Kisah Utsman bin Affan Diramal Bakal Menikah dengan Perempuan yang Sudah Bersuami
loading...
A
A
A
Utsman bin Affan dilahirkan pada tahun ke-6 Tahun Gajah . Ia lebih muda 6 tahun dari Nabi Muhammad SAW . Di masa anak-anak dan masa remajanya, ia hidup boros, seperti orang-orang Quraisy umumnya, terutama Banu Umayyah .
"Sesudah Rasulullah diutus Allah ia termasuk yang mula-mula memeluk Islam," tulis Muhammad Husain Haekal dalam bukunya yang diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah berjudul "Usman bin Affan, Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan" (Pustaka Litera AntarNusa, 1987).
Dalam Sirat Sayyidina Muhammad Rasulillah Ibn Hisyam menyebutkan: Sesudah Abu Bakar masuk Islam orang-orang dari masyarakatnya sendiri yang dipercayainya dan yang suka mengunjunginya dan duduk-duduk dengan dia, diajaknya beriman kepada Allah dan kepada Islam.
Maka yang sudah masuk Islam karena ajakannya itu adalah Utsman bin Affan dan tujuh orang lagi yang lain. Oleh Abu Bakar mereka yang sudah memenuhi seruannya itu diajaknya menemui Rasulullah SAW lalu mereka menyatakan masuk Islam dan melakukan salat."
Ibn Sa'd mengatakan dalam at-Tabaqat: "Utsman bin Affan dan Talhah bin Ubaidillah pergi mengikuti Zubair bin Awwam , dan masuk menemui Rasulullah SAW. Ia menawarkan Islam kepada kedua mereka dan membacakan beberapa ayat Qur'an serta memberitahukan kepada mereka tentang ketentuan-ketentuan Islam dengan menjanjikan kemuliaan Allah bagi mereka. Keduanya kemudian beriman dan percaya."
Kata Usman: "Rasulullah, saya baru kembali dari Syam. Sesudah kami sampai di Mu'an dan Zarqa' kami seperti orang yang sedang tidur, terdengar ada suara memanggil-manggil kami: Hai orang-orang yang sedang tidur, bergegaslah bangun, Ahmad sudah di Makkah. Maka kami datang dan kami mendengar tentang dia."
Utsman masuk Islam sudah sejak lama, sebelum Rasulullah SAW datang ke Darul Arqam."
Dalam al-Bidayah wan Nihayah Ibn Kasir mengatakan: "Utsman ra sudah sejak lama masuk Islam melalui Abu Bakar as-Siddiq."
Berita Gembira
Masuk Islamnya itu aneh, seperti disebutkan oleh al-Hafiz bin Asakir. Ringkasnya, bahwa sesudah dia mendapat berita bahwa Rasulullah SAW menikahkan putrinya Ruqayyah yang cantik dengan sepupunya, Utbah bin Abi Lahab, Utsman menyesal mengapa bukan dirinya yang mengawininya.
Dengan perasaan sedih ia menemui keluarganya, dan di tempat itu ia bertemu dengan bibinya Sa'diyah binti Kuraiz, seorang dukun. Ia memberikan berita gembira bahwa dia akan menikah dengan Ruqayyah .
"Saya heran dia membawa berita gembira mengenai perempuan yang sudah bersuamikan laki-laki lain," kata Utsman. "Lalu kata saya, 'Apa kata Bibi?" Dia menjawab: "Utsman, Anda akan mendapat kehormatan, akan menjadi orang penting. Dia seorang nabi yang membawa bukti, diutus dengan sebenarnya sebagai orang yang saleh, ia akan mendapat wahyu, yang dapat membedakan yang hak dengan yang batil. Ikutlah dia, Anda tak akan tertipu oleh berhala."
Kata Utsman: "Anda mengatakan suatu masalah yang tak pernah terjadi di negeri kita."
Perempuan itu berkata lagi: "Muhammad bin Abdullah, utusan Allah, dengan membawa wahyu dari Allah, mengajak orang beribadah hanya kepada Allah."
Seterusnya kata perempuan itu lagi: "Pelitanya adalah pelita, agama kemenangan, perkaranya berjaya, sasarannya jitu, seluruh negeri ini tunduk kepadanya, tak ada gunanya berteriak, jika terjadi pembantaian dan panah sudah direntang."
Kata Utsman: "Aku pergi sambil berpikir-pikir dan ketika bertemu dengan Abu Bakar kuberitahukan. "Celaka Anda ini, Utsman. Anda adalah orang yang tegas. Anda sudah tahu benar mana yang hak dan mana yang batil. Apa gunanya berhala-berhala yang disembah kaummu itu. Bukankah itu hanya batu, tidak mendengar, tidak melihat, tidak mengganggu, juga tidak bermanfaat."
"Memang, memang begitu," kata Utsman.
Kemudian kata Abu Bakar: "Bibimu sudah meyakinkan Anda. Rasulullah itu Muhammad bin Abdullah, diutus oleh Allah kepada hamba-Nya dengan membawa sebuah ajaran. Bersediakah Anda mendatanginya?"
Kemudian kami bertemu dengan Rasulullah, dan dia berkata: "Utsman, penuhilah seruan Allah, saya utusan Allah kepada Anda dan kepada segenap hamba-Nya."
Ia berkata: "Setelah saya mendengar kata-kata Rasulullah SAW itu, saya tak dapat menguasai diri. Saya menerima Islam dan saya membaca kalimat syahadat bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Mahatunggal, tiada bersekutu. Tak lama sesudah itu saya menikah dengan Ruqayyah putri Rasulullah SAW. Sementara itu ia berkata:
Pasangan terbaik
yang pernah dilihat orang
Ruqayyah dan suaminya, Utsman
"Sesudah Rasulullah diutus Allah ia termasuk yang mula-mula memeluk Islam," tulis Muhammad Husain Haekal dalam bukunya yang diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah berjudul "Usman bin Affan, Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan" (Pustaka Litera AntarNusa, 1987).
Dalam Sirat Sayyidina Muhammad Rasulillah Ibn Hisyam menyebutkan: Sesudah Abu Bakar masuk Islam orang-orang dari masyarakatnya sendiri yang dipercayainya dan yang suka mengunjunginya dan duduk-duduk dengan dia, diajaknya beriman kepada Allah dan kepada Islam.
Maka yang sudah masuk Islam karena ajakannya itu adalah Utsman bin Affan dan tujuh orang lagi yang lain. Oleh Abu Bakar mereka yang sudah memenuhi seruannya itu diajaknya menemui Rasulullah SAW lalu mereka menyatakan masuk Islam dan melakukan salat."
Ibn Sa'd mengatakan dalam at-Tabaqat: "Utsman bin Affan dan Talhah bin Ubaidillah pergi mengikuti Zubair bin Awwam , dan masuk menemui Rasulullah SAW. Ia menawarkan Islam kepada kedua mereka dan membacakan beberapa ayat Qur'an serta memberitahukan kepada mereka tentang ketentuan-ketentuan Islam dengan menjanjikan kemuliaan Allah bagi mereka. Keduanya kemudian beriman dan percaya."
Kata Usman: "Rasulullah, saya baru kembali dari Syam. Sesudah kami sampai di Mu'an dan Zarqa' kami seperti orang yang sedang tidur, terdengar ada suara memanggil-manggil kami: Hai orang-orang yang sedang tidur, bergegaslah bangun, Ahmad sudah di Makkah. Maka kami datang dan kami mendengar tentang dia."
Utsman masuk Islam sudah sejak lama, sebelum Rasulullah SAW datang ke Darul Arqam."
Dalam al-Bidayah wan Nihayah Ibn Kasir mengatakan: "Utsman ra sudah sejak lama masuk Islam melalui Abu Bakar as-Siddiq."
Berita Gembira
Masuk Islamnya itu aneh, seperti disebutkan oleh al-Hafiz bin Asakir. Ringkasnya, bahwa sesudah dia mendapat berita bahwa Rasulullah SAW menikahkan putrinya Ruqayyah yang cantik dengan sepupunya, Utbah bin Abi Lahab, Utsman menyesal mengapa bukan dirinya yang mengawininya.
Dengan perasaan sedih ia menemui keluarganya, dan di tempat itu ia bertemu dengan bibinya Sa'diyah binti Kuraiz, seorang dukun. Ia memberikan berita gembira bahwa dia akan menikah dengan Ruqayyah .
"Saya heran dia membawa berita gembira mengenai perempuan yang sudah bersuamikan laki-laki lain," kata Utsman. "Lalu kata saya, 'Apa kata Bibi?" Dia menjawab: "Utsman, Anda akan mendapat kehormatan, akan menjadi orang penting. Dia seorang nabi yang membawa bukti, diutus dengan sebenarnya sebagai orang yang saleh, ia akan mendapat wahyu, yang dapat membedakan yang hak dengan yang batil. Ikutlah dia, Anda tak akan tertipu oleh berhala."
Kata Utsman: "Anda mengatakan suatu masalah yang tak pernah terjadi di negeri kita."
Perempuan itu berkata lagi: "Muhammad bin Abdullah, utusan Allah, dengan membawa wahyu dari Allah, mengajak orang beribadah hanya kepada Allah."
Seterusnya kata perempuan itu lagi: "Pelitanya adalah pelita, agama kemenangan, perkaranya berjaya, sasarannya jitu, seluruh negeri ini tunduk kepadanya, tak ada gunanya berteriak, jika terjadi pembantaian dan panah sudah direntang."
Kata Utsman: "Aku pergi sambil berpikir-pikir dan ketika bertemu dengan Abu Bakar kuberitahukan. "Celaka Anda ini, Utsman. Anda adalah orang yang tegas. Anda sudah tahu benar mana yang hak dan mana yang batil. Apa gunanya berhala-berhala yang disembah kaummu itu. Bukankah itu hanya batu, tidak mendengar, tidak melihat, tidak mengganggu, juga tidak bermanfaat."
"Memang, memang begitu," kata Utsman.
Kemudian kata Abu Bakar: "Bibimu sudah meyakinkan Anda. Rasulullah itu Muhammad bin Abdullah, diutus oleh Allah kepada hamba-Nya dengan membawa sebuah ajaran. Bersediakah Anda mendatanginya?"
Kemudian kami bertemu dengan Rasulullah, dan dia berkata: "Utsman, penuhilah seruan Allah, saya utusan Allah kepada Anda dan kepada segenap hamba-Nya."
Ia berkata: "Setelah saya mendengar kata-kata Rasulullah SAW itu, saya tak dapat menguasai diri. Saya menerima Islam dan saya membaca kalimat syahadat bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Mahatunggal, tiada bersekutu. Tak lama sesudah itu saya menikah dengan Ruqayyah putri Rasulullah SAW. Sementara itu ia berkata:
Pasangan terbaik
yang pernah dilihat orang
Ruqayyah dan suaminya, Utsman
(mhy)