5 Poin Penting Pidato Nasrallah setelah Serangan Hizbullah ke Israel

Senin, 26 Agustus 2024 - 15:15 WIB
loading...
A A A
Ketiga, pembicaraan gencatan senjata di Gaza menunda serangan

Nasrallah mengakui bahwa serangan hari Ahad itu setelah ditunda karena sejumlah alasan, termasuk persiapan setelah pengerahan Israel dan AS, manfaat dari menimbulkan ketakutan di kalangan warga Israel dan perdebatan di antara “poros perlawanan” – nama yang diberikan untuk aliansi yang dipimpin Iran.

Nasrallah juga menekankan bahwa salah satu alasan utama penundaan tersebut adalah untuk memberikan waktu bagi keberhasilan perundingan gencatan senjata di Gaza.

“Tujuan kami… adalah untuk mengakhiri agresi di Gaza, jadi kami memberikan cukup banyak kesempatan, namun setelah sekian lama, jelas bahwa [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu menerapkan kondisi baru dan Amerika bekerja sama dengannya. dan ini semua hanya buang-buang waktu, jadi tidak ada alasan untuk menunda lebih lama lagi,” kata Nasrallah.



Keempat, perang kata-kata dan narasi

Nasrallah memanfaatkan kesempatan yang disampaikan dalam pidatonya untuk membantah sejumlah klaim Israel.

Hal yang paling penting adalah sindiran dari pihak Israel bahwa mereka telah mengetahui serangan tersebut dan serangan pendahuluannya telah mencegah serangan Hizbullah menjadi tidak merusak.

Pengetahuan Israel sebelumnya mengenai serangan Hizbullah juga akan menambah kesan bahwa kelompok Lebanon memiliki kebocoran intelijen yang besar, terutama setelah pembunuhan sejumlah besar komandan Hizbullah.

Namun, Nasrallah mengatakan Israel tidak mengungkap serangan tersebut, dan menambahkan bahwa mereka hanya memperhatikan pergerakan di dekat perbatasan dan melancarkan serangan namun tidak mengenai lokasi peluncuran roket atau drone Hizbullah sebelum serangan dimulai. Daerah-daerah yang diserang Israel justru telah dikosongkan dari lokasi dan depot peluncuran roket, atau merupakan lokasi peluncuran yang baru diserang setelah serangan berakhir, kata Nasrallah.



Kelima, target sipil dihindari

Nasrallah menekankan bahwa sasarannya adalah militer dan intelijen Israel dan kelompok tersebut menghindari semua wilayah sipil, termasuk infrastruktur publik, seperti Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.

“Untuk memastikan perlindungan warga sipil di Lebanon dan untuk menghindari kerugian apa pun terhadap mereka akibat musuh, kami memilih untuk menghindari warga sipil [di Israel],” katanya.

Nasrallah mengakui rasa takut yang menyelimuti Lebanon sejak terbunuhnya Shukr dan kemungkinan perang habis-habisan dengan Israel.

“Pada tahap saat ini, negara [Lebanon] dapat mengambil napas dan bersantai,” kata Nasrallah.

(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1614 seconds (0.1#10.140)