Faedah Doa yang Terkandung dalam Surat Ibrahim Ayat 40-41

Senin, 26 Agustus 2024 - 11:05 WIB
loading...
Faedah Doa yang Terkandung...
Ada banyak faedah dari doa Nabi Ibrahim alaihissalam yang tercantum dalam Surat Ibrahim ayat 40-41. Ayatnya pendek, namun manfaatnya luar biasa karena kandungan nilai ketauhidan di dalamnya.. Foto ilustrasi/SINDOnews
A A A
Ada banyak faedah dari doa Nabi Ibrahim alaihissalam yang tercantum dalam Surat Ibrahim ayat 40-41. Ayatnya pendek, namun manfaatnya luar biasa karena kandungan nilai di dalamnya.

Bacaan Surat Ibrahim Ayat 40-41

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء


Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (Qs. Ibrahim : 40-41)

Ayat ini, adalah bagian dari doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang Allah sebutkan di dalam al-Qur’an. Di dalamnya Ibrahim berdoa agar diri dan anaknya termasuk orang yang mendirikan salat , dan agar doa yang dipanjatkannya diijabahi Allah ta’ala.

Faedah Doa Nai Ibrahim dalam Surat Ibrahim ayat 40-41:

Banyak faedah dari doa yang singkat ini, di antaranya:

1. Disyariatkannya berdoa dengan doa ini, sebagai bentuk peneladanan terhadap Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam, yang berdoa dengan doa ini. Karena kita diperintahkan untuk meneladani Nabi Ibrahim,

ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ


Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan (Qs. An-Nahl : 123).

2. Doa ini merupakan bagian dari perkara yang menunjukkan kehanifan Ibrahim ‘alaihissalam, seorang yang lurus dalam keyakinan dan memegang prinsip mengesakan Allah tidak menyekutukanNya dalam kehidupan. Dia menggantungkan harapan kepada Allah azza wajalla semata.

3. Doa ini juga menunjukkan sebah adam yang hendaknya dilakukan oleh orang yang berdoa, yaitu : hendaknya –dalam berdoa- dimulai dengan berdoa untuk diri sendiri, baru untuk orang lain. Ibrahim memulai berdoa untuk dirinya baru untuk anak cucunya.

Dan, cara inilah yang kemudian diteladani Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasllam. Sahabat Ubai bin Ka’ab meriwayatkan bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam bila menyebut seseorang untuk mendoakan kebaiakn baginya, beliau memulai dengan berdoa kebaiakn untuk dirinya sendiri (HR. At-Tirmidzi)

4. Doa ini juga menunjukkan pentingnya mendirikan shalat (yaitu, selalu mengerjakannya, mengerjakanya pada waktunya, dan melakukannya secara sempurna (dengan melakukan rukun-rukunnya, wajib-wajibnya dan sunnah-sunnahnya).

5. Doa ini juga menunjukkan wajibnya orang tua untuk memperhatikan anaknya dalam perkara agamanya, seperti shalat dan lainnya, yaitu, dengan menyuruhnya dan mendoakannya.

Pentingnya doa untuk kebaikan keturunan, baik dalam urusan duniawi apalagi urusan kebaikan ukhrowi. Karena doa merupakan upaya agar seorang anak terlindungi dari upaya setan yang akan selalu berusaha memalingkan anak keturuann adam dari jalanNya yang lurus. Sebagaimana Allah menghabarkan akan selalu adanya upaya itu dalam firmanNya dalam hadis Qudsi,

وَإِنِّى خَلَقْتُ عِبَادِى حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ وَأَمَرَتْهُمْ أَنْ يُشْرِكُوا بِى مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا


Dan sesungguhnya aku telah menciptakan hamaba-hambaku semuanya dalam keadaan lurus dan bahwa sesungguhnya setan akan mendatanginya untuk memalingkan mereka dari agamanya, ia mengharamkan atas mereka perkar yang Aku halalkan bagi mereka. Dan setan akan memerintahkan mereka untuk menyekutukanKu dengan sesuatu yang Aku sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu…(HR. Muslim)

Hendaknya seorang hamba tidak patah harapan, hendaknya selalu menggantungkan harapan kepada Allah Dzat yang mengatur segala sesuatu.

Wajibnya seorang hamba berharap agar doanya diijabahi oleh Allah. Dan, merasa optimis bahwa doanya diijabah Allah dan bahwa ibadahnya diterimaNya. Serta melakukannya secara sungguh-sungguh. Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

اُدْعُوْا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالْإِجَابَةِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ


Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai, dan lengah (dengan doanya).” (HR. Tirmidzi)



Wallahu a’lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3710 seconds (0.1#10.140)