai berikut:
كَذَٰلِكَ يَجْزِي اللَّهُ الْمُتَّقِينَ- الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
”Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang yang bertakwa. (yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), “Salamun ‘alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. An-Nahl: 31-32).
Dasar penetapan dalil di atas adalah firman-Nya, (yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), “Salamun ‘alaikum, masuklah ke dalam surga”. Meski mereka belum masuk ke dalam surga yang luasnya seluas langit dan bumi, akan tetapi mereka telah ke dalam masuk kubur yang di dalamnya terdapat kenikmatan surga .
Allah Ta’ala berfirman,
فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ – وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ – وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ – فَلَوْلَا إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ – تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ – فَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ- فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ
”Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah), kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.”(QS. Al-Waqi’ah: 83-89).
Hal ini terjadi ketika ruh sudah sampai di kerongkongan, dan inilah bagian dari kenikmatan kubur. Sesungguhnya manusia diberi kabar gembira sebelum ruh keluar dari jasadnya, dikatakan kepada ruhnya, “Keluarlah wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan keridhaan dari Allah.” Dengan perintah itu maka keluarlah ruh dengan mudah.
Adapun dalil dari hadis, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah mengabarkan dalam banyak hadis, yang menunjukkan bahwa manusia akan merasakan nikmat di kuburnya.
Dalil Siksa Kubur
Mengenai siksa kubur, diterangkan pula dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah. Di dalam Al-Qur`an, Allah Ta’ala berfirman tentang keluarga Fir’aun,النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
”Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada malaikat diperintahkan), “Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!” (QS. Al-Mu`min: 46).
Firman Allah Ta’ala, “ Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang”, ini terjadi sebelum datangnya hari kiamat.
Firman Allah Ta’ala,
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنفُسَكُمُ ۖ
”(Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” (QS. Al-An’aam: 93).
Orang-orang zalim itu tidak ingin ruh mereka berpisah dengan diri-diri mereka, karena mereka diberi ancaman dengan siksaan -kita berlindung kepada Allah dari keadaan itu-. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
أَخْرِجُوا أَنفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
“Keluarkanlah nyawamu.” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (QS.Al-An’aam: 93)
Penetapan dalil di atas berdasarkan firman-Nya,
الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ